Pelaksanaan Penelitian Perbedaan tingkat asertivitas antara mahasiswa Batak Toba yang ada di Yogyakarta dengan mahasiswa Batak Toba yang ada di Medan.

Medan 50 142,42 18,696 2,644 Taraf Signifikansi 5 Keterangan : N : Jumlah subyek Mean : Nilai rata-rata SD : Standar Deviasi t : Hasil perhitungan Uji –t p sig. 2-tailed : Probabilitas Dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak. Hipótesis untuk kasus ini adalah sebagai berikut : Ho : Rata-rata skor kemampuan asertif antara mahasiswa Batak Toba yang ada di Yogyakarta dengan mahasiswa yang ada di Medan adalah sama tidak ada perbedaan secara signifikan. Hi : Rata-rata skor kemampuan asertif antara mahasiswa Batak Toba yang ada di Yogyakarta dengan mahasiswa yang ada di Medan adalah berbeda ada perbedaan secara signifikan. Keputusan : Dari data sebelumnya, terlihat bahwa nilai p sebesar 0,030. Karena p 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulannya terdapat perbedaan tingkat asertivitas antara mahasiswa Batak Toba yang ada di Yogyakarta dengan mahasiswa yang ada di Medan.

D. Kriteria Berdasarkan Kategori Perilaku Asertif

Penentuan kategori tingkat asertivitas kelompok subyek yang ada di Yogyakarta dan kelompok yang ada di Medan dilakukan dengan menggunakan kategorisasi jenjang berdasarkan standar deviasi dan mean teoritis. Penggunaan kategorisasi jenjang bertujuan untuk menempatkan individu kedalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut status kontinum berdasarkan atribut yang diukur. Dari data yang diperoleh, penggolongan tersebut dibagi menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Ringkasan Mean Teoritis X minimum : 48 × 1 = 48 X maksimum : 48 × 4 = 192 Range : 192 – 48 = 144 SD σ : 144 : 6 = 24 Mean Teoritis μ : 48+192 : 2 = 120 Tabel 7. Ringkasan Mean Empiris Kelompok Subyek Yang Ada Di Yogyakarta Dan Medan N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Yogyakarta 50 88 104 192 134,24 18,338 Medan 50 84 104 188 142,42 18,696 Berdasarkan pada kedua gambaran tersebut, dapat dilihat bahwa mean empiris yang diperoleh lebih besar bila dibandingkan dengan mean teoritis, baik dari kelompok subyek yang ada di Yogyakarta maupun kelompok subyek yang ada di Medan. Dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok subyek memiliki tingkat asertivitas yang tinggi. Tabel 8. Norma Kategori Skor Kategori Keterangan X ≤ μ – 1,5.σ Sangat rendah μ – 1,5.σ X ≤ μ – 0,5.σ Rendah μ – 0,5.σ X ≤ μ + 0,5.σ Sedang μ + 0,5.σ X ≤ μ + 1,5.σ Tinggi μ + 1,5.σ X Sangat tinggi Keterangan : μ : Mean Teoritis σ : Standar Deviasi Tabel 9. Kategori perilaku asertif kelompok subyek di Yogyakarta Rentang Nilai Kategori Jumlah Subyek Persentase X ≤ 84 Sangat rendah 84 X ≤ 108 Rendah 3 6 108 X ≤ 132 Sedang 22 44 132 X ≤ 156 Tinggi 19 38 156 X Sangat tinggi 6 12 Total 50 100