perbedaan manfaat jasa yang satu dibandingkan jasa lainnya. Namun konsumennya tidak dapat mendiskripsikan bagaimana wujudnya secara
konkret.
2.3.2 Klasifikasi Produk
Dengan melihat perbedaan antara pasar konsumen dan pasar bisnis, produk dapat dikategorikan secara luas sebagai produk konsumen dan
produk bisnis tergantung untuk maksud apa seseorang membeli produk tersebut.
Menurut Boone dan Kurtz 2002 : 49 Adapun kategori dari produk, yaitu :
1. Kategori Produk Konsumen Untuk mengelompokkan produk konsumen berdasarkan tipenya, para
pemasar memfokuskan diri pada kebiasaan belanja konsumen. Produk konsumen dibagi menjadi tiga kategori ,yaitu :
a. Produk rumah tangga Conveinence Produk Produk-produk yang sering dibeli konsumen dengan segera dan
dengan usaha kecil. Contoh : permen karet, koran, majalah, susu, roti dan sebagainya.
b. Produk Belanja shopping products Pembelian secara khusus, yang hanya dilakukan setelah pembeli
membandingkan beberapa produk di toko pesaing untuk
mengevaluasi beberapa karakteristiknya. Contoh : karpet, perabot rumah tangga.
c. Produk-produk Khusus Specialty Products Produk-produk yang pembelinya mau melakukan usaha
khusus untuk mendapatkannya. Produk ini cenderung berharga mahal dan merupakan merek terkenal dan distribusikan di tempat-
tempat tertentu. Contoh : kendaraan porche, tas louis vuitton. 2. Kategori Produk Bisnis
Sering dikenal sebagai produk industri atau produk organisasi. Produk ini dibagi dalam lima kategori, yaitu :
a. Instalasi instalation Rangkaian atau kumpulan perlatan modal utama, seperti sistem
pabrik baru, alat-alat berat dan peralatan yang dibuat sesuai pesanan. b. Peralatan aksesoris Accessory Equipment
Meliputi barang-barang modal yang biasanya tidak terlalu mahal dan berumur lebih pendek dari instalasi. Contoh : scanner, mesin
faks dan perkakas. c. Komponen bagian dari material Component parst and Materials
Produk-produk bisnis yang termasuk bagian dari produk akhir perusahaan lain.
d. Bahan-bahan Mentah Raw Materials Serupa dengan komponen bagian dan material, karena menjadi
Bahan-bahan masukan bagi produk jadi perusahaan lain. Didalamnya
termasuk produk-produk pertanian, seperti : Kapas, gandum, pupuk, ternak, juga bahan alami seperti : Tamabang besi, batu-batuan, kayu
dan batu bara. e. Barang pendukung
Barang yang di gunakan dalam kegiatan harian perusahaan dan merupakan beban bagi perusahaan namun tidak menjadi bagian dari
produk akhir. Contoh : kertas, Pulpen, Bola lampu, dan sebagainya. Sedangkan menurut Angipora 2002 : 157 perencanaan produk
pada dasarnya mengklasifikasikan produk berdasarkan kepada macam-macam
Karakterestik produk dilakukan atas berbagai sudut pandang baik atas dasar daya tahan, wujud, dan pengunaan yang dilakukan
oleh konsumen atau industri, sehingga setiap produk akan memiliki atau strategi bauran pemasaran tersendiri.
Oleh karena itu berdasarkan daya tahan dan wujud tidaknya produk yang dihasilkan, maka produk dapat diklasifikasikan kedalam
ketiga kelompok yakni a. Barang tidak tahan lama Non Durable Goods
Barang terwujud yang secara normal biasanya dikonsumsi dalam Satu atau beberapa kali penggunaan.
Contoh : sabun, garam, minuman dan makanan ringan.
b. Barang Tahan Lama durable goods Barang berwujud yang biasanya secara normal dapat betahan lama
sehingga dapat digunakan dalam banyak pemakaian. Contoh : pakaian, lemari es, televisi, komputer dan sebagainya.
c. Jasa Service Suatu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk
dijual. Jasa merupakan benda tidak berwujud. Tidak dapat dipisakan dan mudah habis.
Contoh : lembaga pendidikan, bengkel reperesi, hotel, salon kecantikan, kantor dan sebagainya.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi produk adalah sudut pandang seorang dalam memilih atau
menggunakan produk dalam suatu pemasaran.
2.4. Pengertian Harga Price