29
hirarki tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi penerimaan, partisipasi, penentuan, sikap,
pembentukan organisasi sitem nilai, dan pembentukan pola hidup. c. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek psikomotorik
Berorientasi pada ketrampilan motorik individu mengenai anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot.
Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotorik dari tingkatan paling rendah meliputi persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal
Manfaat bimbingan klasikal menurut Depdiknas Departemen
Pendidikan Nasional tentang Bimbingan dan Konseling 2004 diantaranya sebagai berikut:
a. Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat, minat, sifat, sikap, kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah laku dan lain
sebagainya.
b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses
bersosialisasi terhadap orang lain atau lingkungannya.
c. Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk belajar,
lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadi baik.
30
d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan mengambil keputusan sendiri dalam hidupnya, serta mampu merencanakan
kegiatan-kegiatan yang berguna untuk pengembangan hidupnya.
e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap secara
menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri.
f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah laku
manusia.
g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi masa depannya. 4. StrategiTeknik Pelayanan Bimbingan Klasikal
Menurut Tatiek
Romlah 2001:
86 teknik
bimbingan klasikalkelompok memfokuskan pada tujuan yang ingin dicapai dengan
membuat suasana yang membangun selama layanan bimbingan, supaya siswa tidak cepat jenuh dalam mengikuti layanan bimbingan. Beberapa
teknik yang
dapat digunakan
dalam pelaksanaan
bimbingan klasikalkelompok sebagai berikut:
a. Teknik pemberian informasi expository Teknik pemberian informasi disebut juga dengan metode ceramah,
yaitu pemberian penjelasan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi mencakup tiga hal,
yaitu : perencanaan, pelaksanaan, penilaian. Keuntungan teknik pemberian informasi antara lain:
1 Dapat melayani banyak orang, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2 Tidak membutuhkan banyak waktu sehingga efisien, 3 Tidak terlalu banyak memerlukan fasilitas,
4 Mudah dilaksanakan dibandingkan dengan teknik lain. Sedangkan kelemahannya adalah antara lain:
1 Sering dilaksanakan secara monolog, 2 Individu yang mendengarkan kurang aktif,
3 Memerlukan keterampilan berbicara, supaya penjelasan menjadi menarik.
b. Diskusi kelompok Diskusi kelompok adalah percakapan yang telah direncanakan
antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan. Dinkmeyer Munro dalam
Romlah, 2001:89 menyebutkan tiga macam tujuan diskusi kelompok yaitu: 1 untuk mengembangkan terhadap diri sendiri, 2 untuk
mengembangkan kesadaran tentang diri, 3 untuk mengembangkan pandangan baru mengenai hubungan antar manusia.
c. Teknik pemecahan masalah problem solving Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana
pemecahan masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis adalah :
1 Mengidentifikasi dan merumuskan masalah 2 Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah
3 Mencari alternatif pemecahan masalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4 Menguji masing-masing alternatif 5 Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan
6 Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai d. Permainan peranan role playing
Bennett dalam Romlah 2001:99 mengemukakan: “bahwa
permainan peranan adalah suatu alat belajar yang menggambarkan keterampilan-keterampilan
dan pengertian-pengertian
mengenai hubungan antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang
paralel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya ”. Di
dalamnya Bennett menyebutkan ada dua macam permainan peranan, yaitu sosiodrama adalah permainan peranan yang ditujukan untuk
memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan antar manusia. Dalam kesempatan itu individu akan menghayati secara
langsung situasi masalah yang dihadapinya. Dari permainan peranan itu kemudian diadakan diskusi mengenai cara-cara pemecahan masalahnya.
Sedangkan kedua adalah psikodrama adalah permainan yang dimaksudkan agar individu yang bersangkutan dapat memperoleh
pengertian yang lebih baik tentang dirinya, dapat menemukan konsep dirinya, menyatakan kebutuhan-kebutuhannya, dan menyatakan reaksi
terhadap tekanan-tekanan terhadap dirinya. Dengan memerankan suatu peranan tertentu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat
dikurangi atau dihindari. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
e. Permainan simulasi simulation games Adams dalam Romlah 2001:109 menyatakan bahwa permainam
simulasi adalah permainan yang dimaksudkan untuk merefleksikan situasi- situasi yang terdapat dalam kehidupan sebenarnya. Permainan
simulasi dapat dikatakan merupakan permainan peranan dan teknik diskusi.
f. Home room Home room
yaitu suatu program kegiatan yang dilakukan dengan tujuan agar guru dapat mengenal murid-muridnya lebih baik, sehingga
dapat membantunya secara efisien. Kegiatan ini dilakukan dalam kelas dalam bentuk pertemuan antara guru dengan murid diluar jam-jam
pelajaran untuk membicarakan beberapa hal yang dianggap perlu. Dalam program home room ini hendaknya diciptakan suatu situasi yang
bebas dan menyenangkan, sehingga murid-murid dapat mengutarakan perasaannya seperti di rumah. Dalam kesempatan ini diadakan tanya
jawab, menampung pendapat, merencanakan suatu kegiatan, dan sebagainya.
g. Karyawisatafield trip Kegiatan karyawisata yang dikemas dengan metode mengajar untuk
bimbingan klasikalkelompok dengan tujuan siswa dapat memperoleh penyesuaian dalam kelompok untuk dapat kerjasama dan penuh
tanggungjawab. Metode karyawisata berguna bagi siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan riil dalam lingkungan beserta
34
segala masalahnya. Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke suatu tempat yang mengandung
nilai sejarahkebudayaan tertentu. Kegiatan karyawisata berkaitan dengan kegiatan mendapatkan informasi. Karena pada kegiatan
karyawisata berlangsung, siswa dapat langsung meninjau objek-objek menarik dan mereka mendapatkan informasi yang lebih baik dari objek
itu. Selain itu siswa juga mendapat kesempatan untuk memperoleh penyesuaian dalam kehidupan kelompok, serta dapat mengembangkan
bakat dan cita-citanya. h. Pengajaran Remedial
Merupakan suatu usaha pembimbing untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran tertentu, terutama yang
tidak dapat diatasi secara klasikal. i. Organisasi Siswa atau Kegiatan Kelompok
Organisasi siswa atau kegiatan kelompok baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, merupakan salah satu cara dalam
bimbingan kelompok, karena melalui organisasi banyak masalah yang bersifat individual maupun kelompok dapat diselesaikan. Dalam
organisasi, siswa mendapatkan kesempatan untuk mengenal berbagai aspek kehidupan sosial, siswa juga dapat mengembangkan bakat
kepemimpinanya, memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
D. Hakikat Experiential Learning