40
b. Sharing
Kegiatan sharing adalah kelanjutan dari refleksi. Dimana refleksi dilakukan oleh peserta didik secara individual, lalu hasil
refleksi tersebut diceritakan sharing dalam kelompok dengan maksud membagikan pikiran atau perasaan yang muncul sebagai
hasil refleksi dalam kegiatan bersama. Dalam kegiatan sharing masing-masing peserta didik saling mendengarkan dan saling
membantu untuk menangkap makna dan nilai dari berbagai pengalaman hidup agar pengalaman tersebut dapat meneguhkan
setiap peserta didik setelah melakukan sharing.
E. Kajian Penelitian yang Relevan
Beberapa peneitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain: 1. Hasil penelitian Barus tahun ke-2 Stranas 2015 menunjukkan
bahwa implementasi terbatas model pendidikan karakter pada 9 SMP di berbagai kota di Indonesia menunjukkan peningkatan hasil
pendidikan karakter antara pre-post test pada ke 9 SMP. Implementasi model ini telah mampu mentransformasi rata-rata skor
karakter dari terendah 2,28 menjadi tertinggi 3,52 pada skala 4 stanfour. Para guru dan siswa di 9 sekolah yang diteliti
mengatakan model pembelajaran experiential learning lebih efektif dibandingkan dengan model pendidikan karakter terintegrasi.
Setelah pemberian pendidikan karakter dengan pendekatan experiential learning ini, sebanyak 95 siswa mengaku merasa
41
lebih mampu menghargai teman, lebih semangat untuk mengikuti kegiatan,
membangun kepeduliankesetiakawanan,
lebih meningkatkan kesadaran untuk memperbaiki diri, lebih berani
bertanggung jawab, mempererat rasa persaudaraanpersahabatan, memupuk kesediaan bekerja samakekompakan tim, menumbuhkan
keinginan untuk menolong orang lain, dan mereka mengakui kegiatan bimbingan karakter model ini sangat memberi manfaat bagi
perbaikan perilaku. 2. Hasil penelitian Betty Artati Kristina 2016 yang berjudul
“Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Berbasisi Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential
Learning Untuk Meningkatkan Karakter Bertanggung Jawab”,
menunjukkan hasil uji Paired Samples T Test bahwa nilai Sig 2- tailed 0.001 0.05 dan nilai t hitung -3.913 t tabel 29;0.05
adalah 2.045, maka Ho ditolak. Hasil tersebut menandakan bahwa pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab siswa SMP kelas VII A Kanisius
Kalasan sebelum dan sesudah perlakuan dipandang efektif. Persamaan pada penelitian ini dengan sebelumnya yaitu membahas
pendidikan karakter dengan menggunakan pendekatan experiential learning
berbasis layanan bimbingan klasikal, sedangkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
perbedaannya yaitu variabel yang diteliti adalah kepemimpinan pada siswa.
F. Kerangka Berpikir