27
2 Struktur tugas Struktur tugas ini menunjukkan karakteristik tugas yang
hendak diselesaikan, siapa yang akan mengerjakan, dan bagaimana cara menyelesaikannya.
3 Posisi kekuasaan Posisi kekuasaan dilihat dari kemampuan pemimpin untuk
memberikan penghargaan dan hukuman, serta kemampuan untuk memberikan semacam promosi.
C. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
Makhrifah Nuryono 2014: 1 mengemukakan bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada peserta didik oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada sejumlah peserta didik dalam satuan kelas yang dilaksanakan di
dalam kelas. Ditegaskan lebih lanjut oleh Winkel dan Hastuti 2004 tentang bimbingan klasikal adalah istilah yang khusus digunakan di
institusi pendidikan sekolah yang menunjuk pada sejumlah siswa yang dikumpulkan bersama untuk mengikuti kegiatan bimbingan.
Berdasarkan pengertian di atas, bimbingan klasikal diartikan sebagai layanan kelompok dalam bentuk klasikal bukan layanan pribadi yang
diikuti 30-40 orang siswa. Bimbingan klasikal memiliki tujuan untuk memberikan informasi secara langsung di kelas demi menunjang
perkembangan diri peserta didik secara optimal. Melalui bimbingan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
klasikal, peserta didik dapat mengambil manfaat atau belajar dari pengalaman langsung yang membawanya pada perkembangan diri yang
positif. Selain itu juga, konselor dalam melaksanakan bimbingan klasikal dituntut untuk dapat melakukan kontak langsung dengan
peserta didik di dalam kelas.
2. Tujuan Bimbingan Klasikal
Menurut Makhrifah Nuryono 2014: 2 strategi layanan dalam bimbingan dan konseling memiliki tujuan untuk meluncurkan aktivitas-
aktivitas pelayanan yang mengembangkan potensi siswa atau mencapai tugas-tugas perkembangannya, sehingga dapat mencapai tujuan
pendidikan. Sedangkan dalam Suciati 2005 mendeskripsikan tujuan bimbingan klasikal ke dalam beberapa bagian diantaranya sebagai
berikut: a. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek kognitif
Berorientasi pada kemampuan berpikir, dimana mencakup kemampuan intlektual yang sederhana, yaitu mengingat sampai
pada pemecahan masalah. Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari tingkatan paling rendah meliputi
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek afektif Berorientasi pada perasaan emosi, sistem, nilai dan sikap yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
hirarki tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan paling rendah meliputi penerimaan, partisipasi, penentuan, sikap,
pembentukan organisasi sitem nilai, dan pembentukan pola hidup. c. Tujuan bimbingan klasikal berdasarkan aspek psikomotorik
Berorientasi pada ketrampilan motorik individu mengenai anggota tubuh atau tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot.
Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotorik dari tingkatan paling rendah meliputi persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreativitas.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal