77
pendekatan experiential learning. Dalam hasil penelitian, melihat bahwa pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan experiential learning membawa siswa pada ketrampilan baru dalam mengembangkan karakter kepemimpinan. Maka, sejalan dengan
pendapat Baharuddin dan Wahyuni, 2010 yang mengatakan bahwa experiential learning bertujuan untuk mempengaruhi siswa dengan
mengubah struktur kognitif, mengubah sikap, dan memperluas ketrampilan yang ada. Dari ketiga tujuan tersebut yang disesuaikan dengan hasil
penelitian pre-test dan post-test, telah membuktikan bahwa pendidikan karakter bukanlah sekadar mengubah struktur kognitif saja, namun
membawa siswa pada perubahan sikap dan ketrampilan baru yang dimilikinya. Jadi, pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning secara efektif meningkatkan karakter kepemimpinan.
2. Signifikansi Hasil Implementasi Pendidikan Karakter Kepemimpinan
Berbasis Layanan
Bimbingan Klasikal
dengan Pendekatan
Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII A SMPK Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016 Antara Sebelum dan
Sesudah Layanan
Berdasarkan tabel 4.2 hasil hitung uji beda untuk sampel berpasangan menunjukkan hasil bawah terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata sebelum dan sesudah layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning, yaitu sebesar 17,11. Artinya, siswa
78
merasa semakin mampu mengikuti, mampu memahami, serta mampu menerapkan pendidikan karakter kepemimpinan dengan pendekatan
experiential learning ini. Ditunjukkan juga hasil hitung nilai Sig. 2-tailed
0.000 0.05, maka Ho ditolak. Artinya, hasil implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
experiential learning secara signifikan efektif.
Hasil yang signifikan ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang dijelaskan oleh Suyanto Barus, 2015 bahwa pendidikan karakter
bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter peserta
didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Artinya pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan experiential learning ini mampu membentuk dan meningkatkan karakter siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang, dan
tentunya sesuai dengan standar yang ingin dicapai dalam pembentukan karakter, yaitu karakter kepemimpinan. Pembuktian ketercapaian tujuan
pendidikan karakter tersebut, sesuai dengan hasil peningkatan karakter yang signifikan pada penelitian pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning. Artinya, siswa sudah mampu mengikuti, memahami, dan menerapkan pendidikan
karakter kepemimpinan dengan model experiential learning ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari hasil
pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII A SMPK Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 20152016.
3. Peningkatan