Evaluasi sifat fisik nanoemulsi minyak biji delima

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Formulasi Nanoemulsi Minyak Biji Delima

Nanoemulsi minyak biji delima dibuat dengan metode emulsifikasi energi tinggi di mana dibutuhkan energi mekanik dari luar untuk menghasilkan ukuran droplet yang kecil hingga nanometer. Energi mekanik yang diperlukan untuk menghasilkan ukuran droplet nanometer didapatkan dari penggunaan homogenizer serta ultrasonikator. Homogenizer dapat mengecilkan ukuran droplet karena adanya shear stress yang diberikan pada sediaan, sedangkan mekanisme pemecahan partikel dengan ultrasonikasi yaitu adanya getaran mekanik yang melewati cairan sehingga menyebabkan adanya rongga kemudian droplet pecah menjadi ukuran yang lebih kecil Gupta et al., 2010. Metode pembuatan nanoemulsi minyak biji delima ini berdasarkan pada orientasi yang telah dilakukan sebelumnya terkait lama dan kecepatan pengadukan menggunakan magnetic stirrer, homogenizer, dan sonikator. Komposisi sediaan nanoemulsi ini terdiri dari zat aktif yaitu minyak biji delima, fase minyak yaitu VCO formula A maupun MCT oil formula B, kombinasi surfaktan yaitu Tween 80 dan Span 80 dengan perbandingan 9:1, serta fase air yaitu akuades. Replikasi 3 kali dilakukan untuk tiap-tiap formula nanoemulsi minyak biji delima. Sifat fisik yang dievaluasi antara lain organoleptis, pH, tipe emulsi persen transmitan, turbiditas, viskositas, dan ukuran droplet. Secara organoleptis nanoemulsi minyak biji delima yang baik berwarna kuning, jernih, bau khas minyak biji delima, dan tidak terdapat pemisahan fase. Penggunaan sediaan nanoemulsi minyak biji delima ini pada kulit, sehingga pH-nya harus sesuai dengan pH kulit yaitu antara 4-6 Ali and Yosipovitch, 2013. Viskositas sediaan nanoemulsi yang dibuat dengan metode emulsifikasi energi tinggi biasanya rendah, berkisar antara 0,01-2 dPa.s Gupta et al., 2010. Persen transmitan yang tinggi mendekati 100 menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat jernih dan transparan Gupta et al., 2010. Turbiditas sediaan nanoemulsi diukur untuk melihat kekeruhan sediaan, sediaan yang jernih turbiditasnya akan semakin kecil. Kriteria ukuran droplet untuk sediaan nanoemulsi yaitu kurang dari 100 nm Wais et al., 2013.

B. Evaluasi Sifat Fisik Nanoemulsi Minyak Biji Delima

1. Pengujian organoleptis dan pH

Gambar 4. Nanoemulsi minyak biji delima formula A dan B Hasil pengamatan organoleptis yang meliputi warna, bau, kejernihan, homogenitas, serta pemisahan fase dan pH nanoemulsi minyak biji delima formula A dan formula B tertera pada Tabel VI. FORMULA B FORMULA A Tabel VI. Data organoleptis dan pH nanoemulsi minyak biji delima Formula A Formula B Warna Kuning Kuning Bau Khas Khas Kejernihan Jernih Jernih Homogenitas Homogen Homogen Pemisahan Tidak ada Tidak ada pH 5,472 ± 0,026 5,513 ± 0,015 Sediaan nanoemulsi yang dihasilkan baik dengan fase minyak VCO formula A maupun fase minyak MCT oil formula B menunjukkan sediaan yang berwarna kuning dengan bau khas minyak biji delima, homogen, jernih, serta tidak menunjukkan adanya pemisahan fase. Pengukuran pH sediaan nanoemulsi berkisar antara 5-6 yang menunjukkan bahwa pH sediaan sesuai dengan persyaratan pH sediaan untuk pemakaian di kulit. Nilai pH yang sesuai dengan pH sediaan untuk pemakaian di kulit ini akan menurunkan resiko terjadinya iritasi kulit saat sediaan digunakan. Hasil rerata uji pH, persen transmitan, turbiditas, viskositas, serta ukuran droplet dari nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak VCO dan MCT oil tersaji dalam Tabel VII. Tabel VII. Data pengujian sifat fisik nanoemulsi minyak biji delima Formula A Formula B p-value pH 5,472 ± 0,026 5,513 ± 0,015 0,077 Persen transmitan 99,5 ± 0,1 99,6 ± 0,06 0,479 Turbiditas 0,249 ± 0,005 0,280 ± 0,057 1 Viskositas dPa.s 0,0136 ± 0,0004 0,0125 ± 0,0007 0,089 Ukuran droplet nm 47,63 ± 29,09 58,28 ± 33,13 - Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa pH yang dihasilkan dari sediaan nanoemulsi dengan fase minyak VCO maupun MCT oil tidak

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with the Addition of Baker Yeast (Saccharomyces cerevisiae) and Fermentation Time with VCO Inducement

2 38 86

Optimasi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Berdasarkan Faktor Temperatur Dan Lama Pemanasan Dengan Metode Permukaan Respon Pada Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri - USU

2 107 111

Peranan Virgin Coconut Oil (Vco) Dalam Menyembuhkan Lesi Oral Penderita Hiv/Aids.

1 91 66

Uji Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Berat Badan Dan Penurunan Kadar Gula Darah (KGD) Tikus Putih Diabetes yang Diinduksi Sterptozotocin (STZ)

3 47 85

Pembuatan dan Evaluasi Secara In Vitro Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan Emulgator Tween 80 dan Gom arab

7 63 96

Perbandingan stabilitas fisis sediaan nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak long-chain triglyceride dan medium-chain triglyceride.

0 0 6

Pengaruh variasi fase minyak virgin coconut oil dan medium-chain triglycerides oil terhadap stabilitas fisik nanoemulsi minyak biji delima dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan PEG 400.

3 54 98

Optimasi komposisi emlusfying agent tween 80 dan span 80 dalam virgin coconut oil cream : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118

Pengaruh kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E untuk antiaging - USD Repository

0 1 168