Definisi operasional Pengaruh Variasi Fase Minyak Virgin Coconut Oil Dan Medium-Chain Triglycerides Oil Terhadap Stabilitas Fisik Nanoemulsi Minyak Biji Delima Dengan Kombinasi Surfaktan Tween 80 Dan Span 80.
dicelupkan ke dalam sediaan nanoemulsi kemudian nilai pH sediaan akan terbaca dan muncul di monitor.
c. Uji tipe nanoemulsi. Pengujian ini dilakukan dengan metode dilusi. Sediaan
nanoemulsi didispersikan dalam akuades 1:100 dan fase minyak 1:100. Jika nanoemulsi dapat terdispersi sempurna dalam akuades, maka tipe
nanoemulsi adalah minyak dalam air. Jika nanoemulsi dapat terdispersi sempurna dalam fase minyak, maka tipe nanoemulsi adalah air dalam
minyak. d.
Uji persen transmitan. Sediaan nanoemulsi sebanyak 1 mL dilarutkan dalam 100 mL akuades kemudian diukur persen transmitannya pada
panjang gelombang 650 nm menggunakan spektrofotometer uv-vis. Nilai persen transmitan akan terbaca pada monitor spektrofotometer uv-vis.
Akuades digunakan sebagai blanko saat pengujian. e.
Uji turbiditas. Pengukuran turbiditas dilakukan dengan mengukur absorbansi sediaan nanoemulsi pada panjang gelombang 502 nm dengan
spektrofotometer uv-vis. Turbiditas dihitung dengan persamaan: turbiditas x lebar kuvat cm = 2,303 x absorbansi Fletcher and Suhlin, 1998.
f. Uji viskositas. Pengukuran viskositas menggunakan alat viskometer Merlin
VR. Sediaan nanoemulsi sebanyak 14 mL dimasukkan ke dalam cup, kemudian spindle viskometer dimasukkan dan diukur viskositasnya pada
kecepatan 200 rpm. Nilai viskositas sediaan akan terbaca pada monitor komputer menggunakan software MICRA.
g. Uji ukuran droplet. Ukuran droplet sediaan nanoemulsi diukur
menggunakan particle size analyzer tipe dynamic light scattering. Pada masing-masing formula hanya satu sampel replikasi yang diuji. Sampel
dimasukkan ke dalam kuvet kaca, kemudian dimasukkan ke dalam particle size analyzer dan ditembakkan cahaya pada sudut 90º. Jumlah partikel pada
ukuran tertentu akan terbaca pada monitor komputer yang dihubungkan dengan alat menggunakan software Horiba SZ-100. Prinsip pengukuran
dengan DLS yaitu cahaya yang ditembakkan pada sampel akan dihamburkan karena adanya partikel, cahaya yang terhambur akan diterima
oleh detektor dan terbaca sebagai ukuran partikel Kalantar-zadeh and Fry, 2008.