Pengujian tipe nanoemulsi Pengujian persen transmitan

Pengujian stabilitas sediaan dengan sentrifugasi dilakukan untuk melihat kestabilan sediaan nanoemulsi karena adanya pengaruh gaya gravitasi. Proses sentrifugasi pada kecepatan 3750 rpm selama 5 jam dapat menunjukkan kestabilan suatu sediaan dalam kurun waktu satu tahun akibat adanya efek gravitasi Lachman, Lieberman, and Kanig, 1994. Nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak VCO maupun MCT oil tidak mengalami pemisahan fase setelah melewati uji sentrifugasi seperti yang terlihat pada Gambar 5 yang menunjukkan sediaan tersebut stabil terhadap efek gravitasi.

2. Freeze-thaw cycle

a. Stabilitas organoleptis dan pH nanoemulsi minyak biji delima. Gambar 6. Nanoemulsi minyak biji delima a formula A sebelum freeze- thaw, b formula A setelah 3 siklus freeze-thaw, c formula B sebelum freeze- thaw, d formula B setelah 3 siklus freeze-thaw Hasil pengamatan organoleptis dan pH sediaan setelah melewati pengujian stabilitas freeze-thaw pada akhir siklus ketiga tertera pada Tabel VIII. a c b d Tabel VIII. Data organoleptis dan pH sediaan nanoemulsi formula A dan formula B sebelum dan sesudah 3 siklus freeze-thaw Formula A Formula B Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Warna Kuning Kuning Kuning Putih susu Bau Khas Khas Khas Khas Kejernihan Jernih Berkabut Jernih Keruh Homogenitas Homogen Homogen Homogen Homogen Pemisahan fase Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada pH 5,472 ± 0,026 5,441 ± 0,037 5,513 ± 0,015 5,461 ± 0,053 Pemeriksaan organoleptis formula A dengan fase minyak VCO menunjukkan tidak adanya perubahan pada warna dan bau, namun terjadi sedikit kekeruhan pada sediaan nanoemulsi setelah melewati 3 siklus freeze-thaw. Hal ini disebabkan karena peningkatan ukuran droplet sehingga kejernihan sediaan berkurang dan kekeruhannya meningkat. Formula B dengan fase minyak MCT oil menunjukkan perubahan yang jelas secara organoleptis setelah melewati 3 siklus freeze-thaw di mana warna kuning sediaan nanoemulsi minyak biji delima mengalami perubahan menjadi putih susu. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak MCT oil lebih tidak stabil dibandingkan dengan fase minyak VCO jika dilihat secara organoleptis. Ketidakstabilan ini disebabkan karena bertambah besarnya ukuran droplet sediaan sehingga yang tadinya berwarna kuning jernih berubah menjadi putih susu setelah siklus ketiga. Mekanisme utama terjadinya perbesaran ukuran droplet ini dikarenakan peristiwa Ostwald ripening. Ostwald ripening yaitu salah satu

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with the Addition of Baker Yeast (Saccharomyces cerevisiae) and Fermentation Time with VCO Inducement

2 38 86

Optimasi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Berdasarkan Faktor Temperatur Dan Lama Pemanasan Dengan Metode Permukaan Respon Pada Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri - USU

2 107 111

Peranan Virgin Coconut Oil (Vco) Dalam Menyembuhkan Lesi Oral Penderita Hiv/Aids.

1 91 66

Uji Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Berat Badan Dan Penurunan Kadar Gula Darah (KGD) Tikus Putih Diabetes yang Diinduksi Sterptozotocin (STZ)

3 47 85

Pembuatan dan Evaluasi Secara In Vitro Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan Emulgator Tween 80 dan Gom arab

7 63 96

Perbandingan stabilitas fisis sediaan nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak long-chain triglyceride dan medium-chain triglyceride.

0 0 6

Pengaruh variasi fase minyak virgin coconut oil dan medium-chain triglycerides oil terhadap stabilitas fisik nanoemulsi minyak biji delima dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan PEG 400.

3 54 98

Optimasi komposisi emlusfying agent tween 80 dan span 80 dalam virgin coconut oil cream : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118

Pengaruh kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E untuk antiaging - USD Repository

0 1 168