Pengujian organoleptis dan pH

berkisar pada nilai 0,01 dPa.s dan perbedaan penggunaan fase minyak tidak menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada viskositas kedua formula.

6. Pengujian ukuran droplet

Sediaan nanoemulsi yang diformulasikan pada penelitian ini diharapkan memiliki ukuran droplet yang kurang dari 100 nm sehingga dapat disebut sebagai suatu sediaan nanoemulsi. Hasil pemeriksaan ukuran droplet untuk kedua formula tersaji dalam Tabel VII. Kedua formula menghasilkan droplet dengan ukuran kurang dari 100 nm yang menunjukkan bahwa keduanya termasuk dalam kategori sediaan nanoemulsi. Simpangan baku yang didapat pada pengujian ukuran droplet ini cukup besar yang disebabkan karena ukuran droplet yang dihasilkan tidak seragam. Pengecilan ukuran droplet dengan metode emulsifikasi energi tinggi menyebabkan droplet yang dihasilkan tidak seragam dan memiliki puncak yang banyak Affandi, Julianto, and Majeed, 2011. Ukuran droplet yang lebih seragam dapat dihasilkan dengan menggunakan energi yang lebih tinggi lagi saat pembuatan dan dilakukan dalam beberapa kali siklus. Keseragaman ukuran droplet dapat dilihat dari indeks polidispersitas sediaan. Formula A dengan fase minyak VCO memiliki indeks polidispersitas sebesar 0,451, sedangkan formula B dengan fase minyak MCT oil memiliki indeks polidispersitas 0,566. Indeks polidispersitas PI berkisar antara 0-1, semakin kecil PI maka semakin sempit distribusi ukuran droplet nanoemulsi. Nilai PI 0 menunjukkan distribusi droplet yang monodisperse, sedangkan nilai PI diatas 0,5 menunjukkan bahwa ukuran droplet tidak seragam atau polydisperse Muller, Benita, and Bohm, 1998. Semakin besar indeks polidispersitasnya maka semakin rendah keseragaman ukuran droplet yang terbentuk Gupta et al., 2010. Formula A dengan fase minyak VCO dan formula B dengan fase minyak MCT oil menunjukkan distribusi ukuran droplet yang polidispers yang terlihat dari simpangan baku ukuran partikel nya yang juga besar. Sifat fisik antara kedua formula dengan fase minyak VCO dan MCT oil secara keseluruhan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dan keduanya termasuk dalam kriteria sediaan nanoemulsi yang baik.

C. Evaluasi Stabilitas Fisik Nanoemulsi Minyak Biji Delima

1. Uji sentrifugasi

Gambar 5. Nanoemulsi minyak biji delima formula A dan B setelah uji sentrifugasi FORMULA A FORMULA B Pengujian stabilitas sediaan dengan sentrifugasi dilakukan untuk melihat kestabilan sediaan nanoemulsi karena adanya pengaruh gaya gravitasi. Proses sentrifugasi pada kecepatan 3750 rpm selama 5 jam dapat menunjukkan kestabilan suatu sediaan dalam kurun waktu satu tahun akibat adanya efek gravitasi Lachman, Lieberman, and Kanig, 1994. Nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak VCO maupun MCT oil tidak mengalami pemisahan fase setelah melewati uji sentrifugasi seperti yang terlihat pada Gambar 5 yang menunjukkan sediaan tersebut stabil terhadap efek gravitasi.

2. Freeze-thaw cycle

a. Stabilitas organoleptis dan pH nanoemulsi minyak biji delima. Gambar 6. Nanoemulsi minyak biji delima a formula A sebelum freeze- thaw, b formula A setelah 3 siklus freeze-thaw, c formula B sebelum freeze- thaw, d formula B setelah 3 siklus freeze-thaw Hasil pengamatan organoleptis dan pH sediaan setelah melewati pengujian stabilitas freeze-thaw pada akhir siklus ketiga tertera pada Tabel VIII. a c b d

Dokumen yang terkait

Formulasi Krim Extra Virgin Olive Oil (Minyak Zaitun Ekstra Murni) sebagai Anti-Aging

57 297 100

Optimization of the Making of Virgin Coconut Oil (VCO) with the Addition of Baker Yeast (Saccharomyces cerevisiae) and Fermentation Time with VCO Inducement

2 38 86

Optimasi Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) Berdasarkan Faktor Temperatur Dan Lama Pemanasan Dengan Metode Permukaan Respon Pada Laboratorium Proses Manufaktur Departemen Teknik Industri - USU

2 107 111

Peranan Virgin Coconut Oil (Vco) Dalam Menyembuhkan Lesi Oral Penderita Hiv/Aids.

1 91 66

Uji Efek Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Berat Badan Dan Penurunan Kadar Gula Darah (KGD) Tikus Putih Diabetes yang Diinduksi Sterptozotocin (STZ)

3 47 85

Pembuatan dan Evaluasi Secara In Vitro Emulsi Virgin Coconut Oil (VCO) menggunakan Emulgator Tween 80 dan Gom arab

7 63 96

Perbandingan stabilitas fisis sediaan nanoemulsi minyak biji delima dengan fase minyak long-chain triglyceride dan medium-chain triglyceride.

0 0 6

Pengaruh variasi fase minyak virgin coconut oil dan medium-chain triglycerides oil terhadap stabilitas fisik nanoemulsi minyak biji delima dengan kombinasi surfaktan tween 80 dan kosurfaktan PEG 400.

3 54 98

Optimasi komposisi emlusfying agent tween 80 dan span 80 dalam virgin coconut oil cream : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118

Pengaruh kombinasi Surfaktan Tween 80 dan Span 80 terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik mikroemulsi ester vitamin C dan vitamin E untuk antiaging - USD Repository

0 1 168