62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini, penelti akan membahas tentang hasil penelitian tindakan kelas serta pembahasaannya.
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Sumberwatu tahun ajaran 20152016. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus dan setiap siklus
terdiri dari dua pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran 2 x 35 menit.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan media cerita anak sebagai bahan ajar pembelajaran dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw II sebagai model dalam melakukan pembelajaran. Materi penelitian ini yaitu mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan.
Evaluasi dari penelitian ini adalah soal evaluasi pembelajaran menyimak cerita anak yang dilisankan, observasi minat menyimak siswa, dan angket minat
menyimak siswa. Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini apabila hasil belajar menyimak cerita anak yang dilisankan, observasi minat belajar siswa,
dan angket minat belajar siswa mengalami peningkatan dalam setiap tahap penelitian. Peneliti menguraikan setiap tahapan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
1. Kondisi Awal
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum melakukan tindakan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II. Guru mengatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam aspek menyimak dan dalam proses
pembelajaran sebagian siswa kurang mendengarkan guru bercerita dan sebagian siswa malah bercerita dengan teman satu mejanya. Peneliti
melakukan pengamatan pada proses pembelajaran bahasa Indonesia untuk mendapatkan gambaran awal minat belajar siswa dan mendukung hasil
wawancara dengan guru kelas. Pengamatan kondisi awal dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2015. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,
pembelajaran masih berpusat pada guru dan guru masih berceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran. Minat siswa dalam mengikuti
pembelajaran kurang nampak, hal ini ditunjukan dengan siswa masih kesulitan menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Kemudian guru harus
menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru, karena hanya beberapa siswa saja yang mau dengan percaya diri mengajukan diri
untuk menjawab pertanyaan. Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa untuk mengetahui
minat awal belajar siswa. Secara keseluruhan hasil wawancara terhadap siswa, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang berminat terhadap kegiatan
pembelajaran menyimak karena cerita hanya dibacakan oleh guru dan metode penyampaian yang sama. Pengamatan ini digunakan sebagai data
awal minat belajar siswa. Hasil pengamatan ini yaitu siswa masuk pada kriteria cukup.
Peneliti membagikan angket minat belajar siswa pada tanggal 24 Agustus 2015. Hal ini bertujuan untuk mendukung data minat belajar siswa
yang diperoleh dari pengamatan siswa pada proses pembelajaran bahasa Indonesia dan wawancara sebelumnya. Peneliti menggunakan alat ukur
kondisi awal minat belajar siswa berdasarkan data angket dan data observasi belajar. Sedangkan untuk kondisi awal kemampuan menyimak siswa,
peneliti menggunakan nilai ulangan yang telah dilakukan guru sebelumnya. Skor hasil pengisian lembar pengamatan dan angket minat belajar dapat
dilihat pada lampiran. Berikut ini data kondisi awal minat belajar siswa.
Tabel 4.1 Data Kuesioner Kondisi Awal No
Observasi Angket Skor Kriteria
1 61
65 63
Rendah 2
50 68
59 Rendah
3 64
57 60,5
Rendah 4
62 62
62 Rendah
5 61
70 65,5
Rendah 6
60 54
57 Rendah
7 52
60 56
Rendah 8
61 53
57 Rendah
9 51
58 54,5
Sangat Rendah 10
60 58
59 Rendah
11 50
58 54
Sangat Rendah 12
60 66
63 Rendah
13 62
51 56,5
Rendah 14
45 63
54 Sangat Rendah
15 42
53 47,5
Sangat Rendah 16
64 61
62,5 Rendah
17 50
50 50
Sangat Rendah 18
62 55
58,5 Rendah
19 57
52 54,5
Sangat Rendah 20
60 71
65,5 Rendah
21 40
62 51
Sangat Rendah 22
57 63
60 Rendah
23 62
67 64,5
Rendah 24
50 51
50,5 Sangat Rendah