mendidik anaknya akan membentuk karakter anak. Anak yang mendapat pendidikan yang baik dari orang tuanya pasti akan menyadari pentingnya belajar,
kesadaran belajar akan terbentuk dengan sendirinya. Begitu pula sebaliknya.
4.8.4 Lingkungan Sekolah
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa secara umum lingkungan sekolah di SMA Negeri 8 Purworejo tergolong kondusif. Hasil anĂ¡lisis
konfirmatori pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa indikator metode mengajar LS1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling tinggi yaitu 0,87. Hasil
ini menunjukkan bahwa metode mengajar yang baik akan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Siswa yang diberikan metode belajar yang baik
akan termotivasi untuk belajar yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar. Relasi guru dengan siswa LS3 memiliki nilai koefisien konfirmatori
terendah, yaitu 0,67. Kelemahan pada aspek relasi guru dengan siswa dikarenakan siswa kurang merasa dekat dengan guru. Siswa merasa guru hanya sebagai
fasilitator dalam hal pelajaran.
4.8.5 Hasil Belajar
Secara umum dari hasil penelitian didapat hasil belajar siswa belum dinyatakan tuntas karena nilai yang diperoleh kurang dari Kriteria Ketuntasan
Minimum KKM yang ditetapkan.
4.9 Pembahasan Hipotesis
4.9.1 Pengaruh Cara Belajar terhadap Motivasi H
1
Cara belajar berpengaruh terhadap motivasi. Cara belajar yang baik akan meningkatkan motivasi belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto 2003:82
cara belajar adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan, dan ketrampilan. Yang dimaksud sikap disini
adalah motivasi, jadi cara belajar berpengaruh positif terhadap motivasi. Hal tersebut disebabkan karena cara belajar yang baik akan meningkatkan motivasi
siswa untuk belajar. Cara belajar siswa dengan membuatan jadwal yang baik dapat memberikan kedisiplinan siswa dalam belajar, buku catatan yang lengkap
dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang telah diajarkan, bersedia mengulangi bahan pelajaran dapat memperkuat ingatan siswa tentang
ilmu yang telah diterima, memiliki konsentrasi dan rajin mengerjakan tugas akan melatih siswa untuk terbiasa memecahkan soal secara mandiri yang akan
menambah motivasi dalam belajar. Jadi, semua aspek cara belajar tersebut berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa, yang akhirnya mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
4.9.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi H
2
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama karena lembaga inilah yang pertama ada. Hal ini sesuai dengan pendapat Munib
2005:77 keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama karena sebelum manusia mengenal lembaga pendidikan lain, lembaga inilah yang pertama ada.
Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi. Hal ini disebabkan karena adanya dukungan dari keluarga akan menimbulkan semangat dan motivasi bagi
siswa untuk belajar. Semakin tinggi kualitas lingkungan keluarga dalam arti orang tua yang memperhatikan pendidikan anaknya dan mendidiknya dengan cara
yang tepat serta memberikan bimbingan dan pengarahan akan menumbuhkan semangat belajar anak. Relasi antar anggota keluarga yang baik dan suasana
rumah tangga yang harmonis akan berpengaruh baik terhadap perkembangan psikologi anak, sehingga anak dapat semangat dalam belajar. Selain itu untuk
mendukung kelancaran proses belajar, kebutuhan-kebutuhan belajar harus terpenuhi. Oleh karena itu keadaan ekonomi orang tua haruslah baik, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan belajar anak. Keadaan keluarga yang kondusif tersebut akan mendukung, memperlancar dan menumbuhkan semangat peserta
didik dalam belajar, sehingga peserta didik akan mencapai hasil belajar yang optimal.
Hal di atas sesuai dengan pendapat Slameto 2003:60-64 bahwa siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Jadi, dukungan
dari lingkungan keluarga sangat diperlukan guna mendukung tercapainya motivasi siswa di rumah yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eni Asih 2007 yang menyebutkan bahwa ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap
motivasi sebesar 33. Selain itu juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hodijah 2007 yang menyebutkan bahwa ada korelasi positif yang signifikan
yang menyatakan bahwa ada hubungan antara komunikasi orang tua dan anak
dengan motivasi belajar anak sebesar 36.
4.9.3 Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Motivasi Belajar H