belajar LS→MB. 4 Cara belajar memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa pengaruh
langsung cara belajar terhadap hasil belajar CB→HB sebesar 0,251. Pengaruh secara tidak langsung cara belajar terhadap hasil belajar melalui motivasi belajar
CBMBHB adalah sebesar 0,318 x 0,274 = 0,087132. Total pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar adalah 0,251 + 0,087132 = 0,338132 atau dalam
prosentase 33,81. 5 Lingkungan keluarga tidak memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar tetapi memiliki pengaruh tidak langsung terhadap hasil
belajar melalui motivasi belajar. Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa pengaruh tidak langsung lingkungan keluarga terhadap hasil belajar LKMBHB
adalah sebesar 0,260 x 0,274 = 0,07124 atau dalam prosentase 7,12 6 Lingkungan sekolah memiliki pengaruh langsung terhadap hasil belajar, tetapi
tidak memiliki pengaruh tidak langsung terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa pengaruh langsung lingkungan sekolah terhadap hasil belajar
LS→HB sebesar 0,258 atau dalam prosentase 25,80 7 Motivasi belajar mempunyai pengaruh langsung terhadap hasil belajar. Berdasarkan Tabel 4.13
terlihat bahwa pengaruh langsung motivasi belajar terhadap hasil belajar MBHB sebesar 0,274 atau dalam prosentase 27,40.
4.8 Analisis Konfirmatori dan Deskriptif Data
4.8.1 Motivasi
Temuan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa secara umum motivasi siswa kelas XI IS SMA Negeri 8 Purworejo tergolong cukup. Hasil
análisis konfirmatori pada gambar 4.1 menunjukkan bahwa indikator senang
memecahkan soal akuntansi MB4 memiliki nilai koefisien konfirmatori tertinggi, yaitu 0,86. Hasil ini menunjukkan bahwa siswa yang senang
memecahkan soal akuntansi akan meningkatkan hasil belajar mereka. Siswa yang senang memecahkan soal akuntansi akan terbiasa mengerjakan soal akuntansi
sendiri, sehingga akan meningkatkan pemahaman mereka tentang memecahkan soal akuntansi. Hal ini akan semakin meningkatkan hasil belajar siswa.
Tekun menghadapi tugas akuntansi MB2 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,65. Rendahnya ketekunan menghadapi
tugas akuntansi dikarenakan siswa merasa bosan dengan soal yang diberikan guru di sekolah yang cenderung monoton.
4.8.2 Cara Belajar
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum cara belajar siswa di SMA Negeri 8 Purworejo tergolong cukup efisien. Hasil análisis
konfirmatori pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa indikator konsentrasi CB4 memiliki koefisien konfirmatori tertinggi, yaitu 0,79. Hasil ini menunjukkan
bahwa siswa yang memiliki konsentrasi yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar mereka. Siswa yang memiliki konsentrasi yang tinggi akan fokus
memahami pelajaran akuntansi yang diberikan guru, sehingga akan meningkatkan pemahaman mereka tentang pelajaran akuntansi. Hal ini akan meningkatkan hasil
belajar. Membaca dan membuat catatan CB2 memiliki nilai koefisien
konfirmatori yang paling rendah yaitu 0,64. Rendahnya keinginan membaca dan
membuat catatan dikarenakan tidak ada sanksi dari guru jika tidak membaca dan membuat catatan.
4.8.3 Lingkungan Keluarga