Imroah 2008 yang menyebutkan ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar sebesar 65,77.
4.9.5 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar H
5
Lingkungan keluarga tidak berpengaruh langsung terhadap hasil belajar. Hal ini disebabkan karena lingkungan keluarga kurang mendukung dalam
kegiatan belajar siswa di rumah. Oleh sebab itu pihak keluarga hendaknya memberikan pengertian dan perhatian yang tinggi agar anak lebih termotivasi
dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai dapat optimal. Relasi yang baik antar anggota keluarga juga diperlukan agar anak merasa nyaman saat belajar di
rumah sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
4.9.6 Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hasil Belajar H
6
Lingkungan sekolah berpengaruh terhadap hasil belajar. Lingkungan sekolah yang kondusif akan meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
pendapat Slameto 2003:72 yang menyatakan bahwa lingkungan sekolah yang baik perlu diusahakan agar dapat memberi pengaruh positif terhadap anak atau
siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya. Hal ini dikarenakan lingkungan sekolah yang baik akan membuat siswa merasa nyaman belajar di
sekolah, sehingga bisa meningkatkan hasil belajar. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gunawan
2006 yang menyebutkan bahwa ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar sebesar 47,1.
4.9.7 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar H
7
Motivasi suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku agar terdorong untuk melakukan sesuatu sehingga
mencapai tujuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto 2002:73 bahwa motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan
menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi berpengaruh
terhadap hasil belajar. Dalam hal ini yang dimaksud adalah motivasi belajar, dimana seseorang ingin belajar karena adanya sesuatu yang menggerakkan untuk
mencapai hasil belajar yang optimal. Adanya pengaruh motivasi terhadap hasil belajar dikemukakan oleh Sardiman 2007:85, yang menyatakan bahwa motivasi
mempunyai fungsi mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan dan menyeleksi perbuatan untuk mencapai tujuan. Menurut pendapat di
atas dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki motivasi akan memiliki dorongan untuk belajar, dapat menentukan kegiatan yang harus dikerjakan dalam
proses belajar, dan dapat menyeleksi perbuatan yang akan dilakukan dalam belajar untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Eni Asih 2007 yang menyebutkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar
sebesar 83. Hal yang sama diungkapkan oleh Gunawan 2006 dalam penelitiannya ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar sebesar 43,7.
111
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa simpulan antara lain:
1. Ada pengaruh positif cara belajar siswa terhadap hasil belajar akuntansi melalui motivasi siswa kelas XI IS di SMA Negeri 8 Purworejo sebesar 0,318
atau 31,80. Cara belajar siswa kelas XI IS di SMA Negeri 8 Purworejo tergolong cukup kondusif, kecuali indikator membaca dan membuat catatan
yang disebabkan siswa malas mencatat apa yang diajarkan oleh guru dan membacanya kembali pada saat dirumah.
2. Ada pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa kelas XI IS di SMA Negeri 8 Purworejo sebesar 0,260 atau 26. Lingkungan
keluarga siswa tergolong harmonis, meskipun pada indikator cara orang tua mendidik masih tergolong rendah, sehingga siswa kurang sadar akan
pentingnya belajar karena tidak pernah diingatkan untuk belajar. 3. Lingkungan sekolah tidak berpengaruh terhadap motivasi siswa XI IS SMA
Negeri 8 Purworejo. Hal ini berarti lingkungan sekolah berpengaruh langsung terhadap hasil belajar tanpa melalui motivasi. Hal tersebut disebabkan karena
lingkungan sekolah kurang mendukung dalam meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Seperti metode mengajar guru monoton yang hanya
menggunakan metode ceramah yang menyebabkan siswa menjadi jenuh sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, dan relasi guru dengan