membuat catatan dikarenakan tidak ada sanksi dari guru jika tidak membaca dan membuat catatan.
4.8.3 Lingkungan Keluarga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Purworejo tergolong harmonis. Hasil anĂ¡lisis
konfirmatori pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa indikator pengertian orang tua LK4 dan latar belakang kebudayaan LK5 memiliki nilai koefisien konfirmatori
paling tinggi yaitu 0,85. Hal ini menunjukkan bahwa pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan sangat mempengaruhi motivasi belajar dan hasil
belajar siswa. Siswa yang memiliki orang tua yang pengertian akan pentingnya waktu belajar bagi anak akan membuat anak lebih nyaman dalam belajar,
sehingga hasil belajar akan optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto 2003:60-64 anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Apabila anak
sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Cara orang tua mendidik LK1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang
paling rendah yaitu 0,66. Kelemahan pada aspek cara orang tua mendidik dikarenakan sebagian besar orang tua siswa SMA N 8 Purworejo bekerja sebagai
buruh tani. Sehingga sebagian besar orang tua nya mendidik anaknya untuk lebih sering membantu orang tua nya bekerja di sawah daripada belajar. Hal ini
mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Merujuk pada Slameto 2003:60-64 cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Hal ini
dipertegas oleh Sutjipto dalam Slameto dengan adanya pernyataan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Cara orang tua
mendidik anaknya akan membentuk karakter anak. Anak yang mendapat pendidikan yang baik dari orang tuanya pasti akan menyadari pentingnya belajar,
kesadaran belajar akan terbentuk dengan sendirinya. Begitu pula sebaliknya.
4.8.4 Lingkungan Sekolah
Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa secara umum lingkungan sekolah di SMA Negeri 8 Purworejo tergolong kondusif. Hasil anĂ¡lisis
konfirmatori pada gambar 4.4 menunjukkan bahwa indikator metode mengajar LS1 memiliki nilai koefisien konfirmatori yang paling tinggi yaitu 0,87. Hasil
ini menunjukkan bahwa metode mengajar yang baik akan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Siswa yang diberikan metode belajar yang baik
akan termotivasi untuk belajar yang akhirnya akan meningkatkan hasil belajar. Relasi guru dengan siswa LS3 memiliki nilai koefisien konfirmatori
terendah, yaitu 0,67. Kelemahan pada aspek relasi guru dengan siswa dikarenakan siswa kurang merasa dekat dengan guru. Siswa merasa guru hanya sebagai
fasilitator dalam hal pelajaran.
4.8.5 Hasil Belajar