3. BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2010 sampai dengan Desember 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bersama Hewan Percobaan
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian dan SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor; Laboratorium Biokimia dan Kimia,
ITP-IPB; Laboratorium Histologi dan Terpadu, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB.
3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan
Bahan utama penelitian adalah teripang pasir Holothuria scabra J yang didapat dari Balai Budidaya Laut BBL Lampung. Teripang pasir yang
digunakan adalah teripang dengan bobot badan 250-400 gramekor. Hewan percobaan yang digunakan dalam bioassay adalah tikus putih Sparague Dawley
jantan dengan berat tubuh 90-200 g per ekor yang diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor. Bahan-bahan pembuat ransum dibeli dari
Giant Supermarket dan t oko kimia “Setia Guna” Bogor.
Bahan kimia yang digunakan adalah bahan-bahan kimia untuk pengujian sifat kimia, antara lain: HCL, NaOH, buffer fosfat, acarbose, enzim tripsin Sigma
T0303-IG,aktivitas 13 0000-200000BAEE unitsmg protein, enzim α-glukosidase
Sigma G-5003, aktivitas 0.2 unitml, p-nitrofenil- α-D-glucopiranosida PNP,
trinitrobenzenesulfonic acid TNBS 0.01, sodiumdodecyl sulfate 1, larutan D-glukosa 10, aquades, dan aseton. Bahan kimia untuk pengujian aktivitas
enzim antioksidan, antara lain: enzim standar SOD, xantin, xantin oksidase, sitokrom c, tetraetoksipropana, asam tiobarbiturat, butanol, glutation tereduksi,
enzim glutathione reduktase, metanol p.a., H
2
O
2
p.a. Bahan-bahan kimia untuk analisis proksimat, antara lain: protein metode biuret, analisis lemak, karbohidrat,
air dan abu. Bahan kimia untuk pengujian bioassay, antara lain: aloksan untuk
menginduksi diabetes. Bahan pemeriksaan histologi, antara lain: alkohol, xylene p.a., formalin p.a., asam pikrat, asam asetat glasial, etanol p.a., parafin,
hematoksilin, eosin, fosfat buffer salin, milique, antibodi insulin, serum normal goat,
biocare’s background sniper, trekkie universal link, trek avidin-HRP, dan Chromogen DAB. Bahan kimia untuk analisis kadar glukosa darah dengan kit
”Blood Glucose Monitoring System”. Bahan habis pakai, antara lain: kapas, tissue, aluminium foil, kertas saring
Whatman 42, dan aquades. Bahan-bahan untuk pakan standar tikus, yaitu kasein, minyak jagung, aquades, campuran mineral, serat CMC, campuran vitamin
fitkom, dan pati jagung. 3.2.2. Alat
Peralatan yang
digunakan dalam
penelitian ini,
antara lain:
spektrofotometer UV-Vis Shimadzu 120-01, sentrifuse Beckman tipe 7B-6, evaporator vacum, Blood glucose Test Meter Accu-check Active, freezer -80
o
C, magnetic stirer, vortek, oven Memmert-Germany, freeze dryer, pH meter HM-
205, waterbath GFL 1083, refrigerator, tissue embedding console, mikroskop cahaya biasa, mikroskop cahaya yang dilengkapi kamera, inkubator, microwave,
stopwatch, mikrotom, mikrotip, penangas air, ayakan 60 mesh, blender, timbangan analitis, timbangan digital, alat analisis protein Kjeldahl, lemak
Soxhlet, abu, dan air AOAC 2005. Alat habis pakai, antara lain: karet penghisap, bunsen, kaki tiga, penjepit,
plastik polietilen, wadah plastik, hot plate, bunsen, cetakan kotak preparat, keranjang preparat, jar, kertas label, botol sampel, sarung tangan, masker mulut,
microtome disposable blades, pinset, sonde, serta alat pemeliharaan hewan percobaan seperti kandang plastik, canul, syringe, tempat pakan dan minum tikus
percobaan, peralatan untuk pembuatan ransum. Alat gelas, antara lain: pipet tetes, pipet ukur, pipet volume, tabung reaksi,
mikro pipet, beker gelas, gelas ukur, pengaduk gelas, botol timbang, labu Erlenmeyer, cawan petri, gelas obyek, gelas penutup, corong gelas, dan pipet
eppendorf.
3.3. Metode Penelitian