Metabolisme Asam Amino TINJAUAN PUSTAKA

dari tahap ekstraksi protein dalam medium pengekstrak, penghilangan bahan tidak larut dengan sentrifuse, filtrasi atau kombinasinya, pengendapan, pencucian dan pengeringan isolat Natarajan 1980.

2.9. Metabolisme Asam Amino

Asam amino merupakan sumber karbon yang bisa dikatabolisasi untuk pembentukan energi melalui dua jalur. Jalur pertama adalah jalur pembentukan piruvat sebelum memasuki siklus TCA, dan jalur kedua tanpa pembentukan piruvat atau langsung memasuki siklus TCA sesudah mengalami deaminasi Murray et al. 2000. Menurut Conn dan Stumpf 1976 katabolisme asam amino sebagai sumber karbon akan menghasilkan produk akhir piruvat, asetil-CoA, asetoasetil-CoA, dan senyawa intermediate dalam siklus TCA sesudah melalui penghilangan gugus amino atau deaminasi, seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 Pengelompokan asam amino berdasarkan produk akhir yang diperoleh dari katabolisme berbagai macam asam amino untuk pembentukan energi Kelompok Produk akhir katabolisme asam amino Asam piruvat Asetil- CoA Asetoasetil- CoA α-Keto- glutarat Suksinil -CoA Asam Fumarat Asam Oksalo asetat Macam asam amino yang dikatabolis me Alanin, Glisin, Threonin, Serin, Sistein Leusin, Triptofan Fenilalanin, Tirosin, Lisin, Leusin, Triptofan Glutamin, Prolin, Histidin, Arginin Metionin, Valin, Isoleusin Fenilalanin, Tirosin Asparagin Sumber: Conn dan Stumpf 1976 Selanjutnya dijelaskan bahwa pemanfaatan asam amino sebagai sumber energi diawali dengan degradasi potein oleh enzim ekstraseluler yaitu protease menghasilkan peptida dan asam amino, sebelum ditransport ke dalam sel. Asam- asam amino tersebut selanjutnya dapat dikatabolisme melalui berbagai jalus reaksi yang tergantung dari macam asam amino, sehingga menghasilkan produk akhir yang bisa masuk ke dalam jalur siklus TCA menghasilkan energi, seperti terlihat pada Gambar 3. Sebelum masuk ke dalam jalur siklus TCA, asam amino melalui beberapa tahap reaksi khususnya untuk menghilangkan gugus amino, seperti pada katabolisme prolin dan arginin menjadi α-ketoglutarat Paustin 2000. Menurut Paustin 2000 beberapa asam amino yang tidak terlihat pada Gambar 1, harus melalui jalur spesifik agar bisa masuk ke dalam jalur siklus TCA, misalnya leusin. Leusin bukan tergolong asam amino yang mudah dikatabolisme untuk pembentukan energi, karena deaminasi leusin menghasilkan 2-oxoisocaproate yang tidak termasuk senyawa central metabolites pada siklus TCA. Sebelum masuk ke jalur siklus TCA, 2-oxoisocaproate harus melalui jalur metabolisme yang spesifik. Katabolisme asam amino yang menghasilkan senyawa central metabolites α-ketoglutarat, oksaloasetat, dan piruvat akan lebih mudah dimetabolisme lebih lanjut melalui jalur siklus TCA. Gambar 1 Jalur umum katabolisme protein dan asam amino Paustin, 200 Tumbuhan dapat mensintesis semua asam-asam amino yang dibutuhkan dari bahan baku di dalam sel, sementara binatang hanya dapat mensintesis beberapa asam amino asam amino non-esensial Stern 2000. Pembentukan asam amino ini membutuhkan energi dari karbohidrat yang juga dapat digunakan sebagai sumber karbon untuk mensintesis asam amino Devlin Witham 1983, sedangkan menurut Paustin 2000 sintesis asam amino berperan penting untuk menjaga kelangsungan sel makhluk hidup, karena tidak hanya bermanfaat untuk menyediakan kerangka penyusun potein, tetapi juga sebagai starting point untuk sintesis beberapa molekul penting yang dibutuhkan sel misalnya vitamin dan nukleotida.

3. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2010 sampai dengan Desember 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bersama Hewan Percobaan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian dan SEAFAST Center, Institut Pertanian Bogor; Laboratorium Biokimia dan Kimia, ITP-IPB; Laboratorium Histologi dan Terpadu, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB. 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Bahan utama penelitian adalah teripang pasir Holothuria scabra J yang didapat dari Balai Budidaya Laut BBL Lampung. Teripang pasir yang digunakan adalah teripang dengan bobot badan 250-400 gramekor. Hewan percobaan yang digunakan dalam bioassay adalah tikus putih Sparague Dawley jantan dengan berat tubuh 90-200 g per ekor yang diperoleh dari Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor. Bahan-bahan pembuat ransum dibeli dari Giant Supermarket dan t oko kimia “Setia Guna” Bogor. Bahan kimia yang digunakan adalah bahan-bahan kimia untuk pengujian sifat kimia, antara lain: HCL, NaOH, buffer fosfat, acarbose, enzim tripsin Sigma T0303-IG,aktivitas 13 0000-200000BAEE unitsmg protein, enzim α-glukosidase Sigma G-5003, aktivitas 0.2 unitml, p-nitrofenil- α-D-glucopiranosida PNP, trinitrobenzenesulfonic acid TNBS 0.01, sodiumdodecyl sulfate 1, larutan D-glukosa 10, aquades, dan aseton. Bahan kimia untuk pengujian aktivitas enzim antioksidan, antara lain: enzim standar SOD, xantin, xantin oksidase, sitokrom c, tetraetoksipropana, asam tiobarbiturat, butanol, glutation tereduksi, enzim glutathione reduktase, metanol p.a., H 2 O 2 p.a. Bahan-bahan kimia untuk analisis proksimat, antara lain: protein metode biuret, analisis lemak, karbohidrat, air dan abu. Bahan kimia untuk pengujian bioassay, antara lain: aloksan untuk menginduksi diabetes. Bahan pemeriksaan histologi, antara lain: alkohol, xylene p.a., formalin p.a., asam pikrat, asam asetat glasial, etanol p.a., parafin,

Dokumen yang terkait

Karakteristik Egg Replacer Dari Isolat Protein Kedelai, Isolat Protein Susu, Pati Jagung, Pati Kentang, Guar Gum, Dan Xanthan Gum

0 35 119

Pengaruh Konsumsi Sumber Protein (Kasein, Tepung Terigu Berprotein Tinggi dan Isolat Protein Kedelai) Terhadap Komposisi Asam Lemak dan Asam Amino Otak Serta Kemampuan Belajar Tikus Percobaan

0 11 14

Sifat Hipoglikemik dan Hipokolestrolemik Protein Kedelai pada TIkus Model Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) Induksi Alloksan

1 14 8

Pengaruh Pemberian Protein Ransum Terhadap Jumlah Sel Limfosit pada Tikus Percobaan

1 6 12

Daya antidiare dan antioksidatif yogurt sinbiotik pada tikus percobaan

0 10 215

Karakteristik Konsentrat Protein Teripang Pasir (Holothuria Scabra J.) Dengan Bahan Pengekstrak Aseton

2 30 14

EFEK ANTIRADANG EKSTRAK AIR TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP TIKUS JANTAN YANG Efek Antiradang Ekstrak Air Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Tikus Jantan Yang Diinduksi Karagenin.

0 1 11

PENGARUH EKSTRAK AIR TERIPANG PASIR (Holothuria Pengaruh Ekstrak Air Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Kolesterol Total Pada Tikus Hiperlipidemia.

0 1 12

PENGARUH EKSTRAK AIR TERIPANG PASIR (Holothuria Pengaruh Ekstrak Air Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Terhadap Kolesterol Total Pada Tikus Hiperlipidemia.

0 3 14

Potensi Ekstrak, Hidrolisat dan Isolat Protein Teripang Pasir (Holothuria scabra J.) untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah dan Memperbaiki Profil Sel Beta Pankreas Tikus Diabetes Mellitus

0 0 55