METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Hotel Mirah Bogor bintang tiga yang berlokasi di Jalan Pangrango No.9A Bogor Tengah, yang juga merupakan lokasi dari Restoran Canary. Penelitian dilakukan di Hotel Mirah, karena pendapatan dari tamu individu Retoran Canary belum maksimal. Penelitian akan dilakukan selama dua bulan yaitu bulan Desember 2007 sampai dengan Januari 2008.

4. 2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan satu orang Manager perusahaan dan satu orang Manager Departemen FB. Data Sekunder diperoleh dari laporan keuangan bulanan dan laporan operasional hotel setiap bulannya, serta data dari literatur-literatur yang relevan, skripsi dan majalah serta internet.

4. 3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode penelitian yang diterapkan untuk mendukung penelitian ini adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif yaitu metode analisis keuangan dengan menggunakan informasi akuntansi jangka pendek dalam perencanaan laba jangka pendek. Metode kualitatif yaitu pengumpulan data untuk menjawab permasalahan yang ditemukan dan dilakukan dalam bentuk studi kasus. Penelitian ini dilakukan metode pengolahan data dengan pendekatan konsep manajemen strategi. Menurut David 1998, teknik perumusan strategi terdiri dari tiga tahap pembuatan keputusan. Tahap I disebut tahap input, yaitu tahap untuk meringkas informasi input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi dengan menggunakan matriks IFE dan EFE. Membentuk matriks IFE dan EFE dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Tahap II yang disebut tahap pencocokan, yaitu memfokuskan untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE sebagai alat analisisnya. Tahap III yaitu tahap keputusan menggunakan Analisis QSPM.

4.3.1 Analisis Keuangan

Pengolahan data kuantitatif yang berupa laporan keuangan perusahaan yang diolah secara manual dengan bantuan kalkulator dan disajikan dalam bentuk hasil data dan uraian analisisnya. Analisis data keuangan perusahaan dilakukan dengan menggunakan analisis informasi akuntansi diferensial dalam perencanaan laba jangka pendek yaitu dengan parameter :

4.3.1.1 Laba Kontribusi Restoran Canary

Laba kontribusi merupakan kelebihan pendapatan penjualan di atas biaya variabel. Untuk menghitung Laba kontribusi menggunakan rumus sebagai berikut: HPP Penjualan CM − = Pendapatan Departemen FB merupakan nilai penjualan Departemen FB. Sedangkan untuk HPP Biaya Variabel didapat dari jumlah biaya bahan baku, ditambah jumlah biaya peralatan dan ditambah jumlah biaya lain-lain dari Depertemen FB. Selisih total penjualan dengan HPP atau total biaya variabel, dihasilkan nilai laba kontribusi. Rasio ini digunakan untuk mengetahui perbedaan harga jual dan biaya variable. Rasio ini merupakan jumlah yang tersisa yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk keperluan harga tetap Fixed Cost. Penjualan Biaya Variabel mencakup total beban langsung ditambah total biaya personel ditambah total biaya peralatan ditambah total biaya lain-lain. Nilai laba kontribusi jika dikurangi dengan biaya tetap fixed cost akan menghasilkan nilai laba rugi. 100 Χ = Penjualan CM Kontribusi Marjin Rasio CM Perhitungan dilakukan dengan menilai laba kontribusi yang dihasilkan sebelumnya baru dibagi dengan hasil jumlah penjualan Pendapatan FB kemudian dikali seratus persen. Rasio ini berfungsi bagi manajemen untuk mengetahui dengan cepat perubahan laba sebagai akibat perubahan penjualan dalam persen. 4.3.1.2 Titik Impas Restoran Canary Titik impas Merupakan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat volume penjualan minimal yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun laba. Titik impas dipengaruhi pendapatan dan biaya. Rasio CM Tetap Biaya Rupiah pas = Im Impas Rupiah didapat dari total biaya tetap yaitu jumlah biaya gaji dan personel masing–masing Departemen FB yang dibagi nilai rasio laba kontribusi. Rasio ini berfungsi untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat volume penjualan minimal yang harus dicapai, yaitu posisi perusahaan yang tidak mengalami untung ataupun rugi.

4.3.1.3 Margin of Safety MoS Restoran Canary

Margin of safety adalah Informasi tentang jumlah maksimum penurunan pendapatan penjualan yang masih dapat diterima ditolerir agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Rasio MoS didapatkan dari nilai MoS dibagi dengan total penjualan yang direncanakan dikali seratus persen. Semakin besar margin of safety semakin besar kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba, sebaliknya semakin kecil margin of safety, semakin rawan perusahaan tersebut terhadap penurunan target pendapatan penjualan. Untuk menghitung MoS dan Rasio MoS menggunakan rumus sebagai berikut : pas Titik an Direncanak yang Penjualan MoS Im − = 100 Χ = Penjualan Rp dalam MoS MoS Rasio

4.3.1.4 Titik Penutupan Usaha Restoran Canary

Titik Penutupan Usaha Restoran Canary adalah Informasi tentang tingkat volume penjualan dimana suatu usaha tidak layak secara ekonomis untuk dilanjutkan jika pendapatan penjualannya tidak cukup untuk menutup biaya tunainya. Menjawab pertanyaan ini manajemen memerlukan informasi titik penutupan usaha 100 Χ = Rasio CM Tunai Tetap Biaya Total SDP Selisih antara total biaya gaji Biaya Tetap dengan tunjangan hari raya THR karyawan biaya tetap tidak tunai menghasilkan total biaya tetap tunai.

4.3.1.5 Degree Operating Leverage DOL Restoran Canary

DOL atau Total Gross Operating Income digunakan agar manajemen dengan cepat dapat menghitung berapa kenaikan penjualan harus diupayakan untuk memenuhi target laba yang ditentukan, sehingga membantu manajemen untuk menentukan memperkirakan pengaruh dari persaingan usaha yang mengakibatkan menurunnya. EBIT CM DOL = Ket : EBIT = Laba sebelum pajak

4.3.2 Analisis Manajemen Strategis Restoran Canary

Analisis pelaksanaan manajemen strategis dilakukan dengan menggunakan konsep-konsep manajemen strategis yaitu dengan menggunakan matriks IFE dan EFE untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan, matriks IE yaitu hasil penggabungan antara matriks IFE dan EFE, matriks SWOT, dan untuk pengambilan keputusan menggunakan QSPM.

4.3.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal IFE dan EFE

Matriks IFE digunakan untuk meringkas dan mengevalusi kekuatan strenghts dan kelemahan weaknesses utama dalam perusahaan sehingga diketahui faktor-faktor internal perusahaan yang dianggap penting. Begitu juga matrik EFE digunakan untuk meringkas dan mengevaluasi peluang oppurtunity dan ancaman threats utama perusahaan, sehingga diketahui faktor-faktor eksternal perusahaan dianggap penting. Alat analisis pada tahap ini bertujuan untuk mengkuantifikasi subjektifitas selama tahap awal formulasi strategi. Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategi eksternal dan internal tersebut dengan menggunakan metode “Paired Comparison ” Kinner, dalam Okta, 2004. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matriks IFE dan EFE yaitu : a. Menyusun daftar faktor-faktor utama yang mempunyai dampak penting critical succes factors untuk aspek internal dan eksternal perusahaan yang ditempatkan pada kolom pertama. b. Penilaian bobot weight setiap faktor strategis internal serta variabel dalam struktur industri. Dalam menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3 dengan keterangan sebagai berikut : 1 = Jika indikator horisontal kurang penting daripada indikator vertikal. 2 = Jika indikator horisontal sama penting daripada indikator vertikal. 3 = Jika indikator horisontal lebih penting daripada indikator vertikal. Penilaian pembobotan dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5 Tabel 4. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Perusahaan Faktor Strategis Internal A B C D …. Total A B C D : Total Sumber : Kinner, dalam Okta, 2004 Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Perusahaan Faktor Strategis Internal A B C D …. Total A B C D : Total Sumber : Kinner, dalam Okta, 2004 c. Penentuan bobot setiap variabel diperoleh dengan menggunakan proporsi nilai setiap varibel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus : = = m i Xi Xi ai 1 Keterangan : = ai Bobot Variabel ke-i = Xi Nilai Variabel ke-i i = 1,2,3...,m m = Jumlah Variabel Total bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0. Pembobotan ini kemudian ditempatkan pada kolom IFE-EFE. Data yang diperoleh diklasifikasikan secara kualitatif menurut analisis lingkungan internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan IFE dan dilakukan pembobotan. Tahap-tahap dalam mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut Rangkuti, 2000 : 1. Menentukan faktor-faktor yang memenjadi kelemahan dan kekuatan serta peluang dan ancaman pada kolom 1. 2. Memindahkan bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 0.0 tidak penting sampai dengan 1.0 sangat penting. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.00. 3. Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor. Berikan peringkat 1 sampai 4 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian rating faktor internal IFE untuk variabel yang masuk kategori kekuatan diberi nilai mulai dai 1 tidak baik sampai dengan 4 sangat baik, sedangkan variabel yang masuk kategori kelemahan, kebalikannya. Pemberian rating faktor eksternal EFE untuk variabel yang masuk kategori peluang mulai dari 1 peluang kecil sampai dengan 4 peluang besar, sedangkan variabel yang masuk kategori ancaman, kebalikannya. 4. Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memeperoleh faktor pembobotan pada kolom 4. hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5. Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total pembobotan menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internal dan eksternalnya.

4.3.2.2 Matriks IE Internal Eksternal

Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu y. Pada umumnya matriks ini digunakan untuk memperoleh strategis bisnis di tingkat korporat yang lebih detail. Menurut David 1998, pada sumbu x matriks IE, total nilai IFE dikelompokkan antara 1,00 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah. Nilai dari 2,00 sampai 2,99 dianggap sedang dan nilai 3,00 sampai 4,00 kuat. Demikian pula pada sumbu y, total nilai EFE yang diberi bobot 1,00 sampai 1,99 dianggap rendah, nilai 2,00 sampai 2,99 sedang, dan 3,00 sampai 4,00 tinggi. Gambar 2 lebih lanjut David, 1998 membagi matriks IE menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi yang berbeda. I II III IV V VI VII VIII IX Sumber : David, 1998 Gambar 3. Matriks Internal-Eksternal 4.3.2.3 Analisis SWOT SWOT adalah singkatan dari Kekuatan Strengths, Kelemahan Weakness intern perusahaan, serta Peluang Opportunities, dan Ancaman Threats dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT Tinggi 3,0-4,0 4,0 Rendah 1,0-1,99 Sedang 2,0-2,99 T O T A L N IL A I E F E Y A N G D IB E R I B O B O T 2,0 3,0 1,0 3,0 2,0 1,0 Kuat 3,0-4,0 Rata-rata 2,0-2,99 Lemah 1,0-1,99 TOTAL NILAI IFE YANG DIBERI BOBOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini dan strategi yang menggambarkan kecocokan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, meminimalkan kelemahan dan ancaman Pearce dan Robinson, 1997. Sumber : David, 1998 Gambar 4. Matriks SWOT David 1998, strategi-strategi dalam Matriks SWOT diperoleh berdasarkan faktor internal yang meliputi kekuatan dan kelemahan dan faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman perusahaan yaitu sebagai berikut : a. Strategi S – O, dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh peluang sebesar-besarnya. Internal Eksternal STRENGTH S Tentukan faktor kekuatan internal WEAKNESS W Tentukan faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES O Tentukan faktor peluang eksternal STRATEGI S – O Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI W – O Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS T Tentukan faktor ancaman eksternal STRATEGI S – T Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI W – T Ciptakan strategi yang meminimalkan dan menghindari ancaman b. Strategi S – T, dibuat berdasarkan kekuatan perusahaan untuk mengatasi ancaman. c. Strategi W – O, diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. d. Strategi W –T, dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Penyusunan matriks SWOT dapat dilakukan melalui 8 tahapan yaitu : 1. Menentukan faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang bagi perusahaan. 2. Menentukan faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi perusahaan. 3. Menentukan faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan bagi perusahaan. 4. Menentukan faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan bagi perusahaan. 5. Menyesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk memperoleh strategi S – O. 6. Menyesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk memperoleh strategi W – O. 7. Menyesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk memperoleh strategi S – T. 8. Terakhir dengan menyesuaiakan kelemahan internal dan ancaman eksternal untuk memperoleh strategi W – T.

4.3.2.4 QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix

Setelah melewati tahap input dan pencocokan, tahap keputusan yang perlu dilakukan untuk menentukan strategi terbaik yang akan dipilih dari berbagai alternatif strategi yang didapat dari tahap sebelumnya. Alat analisis yang digunakan untuk menentukan prioritas strategi tebaik adalah QSPM. QSPM merupakan alat yang memungkinkan untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor kritis sukses eksternal dan internal yang telah dikenali sebelumnya. Secara konsep QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan pada sejauh mana sukses kritis eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki David, 1998. Berikut langkah-langkah dalam menyusun QSPM yang terdapat pada Tabel 8. 1 Mendaftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan pada kolom sebelah kiri. 2 Membuat bobot pada masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan kekuatan bahwa bobot ini sama dengan bobot pada matriks IFE dan EFE. 3 Menuliskan dan mengidentifikasi strategi alternatif yang harus dipertimbangkan perusahaan, kemudian mencatat strategi-strategi tersebut di bagian atas QSPM. 4 Menetapkan nilai daya tarik atau AS Attractiveness Score. Nilai AS ini diperoleh dari hasil kuesioner kepada pihak-pihak manajemen perusahaan. Batasan nilai AS adalah antara 1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 = sangat menarik. 5 Menghitung total nilai daya tarik atau TAS Total Attractiveness Score dari hasil perkalian bobot yang terdapat pada matriks IFE dan EFE dengan AS yang diperoleh. TAS menunjukkan kemenarikan relatif dari masing-masing alternatif strategi. 6 Menghitung jumlah total nilai daya tarik atau TAS Total Attractiveness Score pada masing-masing kolom QSPM. Berdasarkan beberapa nilai TAS yang diperoleh, nilai TAS yang tertinggi yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Tabel 6. QSPM Quantitatif Strategic Planning Matrix Faktor Kunci Bobot Strategi I Strategi II Strategi III AS TAS AS TAS AS TAS Peluang - - Ancaman - - Kekuatan - - Kelemahan - - Sumber : David, 1998

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tegakan Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Umur 10 Tahun di Perkebunan Kelapa Sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat

3 83 102

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Studi Sebaran Akar Tanaman Kelapa Sawit(Elaeis guineensis Jacq.) Pada Lahan Gambut Di Perkebunan PT. Hari Sawit Jaya Kabupaten Labuhan Batu

6 87 123

Studi Karakteristik Ganoderma Boninense Pat. Pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq) Di Lahan Gambut

9 86 83

Ketahanan Papan Komposit Dari Limbah Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) Dan Plastik Polipropilen (PP) Terhadap Fungi Pelapuk Kayu(Pycnophorus sanguinius FR dan Schizophyllum commune FR)

2 61 68

Indeks Keanekaragaman Jenis Serangga Pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Kebun Tanah Raja Perbaungan PT. Perkebunan Nusantara III

6 91 53

Model pendugaan cadangan karbon pada kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) umur 5 tahun di perkebunan kelapa sawit PT. Putri Hijau, Kabupaten Langkat.

6 77 76

Pengelolaan Panen Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di PT. Agrowiyana. Jambi.

0 7 86

Pengelolaan Pemanenan Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Perkebunan PT Agrowiyana, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

0 5 156

Pengelolaan Air nntnk Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di PT Agrowiyana Sei Tungkal Ulu, Kabupateu Tanjung Jabung Barst. Jambi.

0 20 144