6.1.4 Titik Penutupan Usaha
Biaya harus dihentikan apabila pendapatan yang diperoleh tidak menutupi biaya tunai. Semakin kecil titik penutupan usaha, maka semakin besar laba yang
diperoleh perusahaan. Hasil analisis titik penutupan usaha tamu Grup lebih kecil dari pada tamu individu. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan penjualan tamu
grup di bawah Rp 55.602.237 usaha Restoran Canary secara ekonomis tidak dapat melanjutkan usahanya, karena pendapatan penjualan di bawah jumlah tersebut
akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu membayar biaya tunainya. Sedangkan besarnya titik penutupan usaha pendapatan individu akan menyulitkan
perusahaan memperoleh laba, hal ini di karenakan total biaya tunai untuk tamu individu lebih besar dari pada rasio laba kontribusi.
6.1.5 Degree Operating Laverage DOL Parameter DOL dalam perusahaan digunakan oleh manajemen untuk
mengetahui dampak dari setiap usulan kegiatan dengan cepat yang akan menyebabkan perubahan pendapatan penjualan terhadap laba bersih perusahaan.
Hasil analisis DOL dari tamu Grup lebih besar dari pada tamu individu. Hal ini menunjukkan bahwa setiap satu persen kenaikan pendapatan penjualan tamu grup
akan mengakibatkan kenaikan 1,15 persen laba bersih usaha. Sedangkan kecilnya
DOL yang diperoleh oleh tamu individu disebabkan karena penjualan yang diperoleh kecil dibandingkan tamu grup.
6.2 Implikasi Hasil Analisis Keuangan Restoran Canary
Analisis keuangan
jangka pendek
Restoran Canary
dengan menggunakan parameter laba kontribusi Margin Contribution, Break Event
Point, Margin of Safety, Shut Down Point, maupun Degree of Operating
Leverage dapat diketahui bahwa pendapatan Restoran Canary yang diperoleh dari
individu menunjukkan bahwa rasio laba kontribusi memperoleh hasil yang bagus. Sedangkan laba kontribusi, titik impas, Margin of Safety, titik penutupan usaha,
dan DOL dari tamu individu memperoleh hasil yang tidak bagus. Untuk memperbaiki parameter-parameter tersebut, maka Restoran Canary sebaiknya
meningkatkan promosi dan menambah variasi menu khususnya untuk tamu individu. Biaya variabel ditekan dengan cara mengurangi biaya operasional
restoran untuk tamu individu, baik dari biaya peralatan ataupun biaya bahan baku, tetapi tetap dengan tidak mengurangi mutu produk makanan, minuman dan
pelayanan yang disajikan kepada tamu individu. Hasil analisis dari tamu grup parameter-parameter yang menunjukkan
hasil yang bagus adalah laba kontribusi, titik impas, Margin of Safety, titik penutupan usaha, dan DOL. Sedangkan rasio laba kontribusi memperoleh hasil
yang tidak bagus. Memperbaiki parameter-parameter ini sebaiknya Restoran Canary terus mempertahankan pendapatan tamu grup dengan melakukan promosi
dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang ada, serta menekan biaya variabel bahan baku dengan memperhatikan proporsi permintan tamu, sehingga tidak banyak
membuang bahan baku yang sudah diolah atau masakan yang disajikan. Namun secara keseluruhan menunjukkan bahwa pendapatan dari tamu
individu bagus, sehingga kegiatan untuk memisahkan tamu individu dengan tamu grup dapat terus dilanjutkan. Hal ini dapat diketahui bahwa selisih pendapatan
dengan biaya dari tamu individu positif. Strategi yang digunakan Restoran Canary meningkatkan pendapatan tamu individu dan mempertahankan pendapatan tamu
grup dengan memanfaatkan fasilitas produksi lama, dalam hal ini fasilitas untuk
tamu grup dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan usaha yang berorientasi pada tamu individu. Hasil perbandingan rata-rata analisis keuangan jangka pendek
tamu individu dan grup dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Hasil Perbandingan Rata-rata Analisis Keuangan Jangka Pendek Tamu
Individu dan Grup Januari- Desember 2007
Parameter Satuan
Pendapatan Individu
Grup
CM Rp
12.705.520 186.033.244
CM Rasio 62,36
61,29 Titik Impas
Rp 65.521.905
59.163.725 MoS
Rp 190.041.459
196.399.638 SDP
Rp 62.155.612
55.602.237 DOL
Kali 0,09
1,15
Pendapatan Restoran Canary mengalami penurunan dan kenaikan baik, hal ini dikarenakan terdapat bulan-bulan tertentu yang menyebabkan Restoran Canary
ramai dikunjungi atau tidak, sehingga berpengaruh terhadap penjualan Restoran Canary. Bulan Januari sampai dengan bulan Juni tidak terdapat pencatatan laporan
tertulis, sehingga menyebabkan keterbatasan informasi kegiatan event yang dilakukan di Departemen FB.
Bulan Juli merupakan high seasons dan juga merupakan pergantian dari kegiatan kerja maupun sekolah ke akhir musim liburan. Beberapa Hotel atau
Restoran pada bulan-bulan seperti ini akan melakukan promosi dan discount untuk menarik perhatian pengunjung dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
internal. Restoran Canary yang termasuk dalam Departemen FB dalam menghadapi high seasons dengan cara meningkatkan variasi menu untuk
ditawarkan kepada konsumen, perbaikan staff dan penekanan up-selling pada a’la carte service
untuk meningkatkan pendapatan Departemen FB. Bulan Agustus juga merupakan high seasons. FB Departemen pada
bulan ini lebih menekankan pada peningkatan pendapatan dan promosi dengan mencoba menjawab dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan konsumen. Hal ini
dilakukan dengan program membuat pool side area, mengikuti acara Bambu Festival di Jakarta, dan Barbeque Party dengan menu utama Roast Chicken, Roast
Tender, Baket Pineapple, Dim Sum dan beberapa variasi menu lainnya.
Bulan September 2007 merupakan bulan low seasons, yang bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, maka Restoran Canary pada bulan ini melakukan
promosi masakan Timur Tengah pada akhir pekan. Selain itu juga membuat beberapa jenis paket-paket yang berkaitan dengan bulan Ramadhan antar lain :
Paket Ramadhan I Buffet makan sepuasnya dengan harga Rp. 40.000,-, Paket Ramadhan II Set menu atau Rames buka puasa dengan harga Rp. 30.000,-, dan
Paket Ramadhan III 1 set Tajil dengan harga Rp.15.000,- Bulan Oktober 2007 juga merupakan low seasons, karena masih akhir
bulan puasa ramadhan dan bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Beberapa hotel pada bulan ini masih terus melakukan promosi serta discount untuk menarik
perhatian pengunjung dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat internal maupun eksternal. Restoran Canary pada bulan ini melakukan promosi pada tamu Hotel
dengan menghidangkan menu spesial breakfast dan lunch yang terdiri dari beberapa hidangan a’la carte lebaran.
Bulan November merupakan high seasons, karena bertepatan di akhir tahun 2007. Bulan ini banyak tamu grup untuk meeting, baik dari instansi
pemerintah maupun swasta yang menghabiskan anggarannya pada bulan ini. Restoran Canary pada bulan November tidak melakukan kegiatan promosi, baik
dalam bentuk event ataupun discount harga. Hal tersebut dikarenakan pertimbangan jumlah tamu yang sudah terlalu banyak, sehingga kegiatan promosi
lebih diarahkan pada bulan Desember.
VII. PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN RESTORAN CANARY