Perbedaan antara Reksa Dana Konvensional dan Reksa Dana Syariah Pemilihan Reksa Dana

a. Dari saham dapat berupa : - Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba yang dihasilkan emiten, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham - Right yang merupakan hak untuk memesan Efek terlebih dahulu yang diberikan oleh emiten - Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual beli saham di pasar modal. b. Dari obligasi yang sesuai dengan syariah, diperoleh bagi hasil yang diterima secara periodik dari laba emiten, c. Dari Surat Berharga Pasar Uang yang sesuai dengan syariah, didapat bagi hasil yang didapat dari issuer. d. Dari deposito dapat berupa bagi hasil yang diterima dari Bank-bank Syariah.

2.1.8 Perbedaan antara Reksa Dana Konvensional dan Reksa Dana Syariah

Sinar Harapan 2005 menjelaskan bahwa secara prinsip, ada dua hal yang membedakan antara Reksa Dana konvensional dan Reksa Dana Syariah yaitu : 1. Dalam hal pemilihan aset-asetnya yang harus memenuhi syariah 2. Adanya kewajiban untuk membersihkan cleansing process dana yang tidak dapat terhindarkan dari bunga bank, untuk disalurkan bagi kemaslahatan umat, seperti sumbangan untuk pendidikan atau bencana alam. Baasir 2004 menjelaskan bahwa praktik investasi syariah juga harus menghindari konsep riba. Selain itu, prinsip syariah juga harus dilakukan tanpa paksaan, adil, dan transaksinya tidak berpijak pada produk dan jasa yang dilarang oleh Islam, termasuk manipulasi dan spekulasi.

2.1.9 Pemilihan Reksa Dana

Ada enam aspek penting yang harus diperhatikan oleh investor dalam memilih investasi ke dalam Reksa Dana Manurung, 2007, yaitu: 1. Menentukan tujuan investasi. Investor harus mengetahui sepenuhnya apa yang menjadi tujuannya dalam melakukan investasi di Reksa Dana. Tujuan tersebut harus berangkat dari kebutuhan serta alasan yang dimilikinya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jangka waktu investasi, hal ini berhubungan dengan kapan dana investasi tersebut akan dipergunakan. Jangka waktu investasi untuk masa pensiun tentunya berbeda dengan investasi untuk keperluan jangka pendek. Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan adalah tingkat risiko yang masih bisa ditoleransi oleh investor dan sekaligus dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Setelah memperhatikan hal-hal tersebut, maka investor dapat memilih dan menentukan jenis Reksa Dana yang sesuai dengan tujuan investasinya. 2. Membandingkan sekelompok Reksa Dana sejenis yang akan diinvestasikan. Membandingkan sekelompok Reksa Dana ini penting sekali, karena salah memilih maka investor akan mengalami kerugian. Metode untuk membandingkannya adalah melihat tingkat pengembalian tertinggi dari Reksa Dana sejenis. Tingkat pengembalian ini merupakan salah satu yang terpenting yang harus diperhatikan, biasanya tingkat pengembalian ini selalu dikaitkan dengan keahliah pengelola Reksa Dana. 3. Pengalaman mengelola dana track record dari pengelola dana. Pengelola Reksa Dana baik secara perorangan maupun perusahaan perlu diketahui secara cermat melalui membaca Prospektus dari Reksa Dana tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dari pengelola Reksa Dana adalah karakternya supaya dapat memberikan gambaran bagaimana Reksa Dana tersebut dikelola. Selain itu yang juga harus diperhatikan adalah adalah reputasi perusahaan selama berkiprah di pasar modal Indonesia. 4. Sponsor Reksa Dana. Sponsor Reksa Dana menjadi sebuah kriteria untuk melihat seberapa jauh komitmen dan bonafisitas dari sponsor tersebut, karena berdirinya Reksa Dana tidak terlepas dari pengobanan sponsor. Adanya sponsor juga memperlihatkan jaringan kerja dari pengelola investasi dan seberapa jauh persiapan yang dilakukan untuk menerbitkan Reksa Danaa tersebut. 5. Kemudahan melakukan transaksi untuk membeli dan menjual Reksa Dana. Investor harus memperhatikan pelayanan yang diberikan oleh manajer investasi, misalnya terdapat layanan melalui ATM, internet banking atau phone banking dan sebagainya. 6. Jumlah investor perorangan dari Reksa Dana yang bersangkutan. Jumlah investor Reksa Dana ini sangat penting karena semakin banyak pemegang unit penyertaan dalam suatu Reksa Dana maka stabilitas dari Reksa Dana tersebut terjamin dan penurunan nilai aktiva yang tajam tidak terjadi.

2.1.10 Metode Percobaan