3. Pengelompokkan kontrol lingkungan. Peneliti harus mengontrol faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi
respons outcome. Tujuan pengendalian lingkungan ini untuk mengurangi galat percobaan, sehingga kita lebih yakin untuk menyimpulkan bahwa perbedaan
respons diakibatkan karena perbedaan perlakuan, seperti terlihat dalam Gambar 2.2. di bawah ini:
Sumber: Juanda, 2007 Gambar 2.2. Karakteristik Pengumpulan Data dengan
Rancangan Percobaan
Kelebihan metode percobaan dibandingkan dengan metode survey Juanda, 2007, antara lain :
1. Peneliti memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasan terhadap sumber- sumber keragaman data.
2. Dapat menciptakan jenis perlakuan yang diinginkan dan kemudian mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada responnya.
3. Telaahannya bersifat analitik, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antar berbagai faktor.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang telah dilakukan oleh Mujahid 2007 tentang ”Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Syariah terhadap Kinerja Reksa Dana
Perlakua Respon
Kontrol Lingkungan
Konvensional Studi Kasus pada Jenis Reksa Dana Campuran” bertujuan untuk membandingkan kinerja Reksa Dana syariah terhadap Reksa Dana konvensional
secara langsung sehingga ada perbedaan antara keduanya dari tingkat pengembalian dan risikonya serta perbandingan pada tolak ukurnya IHSG, JII,
SBI dan SWBI. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode Sharp, Treyner, dan Jensen serta menggunakan uji t beda sampel
berpasangan. Hasil perbandingan Reksa Dana syariah dengan Reksa Dana konvensional menunjukkan bahwa kinerja yang dihasilkan oleh Reksa Dana
syariah belum menghasilkan return yang tinggi dan risiko yang rendah dibandingkan dengan Reksa Dana konvensional dan investasi pembandingnya
IHSG, JII, SBI dan SWBI. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak
pada metode penelitian. Penelitian ini menggunakan metode percobaan ekonomi dan data hasil dari percobaan ekonomi tersebut akan diolah dengan menggunakan
analisis ANOVA. Oleh karena itu dari hasil analisis data tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bagaimana kinerja dari kedua sistem Reksa Dana.
2.3 Kerangka Pemikiran
Sektor finansial mengalami perkembangan yang lebih pesat dibandingkan dengan sektor riil. Salah satu sektor finansial yang mengalami peningkatan secara
signifikan adalah investasi dalam bentuk Reksa Dana, baik itu Reksa Dana konvensional maupun syariah. Tentunya banyak pertimbangan yang diambil
sebelum para investor mengeluarkan dananya untuk melakukan investasi pada
Reksa Dana ini. Salah satunya pertimbangannya adalah faktor-faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja Reksa Dana.
Untuk itu dalam penelitian ini hanya akan digunakan dua faktor saja untuk mengkaji kinerja Reksa Dana. Salah satu pertimbangan yang akan dapat
mempengaruhi keuntungan pada Reksa Dana adalah jenis Reksa Dana yang akan dipilih oleh investor yaitu Reksa Dana pendapatan tetap dan Reksa Dana
Campuran. Yang kedua adalah sistem Reksa Dana itu sendiri, baik Reksa Dana konvensional maupun Reksa Dana syariah yang menerapkan aturan masing-
masing sebelum mengeluarkan dananya untuk diinvestasikan. Pada akhirnya, pihak investor maupun manajer investasi akan memilih Reksa Dana yang dapat
memberikan keuntungan yang maksimum bagi kedua belah pihak.
Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Penelitian
Campuran Investor
Konvensional Reksa
Dana
Syariah
Mana yang lebih baik?
Percobaan ekonomi
Jenis Reksa Dana
Sistem Pendapatan
Tetap Campuran
Pendapatan Tetap
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang sistem Reksa Dana ini dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB Darmaga Bogor pada tanggal 3 Juli 2008.
Percobaan ekonomi yang dilaksanakan ini terhadap 20 mahasiswa Ilmu Ekonomi. Metode percobaan ekonomi ini dilaksanakan di kampus dengan peserta yang
berasal dari mahasiswa Ilmu Ekonomi dengan mempertimbangkan biaya yang lebih murah atau opportunity cost yang rendah apabila dibandingkan dengan
melakukan percobaan langsung terhadap para investor atau pengusaha. Selain itu, tempat dilakukannya penelitian juga lebih mudah dijangkau.
Dalam penelitian ini diharapkan dengan menggunakan mahasiswa, maka peserta akan lebih bersikap rasional dan berperilaku sesuai dengan perilaku pelaku
ekonomi yang sebenarnya.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu berupa data keuntungan investor, data keuntungan perusahaan yang dalam
hal ini adalah Manajer Investasi serta data proporsi keikutsertaan investor. Data sekunder berupa data NAB baik Reksa Dana secara keseluruhan maupun Reksa
Dana syariah, serta data harga Efek yaitu harga saham dan harga obligasi. Data primer diperoleh dengan melakukan percobaan ekonomi terhadap 20
mahasiswa dengan lima kali pengulangan serta wawancara dengan beberapa pihak yang terkait dengan Reksa Dana syariah dan Reksa Dana konvensional. Data