Perhitungan EVA Kelebihan dan Kekurangn EVA

        mod Pr mod 1 pajak setelah al biaya esentase investor oleh diberikan yang operasi al Total T EBIT pajak setelah operasi Biaya NOPAT EVA                 Modal Biaya Total Modal Pasokan Pajak Operasi biaya Biaya Penjualan Pendapa EVA tan     Pajak Setelah Modal Biaya esentase operasi Modal Pajak EBIT EVA Pr 1   

2.1.5. Perhitungan EVA

Perhitungan EVA diharapkan dapat mendukung penyajian laporan keuangan sehingga akan mempermudah para pemakai laporan keuangan diantaranya para investor, kreditur, karyawan, pelanggan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Secara matematis, rumus untuk menghitung EVA suatu perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut Brigham dan Houston, 2006:69 : Total modal operasi yang diberikan oleh investor adalah jumlah dari utang yang dikenakan bunga, saham preferen, dan ekuitas saham biasa yang digunakan untuk memperoleh aktiva operasi bersih perusahaan, yaitu modal kerja operasi bersih plus aktiva bersih. Menurut Warsono 2003:48, EVA dirumuskan sebagai berikut : Menurut Tandelilin 2001:48, EVA dirumuskan sebagai berikut : Menurut Young dan O’Byrne 2001:32, dalam pengukuran kinerja EVA dapat dihitung sebagai berikut : EVA = RONA – WACC X Modal yang diinvestasikan RONA = NOPAT : Aktiva Bersih Universitas Sumatera Utara Ketika RONA lebih besar dari WACC maka EVA positif, dan ketika RONA kurang dari WACC maka EVA negatif.

2.1.6. Variabel – Variabel EVA

2.1.6.1. NOPAT Net Operating Profit After Taxes

Pada perhitungan EVA, komponen pertama yang harus diketahui adalah NOPAT yang diperoleh perusahaan. Laba bersih operasi setelah pajak NOPAT yaitu sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki hutang dan tidak memiliki aset financial. Menurut Sartono 2001:100, NOPAT sama dengan Earnings Before Interest and Taxes EBIT di kali dengan selisih satu dengan pajak perusahaan atau : NOPAT = EBIT 1 – Pajak perusahaan Menurut Young O’Byrne 2001:49, NOPAT merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dari operasi berjalan. Young O’Byrne membuat perhitungan terhadap NOPAT sebagai berikut : Pendapatan Operasi Ditambah + Pendapatan Bunga Pendapatan Ekuitas atau Kerugian Ekuitas Pendapatan Investasi lainnya Dikurangi - Pajak Penghasilan Pembebasan Pajak terhadap Biaya Bunga Laba operasi setelah pajak NOPAT XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX Universitas Sumatera Utara

2.1.6.2. Biaya Modal Rata-rata Tertimbang WACC

Menurut Tunggal dalam Panjaitan 2009:33 Weight Average Cost of Capital WACC adalah jumlah dari masing-masing komponen modal misalnya pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang cost of debt serta setoran modal saham cost of equity yang diberikan bobot sesuai dengan proporsinya dalam struktur modal. Biaya modal rata-rata tertimbang ini mempunyai beberapa komponen, yaitu biaya hutang cost of debt, biaya saham preferen cost of preferred stock, dan biaya ekuitas biasa cost of common equity. a. Biaya utang Cost of Debt Biaya utang adalah tingkat sebelum pajak yang dibayar perusahaan kepada peminjamnya Young O’Byrne 2001:150. Utang merupakan salah satu komponen biaya modal. Suatu perusahaan memanfaatkan sumber pembelanjaan dari utang dengan tujuan untuk memperbesar tingkat pengembalian sendiri ekuitas. Secara teoritis, sampai dengan jumlah tertentu, semakin besar utang yang dimiliki suatu perusahaan, maka semakin besar pula nilai perusahaan yang dapat dicapai. Hal ini disebabkan bahwa dengan bertambahnya nilai utang sampai batas tertentu, maka biaya modal totalnya pun akan semakin menurun Warsono 2003:138 Biaya utang dapat dihitung dengan rumus : 1 T K K d i   Keterangan : Ki = biaya utang setelah pajak Universitas Sumatera Utara g P D K s   1 RP K K i s   Kd = biaya utang sebelum pajak T = Tingkat pajak marjinal b. Biaya Ekuitas Cost of Equity Menurut Young O’Byrne 2001:150 biaya ekuitas adalah pengembalian yang diminta investor untuk membuat investasi ekuitas dalam perusahaan itu. Menurut Warsono 2003:146, ada tiga pendekatan untuk menghitung biaya laba ditahan atau biaya ekuitas : 1 Model Arus Diskonto Keterangan : Ks = Biaya laba ditahan D 1 = Dividen yang diharapkan P = Harga pasar saham biasa perusahaan g = tingkat pertumbuhan dividen tahunan 2 Model Premi Resiko Keterangan : Ks = biaya laba ditahan Ki = biaya utang setelah pajak RP = Risk Premium Premi Resiko Universitas Sumatera Utara 1 1     t t t m IHSG IHSG IHSG R E           2 2 x x n y x xy n Beta 3 CAPM Capital Asset Pricing Model Ks = Rf + Rm – Rf β Keterangan : Ks = tingkat pengembalian yang diharapkan Rf = tingkat suku buunga investasi bebas resiko Rm = tingkat pengembalian pasar Beta = ukuran resiko pasar saham Rm dapat dihitung dengan rumus : Keterangan : IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan periode t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan periode t-1 Sedangkan Beta dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : Keterangan : N = jumlah observasi X = tingkat pengembalian pasar Rm Y = tingkat keuntungan individu saham Ri Universitas Sumatera Utara 1 1      t t t t i Pi Di Pi Pi R Untuk Ri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus : Keterangan : Pit = harga saham penutupan pada periode t Pt t-1 = harga penutupan saham pada periode t-1 Dit = dividen yang dibayarkan pada periode t Setelah komponen-komponen biaya modal yaitu biaya utang dan biaya ekuitas diperoleh, maka komponen-komponen tersebut digunakan untuk menghitung biaya modal rata-rata tertimbang WACC. WACC dapat dihitung dengan menggunakan rumus Weston dan Copeland 1992 dalam Iramani dan Febrian 2005: 6: WACC = Wd.kd 1 – T + Ws. ks dimana : WACC : biaya modal rata-rata tertimbang Wd : proporsi hutang dalam struktur modal kd : cost of debt Ws : proporsi saham biasa dalam struktur modal ks : cost of equity Universitas Sumatera Utara

2.1.6.3. Modal yang Diinvestasikan Invested Capital

Menurut Young O’Byrne 2001:39, modal yang diinvestasikan Invested Capital adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga non-interset bearing liabilities, seperti utang dagang, upah yang akan jatuh tempo accured wages, dan pajak yang akan jatuh tempo accured taxes. Modal yang diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, utang, dan kewajiban jangka panjang lainnya. Modal yang diinvestasikan dapat dituliskan dengan rumus: Menurut Sjarief dan Wirjolukito dalam Hamonangan 2009:19. Invested Capital merupakan hasil reorganisasi neraca untuk melihat besarnya capital yang diinvestasikan dalam perusahaan oleh kreditur dan pemodal juga untuk melihat seberapa besar capital yang diinvestasikan dalam aktivitas operasional dan non – operasional lainnya. Invested capital dapat dihitung dari : Utang jangka pendek Ditambah + Utang jangka panjang termasuk obligasi Utang jangka panjang lainnya pajak yang ditangguhkan dan provisi Ekuitas pemegang saham termasuk bunga minoritas Modal yang diinvestasikan XXX XXX XXX XXX XXX Universitas Sumatera Utara c. Jumlah utang jangka pendek d. Bagian pinjaman bank atau sewa guna usaha atau obligasi jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun current maturity of long term debt. e. Utang jangka panjang f. Kewajiban jangka panjang lainnya g. Hak minoritas h. Ekuitas

2.1.7. Kelebihan dan Kekurangn EVA

Kelebihan EVA adalah sebagai berikut : a. EVA bermanfaat digunakan untuk penilai kinerja keuangan perusahaan dimana berfokus pada penciptaan nilai sehingga para manajer akan memilih investasi yang memaksimalkan tingkat pengembalian dan miminimumkan biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat maksimal. b. EVA secara eksplisit memperhitungkan biaya modal atas ekuitas yang besarnya tidak diperhitungkan di laporan keuangan c. EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan maupun proyek yang memberikan tingkat pengembalian tinggi dari pada biaya modalnya Kelemah dari EVA adalah sebagai berikut : a. EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai pada suatu waktu tertentu, padahal sebenarnya nilai perusahaan adalah akumulasi nilai EVA selama umur perusahaan. Karena terdapat kemungkinan perusahaan yang mempunyai Universitas Sumatera Utara EVA pada suatu tahun bernilai positif, maka belum tentu nilai EVA pada masa lalu dan yang akan datang juga bernilai positif b. Konsep EVA terlalu bertumpuk pada keyakinan bahwa investor mengandalkan faktor-faktor fundamental, padahal pengaruh faktor lain sebagai penentu harga saham mungkin lebih dominan. c. Konsep ini menghendaki adanya transparansi kondisi internal perusahaan agar dapat menghitung nilai akuratnya. Akan tetapi, kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya sehingga dapat menyulitkan investor menghitung nilai EVA yang akurat.

2.1.8. Manfaat EVA