oleh 9 kantor cabang, 19 kantor sub cabang, dan 22 titik kantor pembayaran di seluruh Indonesia.
4.2.9. PT Bank Tabungan Negara Persero, Tbk
Bank BTN didirikan pada tanggal 9 Februari 1950 dengan nama Bank Tabungan Pos. Seiring dengan program pemerintah dalam pembangunan
perumahan, terutama perumahan untuk segmen berpenghasilan rendah, maka pada tahun 1974 Bank BTN ditunjuk sebagai lembaga pembiayaan KPR. Selanjutnya,
pada tahun 1989 status Bank BTN diubah menjadi bank komersial dan menjadi Persero pada tahun 1992. Pada tahun 1994, Bank BTN mulai beroperasi sebagai
Bank Devisa. Sejak tahun 2005 Bank BTN telah memulai bisnis syariah. Bank BTN melangkah maju pesat sebagai perusahaan publik dengan
mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009. Seiring dengan langkah tersebut, Bank BTN tetap fokus pada inti bisnisnya
yaitu sebagai penyedia kredit perumahan dan menjadi market leader dalam pembiayaan perumahan hingga saat ini.
4.2.10. PT Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk
Bank BRI berawal dari sebuah badan pengelola dana Mesjid di Purwokerto yang bertugas mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat
dengan skema yang sederhana. Raden Aria Wiriatmaja pada tanggal 16 Desember 1895, mendirikan De Poerwokertosce Hulp en Spaarbankder Inlandsche Hoofden.
Universitas Sumatera Utara
Lembaga ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi perekonomian masyarakat.
Setelah mengalami beberapa kali mengalami perubahan nama dan perubahan status akhirnya Bank BRI secara resmi ditetapkan pemerintah sebagai
bank umum berdasakan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968. Sejak 10 November 2003 Bank BRI telah menjadi Perseroan Terbuka dan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, kini Bursa Efek Indonesia. Saham Bank BRI sampai saat ini tergabung dalam indeks saham LQ-45 dan menjadi
salah satu saham unggulan blue-chip di BEI.
4.2.11. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
Bank Danamon didirikan pada tahun 1956 sebagai Bank Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon
Indonesia. Pada tahun 1988, Bank Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta.
Pada tahun 2003, Asa Financial Indonesia Pte.Ltd mengakuisisi Danamon, melalui konsorsium Fullerton Financial Holdings, anak perusahaan
sepenuhnya yang dimiliki Temasek Holdings dan Deutsche Bank AG yang merupakan pemegang saham pengendali.
4.2.12. PT Bank Kesawan, Tbk
PT Bank Kesawan, Tbk didirikan pada tanggal 1 April 1913, dengan nama NV Chungwha Shangyeh Maatschappij The Chinese Trading Company Limited
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan Akta Notaris Leonard Hendrick Willem van Sandick No. 53 tanggal 28 April 1913 di Medan.
NV Chunghwa Shangyeh selain bergerak dalam bidang simpan pinjam juga bergerak dalam bidang perdagangan umum. Setelah kemerdekan yaitu tahun
1958 NV Chunghwa Shangyeh resmi melakukan kegiatan sebagai Bank Umum dan pada tahun 1962 bentuk usaha berganti menjadi Perseroan Terbatas dengan
nama PT Bank Changhwa Shangyeh. Pada tahun 1965, PT Bank Chunghwa Shangyeh berganti nama menjadi
PT Bank Kesawan dan untuk lebih memantapkan posisi Bank maupun pengembangan usaha yang lebih baik, Kantor Pusat Bank Kesawan direlokasi
atau hijrah ke Jakarta pada tahun 1990. Bank Kesawan menjadi Bank Publik pada tahun 2002 dengan Penawaran
Saham Umum Perdana sejumlah 78,8 juta lembar melalui Bursa Efek Jakarta. Dalam penawaran umum saham ini dikeluarkan pula Waran Seri I dengan jangka
waktu pelaksanaan di tahun 2003 sampai dengan 2005. Tahun 2009 Bank Kesawan melakukan penawaran umum terbatas I
kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu HMETD.
4.2.13. PT Bank Mandiri Persero, Tbk