Manfaat dan Risiko Pembiayaan Murabahah

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bank syar i’ah memberikan solusi dengan skim Bai’ al-murrabahah sebagai berikut: 19 Perhitungan Bank: Harga mobil = Rp 120 juta Porsi nasabah = Rp 30 juta - Porsi bank = Rp 90 juta Margin keuntungan bank = Rp 90 juta x 12th x 2 th = Rp 21,6 juta Skim untuk nasabah: Harga beli mobil = Rp 120 juta Margin keuntungan bank = Rp 21,6 juta + Harga jual bank = Rp 141, 6 juta Angsuran pertama = Rp 30 juta - Sisa angsuran = Rp 111,6 juta Angsuran per bulan = Rp 4.650.000

D. Manajemen Risiko Pembiayaan dan Analisis Kelayakan Pembiayaan

1. Manajemen risiko

Manajamen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank. Hal ini terkait dengan definisi umum risiko, yaitu pada setiap usahakegiatan 19 A.Karim Adiwarman, “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007, h.122 selalu terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat ketidakpastian atas keputusan apapun yang telah diambil. 20 Manajemen ri siko dikatakan pula sebagai “suatu kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah diketahui melalui rencana analisis risiko atau bentuk observasi lain dalam rangka meminimalisi konsekuensi buruk yang mungkin muncul.” Dalam hal ini risiko dijabarkan dalam bentuk rencana atau prosedur yang reaktif. Manajemen risiko bermakna semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan risiko, dimana didalamnya termasuk perencanaan planning, penilaian assesment atau identifikasi dan analisis, penanganan handling, dan pemantauan monitoring risiko. Manajemen risiko merupakan serangkaian prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasikan, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank, meliputi produk barang dan jasa perbankan, baik pada bank konvesional maupun bank berdasarkan prinsip syariah. 21 2. Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko Manajemen didalam suatu badan usaha, baik industri, niaga dan jasa, tidak terkecuali jasa perbankan, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan profit. Untuk mendapatkan keuntungan yang besar manajemen haruslah diselenggarakan dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap pengusaha dan manajer dimana pun mereka berada, 20 Prof. Dr. H. Veithzal Rifai,S.E., M.M., M.B.A. dan Rifki Ismail, S.E., M.Ec. , Ph. D., Islamic Risk Management For Islamic Bank Jakarta, Gramedia pustaka utama, 2013 h. 64 21 Ibid h.65 baik dalam organisasi bisnis, pelayanan publik maupun organisasi sosial kemasyarakatan. 22 Fungsi dari manajemen risiko terbagi menjadi 4 yaitu : 23 1. Menetapkan arah dan risk appetite dengan mengkaji ulang secara berkala dan menyetujui risk exposure limits yang mengikuti perubahan strategi perusahaan. 2. Menetapkan limit umumnya mencakup pemberian kredit, penempatan non-kredit, asset liability management, trading dan kegiatan lain seperti derivatif dan lain-lain. 3. Menetapkan kecukupan prosedur atau prosedur pemeriksaan audit untuk memastikan adanya integrasi pengukuran risiko, kontrol sistem pelaporan, dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur yang berlaku. 4. Menetapkan metodologi untuk mengelola risiko dengan menggunakan sistem pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi dengan sistem komputerisasi segingga dapat diukur dan dipantau sumber risiko utama terhadap organisasi bank. Tentang Fungsi-fungsi manajemen tidak hanya sesuai dengan yang disebutkan diatas unsur-unsur dari manajemen dilengkapi dengan perencanaan yang baik harus dilakukan dengan kegiatan yang meliputi: 24 22 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet,2006, h. 12 23 Prof. Dr. H. Veithzal Rifai,S.E., M.M., M.B.A. dan Rifki Ismail, S.E., M.Ec. , Ph. D., Islamic Risk Management For Islamic Bank Jakarta, Gramedia pustaka utama, 2013 h.83 24 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet,2006, h.97