Manajemen Risiko Kerangka Konseptual

18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Review Study Terdahulu

Untuk menjaga nilai keaslian orisinalitas dalam penelitian kali ini, maka perlu disajikan penelitian-penelitian terdahulu yang terkait dengan judul yang penulis ajukan. Berikut ini adalah penelitian-penelitaian yang pernah dilakukan berkaitan dengan materi yang dibahas. Usman Chalid, 2005, dengan judul “Manajemen pembiayaan murabahah pada bank syariah” studi kasus Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah. Dalam penelitian ini menjelaskan bagaimana manajemen pembiayaan murabahah dilakukan bank syariah mandiri serta menjelaskan perinsip yang diterapkan bank syariah mandiri dalam manajemen pembiayaan murabahah, dari penelitian ini dapat diketahui bagaimana manajemen pembiayaan murabahah dilakukan yaitu sebelum dilakukan penandatanganan pembiayaan murabahah terlebih dahulu terpenuhi prosedur persyaratan legalitas dan administrasi dari nasabah. Selain itu, manajemen yang diterapkan Bank Syariah Mandiri telah seseuai dengan perinsip Islam, karena kegiatan yang dilakukan untuk pencapaian tujuan pembiayaan murabahah selalu berdasarkan konsep dan norma-norma yang diterapkan oleh Allah SWT. Dan dalam melakukan tindakan-tindakan tersebut dilatar belakangi oleh konsep amal sholeh seperti melakukan perencanaan yang matang, dan terarah untuk menghindari kekeliruan yang dapat merugikan, menggunakan konsep pembagian kerja yang didasarkan pada kemampuan fisik, ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh masing- masing karyawan dan memeliahara nilai-nilai kemuliaan manusia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari yang terlibat dalam objek dilapangan. Sedangkan pengumpulan data yang berkenaan dengan penelitian ini adalah menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Churmah, 2003 dengan judul skripsi “upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah dalam rangka meningkatkan aktifitas perbankan syariah ” studi kasus Bank Muamalat. Penelitian ini menjelaskan mengenai penyaluran atas dana pembiayaan Bank Muamalat tidak diberikan batasan-batasan mengenai sektor yang akan dibiayai. Bank Muamalat memberikan untuk semua sektor usaha yang sesuai dengan yang telah ditetapkan bank indonesia, yaitu melalui penyaluran yang produktif untuk keperluan yang konsumtif. Selain itu juga menjelaskan faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah yang terjadi di bank muamalat dapat berasal dari dua faktor yaitu internal dan eksternal. Untuk faktor internal yang berasal dari debitur adalah dikarenakan pihak debitur belum memenuhi pengalaman dalam bidang keuangan dan pengelolaan bermasalah. Penyebab lain adalah unsur kesengajaan debitur memberikan data-data yang tidak benar pada saat mengajukan permohonan dan pihak bank pun tidak mencermatinya.