Pengertian Murabahah Tinjauan Umum Murabahah

secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan. 6 Secara konsep bank syariah dapat menjalankan usaha supermarket atau perdagangan yang dijalankan dengan prinsip murabahah. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang cangkupan transaksi murabahah dapat dilihat dalam gambar berikut: 7 Skema 2.1 Alur Pembiayaan Murabahah Murabahah dalam gambar diatas dibagi menjadi dua macam, yaitu murabahah tanpa pesanan, maksudnya disini adalah ada yang pesan atau tidak, ada yang beli atau tidak bank syariah menyediakan barang dagangannya. Penyediaan barang pada murabahah ini tidak terpengaruhi atau terikat langsung dengan ada tidaknya pesanan atau pembeli. Murabahah berdasarkan pesanan, maksudnya bank syariah 6 Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No. 04DSN- MUIIV2000, bagian pertama angka 1 sd 6. 7 Wiroso, Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005, h.37. Murabahah Berdasarkan Pesanan Tunai Jenis Tidak Mengikat Tanpa Pesanan Tangguh Mengikat Cara Pembayaran baru akan melakukan transaksi murabahah atau jual beli apabila ada nasabah yang memesan barang sehingga penyediaan barang baru dilakukan jika ada pesanan. dalam hal ini pihak penjual boleh meminta pembayaran hamish ghadiyah, yakni uang tanda jadi ketika ijab-kabul. 8 Murabahah berdasarkan pesanan dibedakan menjadi dua yaitu: a. Murabahah berdasarkan pesanan yang bersifat terikat, maksudnya apabila barang produk sudah dipesan maka pesan harus membelinya. b. Murabahah berdasarkan pesanan dan berdasarkan tidak mengikat, maksudnya walaupun nasabah sudah memesan barang, tetapi nasabah tidak terikat, nasabah dapat menerima atau membatalkan barang tersebut. 9 Sehingga dalam teknik pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau dicicil. Dalam murabahah juga diperkenankan adanya perbedaan dalam harga barang untuk cara pembayaran yang berbeda. Murabahah muajjal dicirikan dengan adanya penyerahan barang diawal akad dan pembayaran kemudian setelah awal akad, baik dalam bentuk angsuran maupun dalam bentuk lump sum sekaligus. 10 Dalam realisasi dalam perbankan syari’ah pada pembiayaan murabahah nasabah mendapatkan sebuah dispensasi potongan apabila nasabah ini mempercepat pembayaran cicilan dan melunasi piutang 8 A.Karim Adiwarman, “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007, h.115. 9 Wiroso, Jual Beli Murabahah, Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005, h.38. 10 A.Karim Adiwarman, “Bank Islam Analisis Fiqh dan Keungan”, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol.3. 2007, h.115. murabahah sebelum jatuh tempo. 11 Seperti yang tertera dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI Nomor: 46DSN-MUIII2005 tentang Potongan Tagihan Murabahah, pada bagian pertama poin pertama yaitu LKS boleh memberikan potongan dari total kewajiban pembayaran kepada dalam transaksi akad murabahah yang telah melakukan kewajiban pembayaran cicilanya dengan tepat waktu danatau nasabah yang mengalami penurunan kemampuan pembayaran. 12

2. Landasan Hukum

اَبِرّلا َمَرَحَو َعْيَ بلْا ُها َلَحَاَو “...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...”QS. Al-Baqarah1:275 ْﻞﻘﻢﻠﺴﻮ ْﻴﻠ ﷲﻰﻠﺼْﻲ ﻠ ﻦ : ﺔﻜ ﺮ ﻠْ ٌﻦﻬْﻴﻔ ﺚ ﺜ : ﺔﻀﺮ ﻘﻤﻠ ﻮ ﻞﺠ ﻰﻠ ْﻴ ْﻠ ْﻴ ْﻠﻠ ﺖْﻴ ْﻠﻠﺮْﻴ ﺸ ﺮ ْﻠ ﻄْﻠﺨﻮ ْﻴﻬﺼْﻦ ْ ﺠ ﻤﻦْ ﻮﺮ “...Nabi bersabda ada tiga hal yang mengandung berkah: jual beli tidak secara tunai, muqaradhah mudharabah, dan mencampur gandum dengan jerawut untuk keperluan rumah tanggga, bukan untuk dijual...” HR. Ibnu Majah dari Shuhaib

3. Rukun dan Syarat

Rukun Murabahah a. Penjual bai’ b. Pembeli musytari’ c. Barangobjek mabi’ d. Harga tsaman 11 Hasbi Ramli, “Teori Dasar Akuntansi Syariah”, Jakarta: Renaisan, 2005,h. 52. 12 Indonesia, Fatwa Dewan Syari’ah Nasional tentang Potongan Tagihan Murabahah, No.46DSN-MUIII2005, bagian pertama angka 1. e. Ijab qabul sighat 13 Syarat Murabahah a. Syarat yang berakad diantaranya: 1. Cakap hukum 2. Sukarela ridha, tidak dalam keadaan dipaksaterpaksa dibawah tekanan. b. Objek yang diperjualbelikan 1. Tidak termasuk yang diharamkan atau dilarang 2. Bermanfaat 3. Penyerahannya dari penjual kepembeli dapat dilakukan 4. Merupakan hak milik penuh yang berakad 5. Sesuai dengan spesifikasi antara yang serahkan penjual dan yang diterima pembeli c. Akad sighat 1. Harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan siapa berakad. 2. Antara ijab qabul serah terima harus selaras baik dalam spesifikasi barang maupun harga yang disepakati. 3. Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada hal atau kejadian yang akan datang. 4. Tidak membatasi jangka waktu. 13 Zulkifli Sutarno, “Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah”, Jakarta: Zikrul Hakim,2003, h.40. C. Konsep Pembiayaan Murabahah 1. Pengertian pembiayaan murabahah Salah satu skim fiqih yang paling popular digunakan oleh perbankan syariah adalah skim jual-beli murabahah. Transaksi murabahah ini lazim digunakan oleh Rasulullah Saw. Dan para sahabatnya. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang serharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Beberapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam persentase dari harga pembeliannya, misalnya 10 atau 20. 14 Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan Margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan beberapa required rate of profit-nya Keuntungan yang ingin diperoleh. 15 Karena dalam definisinya disebut adanya “keuntungan yang disepakati”, karakteristik murabahah adalah si penjual harus memberi 14 Ibnu Abidin, Rad al- Mukhtar „alal Ardh al-Mukhtar, VI, hlm. 19-50: al-Kurtubi, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II, hlm. 211. 15 A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keungan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Vol. 3. 2004, h. 113. tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut. 16 Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah, dan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang dipesannya bank dapat meminta uang muka pembelian pada nasabah. Dalam kasus jual beli biasa, misalnya seseorang ingin membeli barang tertentu dengan spesifikasi tertentu, sedangkan barang tersebut belum ada pada saat pemesanan, maka si penjual akan mencari dan membeli barang yang sesuai dengan spesifikasinya, kemudian menjualnya kepada si pemesanan. Contoh si Fulan ingin membeli mobil dengan perlengkapan tertentu yang harus dicari, dibeli, dan dipasang pada mobil pesanannya oleh dealer mobil. Tranksaksi murabahah melalui pesanan ini adalah sah dalam fiqih Islam, antara lain dikatakan oleh Imam Muhammad ibnul-Hasan Al- Syaibani, Imam Syafi’i dan Imam Ja’far Al-Shiddiq. Dalam murabahah melalui pesanan ini, si penjual beoleh meminta pembayaran hamish ghadiyah¸ yakni uang tanda jadi ketika ijab-kabul. Hal ini sekadar untuk menunjukan bukti keseriusan si pembeli. Bila kemudian sipenjual telah membeli dan memasang berbagai perlengkapan di mobil pesanannya, sedangkan si pembeli membatalkannya, hamish 16 Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtasid, II¸ hlm. 293.