belajar. Upaya optimalisasi pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1 Siswa ditugaskan membaca bahan pelajaran sebelumnya dan mencatat hal-hal yang dianggap sukar.
2 Guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa. 3 Guru memecahkan hal yang sukar.
4 Guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian mengatasi kesukaran.
5 Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang mampu
memecahkan masalah untuk membantu rekan yang mengalami kesukaran.
6 Guru memberi penguat kepada siswa yang berhasil mengatasi kesukarannya sendiri.
7 Guru menghargai pengalaman siswa agar belajar secara mandiri.
d. Pengembangan Cita-cita dan Aspirasi Belajar.
Guru adalah pendidik, upaya mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:
1 Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan. 2 Guru mengikut sertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas
belajar. 3 Guru mengajak serta siswa membuat perlombaan unjuk belajar seperti;
lomba karya tulis ilmiah, lomba baca dan sebagainya. 4 Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas
belajar.
31
Siswa dalam proses belajar untuk meraih prestasi belajar sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Lingkungan
sekolah yang tidak mendukung misalnya sekolah yang berada di dekat pembangunan gedung, pasar atau jalan raya, sehingga siswa tidak dapat
konsentrasi dengan baik, dan akan mengganggu aktivitas belajar di kelas. Lingkungan sekolah yang sejuk danjauh dari keramaian akan membuat siswa
nyaman dalam proses belajar. Keadaan fisiologis dan psikologis juga termasuk sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
31
Dimyati. Op. cit, h. 101-108.
Motivasi belajar yang timbul dari dalam diri siswa akan dapat cepat membantu dalam proses belajar dan untuk meraih apa yang diinginkan. Karena
dengan belajar dengan kesadaran diri maka secara otomatis akan termotivasi secara lebih baik dibandingkan dengan motivasi belajar ekstrinsik yaitu belajar
yang dilakukan karena keterpaksaan, gengsi, atau karena pujian dan ajakan teman maka siswa lambat dalam belajar dan tidak dapat meraih apa yang diinginkan
secara cepat. Pada dasarnya setiap manusia memiliki potensi pada dirinya. Namun
sebagaimana potensi itu bisa berkembang baik tergantung individu masingmasing serta lingkungan yang berpengaruh. Begitu juga dengan belajar, seseorang secara
langsung dan tidak langsung telah mengalami proses belajar baik itu disengaja maupun tidak. Dalam belajar, motivasi memegang peranan penting.
Motivasi belajar adalah sebagai pendorong siswa dalam belajar. Intensitas belajar siswa sudah barang tentu dipengaruhi oleh motivasi belajar. Siswa yang
ingin mengetahui sesuatu dari apa yang dipelajarinya adalah sebagai tujuan yang ingin siswa capai selama belajar. Karena siswa mempunyai tujuan ingin
mengetahui sesuatu itulah akhirnya siswa terdorong untuk mempelajarinya. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut diperhitungkan
dalam meraih sebuah prestasi belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar tidak dapat dipisahkan dari aktivitas belajar siswa. Siswa tidak akan mempelajari sesuatu bila
hal itu tidak menyentuh kebutuhannya. Motivasi belajar dan prestasi adalah dua hal yang saling berpengaruh. Sebab pada dasarnya manusia itu tidak terlepas dari
motivasi yang akan mendorong manusia untuk senantiasa berbuat dan mencari sesuatu. Dengan mengetahui motivasi belajar seorang siswa akan lebih mudah
menentukan bagaimana dia harus belajar dengan baik. Dengan demikian dapat peneliti simpulkan bahwasannya mengenali motivasi belajar merupakan faktor
yang sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi belajar.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam Penelitian yang di lakukan oleh Nurhidayati , tahun 2006, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul skripsi hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa dalam bidang studi sejarah kebudayaan islam di
Madrasah Tsanawiyah Nurussalam pondok pinang menyimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang lemah atau rendah terhadap prestasi belajar dengan
minat belajar siswa dalam bidang studi Sejarah Kebudayaan Islam, Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dalam bidang studi SKI tidak ada
hubungannya atau tidak di pengaruhi oleh tinggi rendahnya motivasi belajar siswa tersebut, melakukan interpretasi sederhana dan melakukan interpretasi
dengan membandingkan nilai rxy dengan r tabel ternyata tidak terdapat korelasi antara minat belajar siswa dengan hasil belajar siswa dalam bidang
studi Sejarah Kebudayaan Islam, yaitu korelasi yang tidak signifikan. Pada hasil perhitungan interpretasi sederhana sebesar 0,252 ini pada kisaran 0,20-
0,40, sifat hubungan antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
F. Kerangka Berpikir
Di tengah-tengah era globalisasi di mana sains dan teknologi sudah semakin berkembang dan maju, sudah tentu akan menjadi warna baru bagi pola
kehidupan manusia, terlebih lagi dengan begitu leluasanya budaya asing yang masuk ke negeri ini. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berbahaya
terkhusus bagi para pelajar-remaja bila dalam penerapannya tidak dilandasi oleh iman yang kuat serta akhlak atau budi pekerti yang luhur. Apalagi sekarang anak
suka meniru atau mengidolakan seseorang yang sebenarnya tidak layak untuk di idolakan, sebab mengidolakan berarti menjadikan seseorang sebagai suri tauladan
yang harus di ikuti. Motivasi merupakan dorongan dari seseorang untuk melakukan sesuatu
yaitu belajar, tidak hanya hasil belajar yang baik di harapkan oleh guru, peserta didik dan orang tua. Tetapi pengamalan dari belajar sejarah serta penanaman budi
pekertiakhlak yang paling penting perlu di tanamkan ketika meneladani tokoh dalam sejarah Islam.
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar. Motivasi yang tinggi, cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya motivasi belajar yang kurang, akan menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila seorang siswa mempunyai
motivasi yang tinggi terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian lebih banyak dari temannya.kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif
terhadap materi itulah, yang memungkinkan siswa tadi untuk dapat belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang tinggi pada bidang studi tersebut.
Maka dalam hal ini, penanaman nilai- nilai luhur yang terkandung dalam sejarah islam sangat penting. Sebab belajar sejarah berarti kita mengkaji sejarah
orang-orang terdahulu, karena banyak tokoh yang kita bahas mulai dari yang baik sampai kepada orang yang tidak baik. Dan ini semua bisa kita ambil hikmah dari
pembelajaran sejarah islam yang nantinya dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari
Dengan mempelajari sejarah seseorang akan mencontoh atau mengikuti tokoh-tokoh yang ada dalam sejarah khususnya sejarah Islam, seperti Rasullullah
beserta sahabat-sahabatnya yang begitu indah budi pekerti serta akhlaknya.
F. Hipotesiss
Untuk memudahkan jalan bagi penelitian ini, penulis mengajukan hipotesa yang nantinya akan di uji kebenarannya. Hipotesa tersebut adalah sebagai berikut:
Ha :
Motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa
Ho : Motivasi belajar siswa tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs N 19 Jakarta selama kurang lebih enam bulan, dimulai dari bulan November 2012 dan berakhir pada bulan Oktober 2013,
dengan tahapan sebagai berikut:
NO Waktu
Kegiatan
1
2 3
4 5
November 2012
Februari 2013
Maret 2013 April 2013
Juni 2013 Melakukan surveiw ke objek penelitian sekaligus
menyerahkan surat izin penelitian dari pihak akademik terhadap sekolah yang bersangkutan.
Penyebaran angket kepada siswa atau kelas yang menjadi sampel dalam penelitian.
Mengadakan wawancara Melakukan pengolahan dan analisis data.
Menulis laporan hasil penelitian Finishing
B. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan adalah korelasional deskripstif. Dengan metode korelasional deskriptif ini dapat
diperoleh gambaran sesungguhnya mengenai variabel-variabel penelitian sehingga
dapat diketahui hubungan antara dua variabel tersebut, yaitu Motivasi belajar X dan Hasil belajar siswa Y.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah atau keseluruhan subyek penelitian. Adapun yang menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi MTs N 19