C. Pengukur tingkat kepuasan
Menurut Kotler dalam buku Servive, Quality Satisfaction ada 4 pengukur kepuasan, yaitu:
8
a. Sistem keluhan dan saran, metode untuk memantau kepuasan pelanggan dengan cara memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pelanggan
untuk menyampaikan saran, pendapat dan keluhan mereka. b. Survei kepuasan pelanggan, penelitian yang menunjukan bahwa bila ada
nasabah tidak puas maka nasabah tersebut akan mengeluh. c. Ghost Shopping, bank dapat membayar orang untuk bertindak sebagai
pembeli potensial untuk meneliti temuan tentang kekuatan dan kelemahan yang dialami dalam membeli produk pada suatu bank
d. Lost costumer analysis, dalam meningkatkan kerjasama yang baik dan
terus menjalin hubungan antara nasabah dan bank, biasanya bank menghubungi para nasabah dalam memberikan pelayanan yang terbaik
Sebenarnya konsep kepuasan konsumen atau nasabah masih bersifat abstrak. Pencapaian kepuasan pelanggan dapat merupakan proses yang
sederhana, maupun kompleks dan rumit. Dalam hal ini peranan setiap individu dalam service encounter sangatlah penting dan berpengaruh terhadap
kepuasan yang dibentuk. Untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah secara lebih baik, maka perlu dipahami sebab
– sebab kepuasan. Pada dasarnya pengertian kepuasan konsumen mencangkup perbedaan
antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian
8
Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra,. Servive, Quality Satisfaction, Yogyakarta: Andi. 2005 h. 210
tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat dengan
konsep kepuasan pelanggan.
9
Gambar 2.1 Diagram Konsep Kepuasan Pelanggan
D. Pengertian Gaji
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam dunia kerja sistem gaji diperlukan untuk merangsang karyawan dalam meningkatkan produktifitas
kerja. Pelunasan gaji adalah kewajiban bagi setiap kepada para pegawainya,
Islam melarang menyepelekan masalah gaji apalagi jika sampai terjadi penundaan atau tidak diberikan gajinya, karena upah atau gaji merupakan hak
bagi pegawai karyawan. Sebagaimana Rasulullah SAW dalam sabdanya :
عأ مّلسو هيلع ها ىّلص ها لوسر لاق : لاق ر ع با ع ط
أا او لبق هرجا ريج
9
Fandy Tjiptono. Prinsip-prinsip Total Quality Service, Andi. Yogyakarta: 2004. h. 129
Tujuan Perusahaan
Produk jasa
Nilai ProdukJasa Bagi Pelanggan
Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Harapan Pelanggan Terhadap ProdukJasa
Tingkat kepuasan Pelanggan
هقرع ّفجي نا هجام با هاور
“Dari Umar berkata, bahw Rasulullah SAW bersabda, “Berikanlah upah buruh itu selagi
belum kering keringatnya” HR. Ibnu Majah. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan
tetap serta mempunyai jaminan yang pasti, gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja
10
. Pendapat lain dikemukakan ole
h Handoko, “Gaji adalah pemberian pembayaran finansial kepada karyawan sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai
motivasi pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang”.
11
Gaji adalah suatu bentuk balasan jasa ataupun penghargaan yang diberikan secara teratur kepada seorang pegawai atas jasa dan hasil kerjanya.
Gaji sering juga disebut sebagai upah, dimana keduanya merupakan suatu bentuk kompensasi, yakni imbalan jasa yang diberikan secara teratur atas
prestasi kerja yang diberikan kepada seorang pegawai. Jadi gaji merupakan salah satu unsur yang penting yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan,
sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan termotivasi untuk bekerja lebih giat.
Besarnya gaji pokok yang diberikan kepada seorang karyawan, biasanya sangat tergantung dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki,
kemampuan maupun pengalaman kerjanya. Dan jika dalam kategori pegawai
10
Suhendar dan Murdiyah, manajemen Sumber Daya Manusia”, Cetakan Kesatu. UIN Jakarta Press. Jakarta: 2006 h. 16
11
Pengertian Gaji, Upah dan Kompensasi. Diakses pada 22 Juni 2010 dari http:yetiariani28.blogspot.com201005penertian-gaji-upah-dan-kompensasi.html
.
negeri sipil PNS dengan latar belakang tingkat lama bekerja dan tingkat golongan PNS itu sendiri.
Perbedaan gaji dan upah hanya terletak pada kuatnya ikatan kerja dan jangka waktu penerimaannya. Seseorang menerima gaji apabila ikatan
kerjanya kuat, sedang seseorang menerima upah apabila ikatan kerjanya kurang kuat. Dilihat dari jangka waktu penerimaannya, gaji pada umumnya
diberikan pada setiap akhir bulan, sedangkan upah diberikan pada setiap hari ataupun setiap minggu. Dalam hal ini, pengertian gaji untuk seterusnya
disebut sebagai gaji pokok.
Teori yang lain dikemukakan oleh Sastro Hadiwiryo 1998, yaitu :
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam
perusahaan, serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri angkatan kerja masa kini. Perusahaan yang tergolong modern,
saat ini banyak mengaitkan gaji dengan kinerja. Pada dasarnya, upah dan gaji merupakan kompensasi sebagai kontra
prestasi atas pengorbanan pekerja. Upah dan gaji pada umumnya diberikan atas kinerja yang telah dilakukan berdasarkan standar kinerja yang ditetapkan
maupun disetujui bersama berdasarkan personal contract. Upah biasanya diberikan pada pekerja pada tingkat bawah sebagai kompensasi atas waktu
yang telah diserahkan. Sementara itu, gaji diberikan sebagai kompensasi atas tanggung jawabnya terhadap pekerjaan tertentu.
12
Pernyataan di atas juga didukung oleh pendapat Mathis dan Lackson 2002
, “Gaji adalah suatu bentuk kompensasi yang dikaitkan dengan kinerja
individu, kelompok ataupun kinerja organisasi”
13
. Dalam sistem gaji yang diterima karyawan dalam suatu perusahaan, dalam hal ini dosen Fakultas
Syariah dan Hukum dari kepuasaan yang didapatkan juga untuk memperoleh kesejahteraan hidup. Secara umum, Islam mengarahkan mekanisme berbasis
moral spiritual dalam pemeliharaan keadilan sosial pada setiap aktivitas ekonomi. Tidak ada hal lain yang dapat menyebabkan kegelisahan dalam
suatu organisasi, selain persepsi. Kepuasan gaji adalah perasaan yang berhubungan dengan ras keadilan
atas gaji yang diterima sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukan. Menurut Haneman dan Schwab 1998, kepuasan gaji merupakan konstruk
kepuasan yang multidimensi yang terdiri atas empat subdimensi
14
, yaitu : 1. Tingkat gaji pay level, yaitu persepsi kepuasan atas gaji atau upah
langsung
12
Wibowo,SE., M. Phil.Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta:2007. Hal. 138.
13
Pengertian Gaji, Upah dan Kompensasi. Diakses pada 22 Juni 2010 dari http:yetiariani28.blogspot.com201005penertian-gaji-upah-dan-kompensasi.html
14
Hanif Amalia Rivai. “Pengaruh Kepuasan Gaji,Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Intensi keluar”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.3 No.1, April 2001,pp.335- 352
2. Struktur atau pengelolaan gaji pay structure or administration, yaitu persepsi kepuasan dengan hirarki gaji internal dan metode yang digunakan
untuk mendistribusikan gaji. 3. Peningkatan gaji pay raise, yaitu persepsi kepuasan dalam perubahan
tingkat gaji. 4. Tunjangan benefit, yaitu persepsi kepuasan terhadap pembayaran
langsung yang diterima pegawai. Kepuasan individu terhadap gaji yang diterima berdasarkan pada equity
theory yang berkenaan dengan motivasi individu untuk bertindak dalam organisasi Luthans,1995. Dalam penelitian Rivai 2001. Teori aquity menekankan bahwa
kepuasan gaji disebabkan oleh perasaan yang berhubungan dengan rasa keadilan atas gaji yang dibayarkan. Jika gaji yang diterima pegawai kurang dari yang
lainnya, akan menimbulkan adanya perasaan diperlakukan tidak adil inequitable atas pembayaran yang diberikan.
Ada beberapa pendapatan bagi para dosen fakultas syariah dan hukum di luar gaji yang mereka terima, antara lain:
1. Sertifikasi, yakni dosen yang sudah terdata sebagai pengajar yang telah setifikasi. Bagi dosen yang bersifikasi memperoleh hitungan 2 kali gaji
dalam 1 bulan, yakni gaji mengajar dan gaji sertifikasi. 2. Honor mengajar, yakni dosen memperoleh penghasilan dari aktifitas
mengajarnya dihitung berdasarkan absensi kehadiran. 3. Honor mengkoreksi nilai, dosen mendapatkan honor dari jasa melakukan
tugas koreksi atau menilai hasil ujian mahasiswa seperti UTS, UAS atau pun penilaian lainnya.
4. Honor membimbing mahasiswa dalam skripsi, setiap dosen yang ditunjukan fakultas untuk membimbing mahasiswa dalam proses skripsi
maka mendapat honor atas jasa bimbingannya kepada mahasiswa. 5. Honor menguji pada ujian skripsi, dosen mendapatkan insentif dari
fakultas atas jasa sebagai penguji dalam sidang munaqasah mahasiswa fakultas syariah dan hukum.
6. Honor menguji pada seminar proposal skripsi, dosen mendapatkan insentif dari fakultas atas jasa sebagai penguji seminar proposal skripsi
mahasiswa fakultas syariah dan hukum. 7. Honor mengajar pada Non-Reguler, dosen memperoleh honor mengajar
di kelas Non-Reguler sesuai dengan absen kehadiran. 8. Insentif atau tunjangan jabatan, pengajar yang mendapatkan posisi
jabatan pada fakultas syariah dan hukum memperoleh tunjangan seperti; Dekan, Pembantu Dekan, Kepala Jurusan, Sekretaris Jurusan, Kepala
Bagian pada fakultas syariah dan hukum. Penghitungan insentif pada tunjangan jabatan ini berdasarkan absensi kehadiran.
9. Mendapatkan Askes dari pusat UIN Jakarta
Menurut Tampubolon 1998 kepuasan gaji dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu :
1. Kepuasan atas gaji yang diterima oleh seseorang merupakan perbandingan antara jumlah yang diterima dan jumlah yang harus diterima atau
diharapkan diterima. 2. Kepuasan gaji dipengaruhi oleh perbandingan antara jumlah yang diterima
dan jumlah yang diterima orang lain pada bobot pekerjaan yang sama baik itu di dalam atau di luar organisasi.
3. Orang sering berwawasan keliru atas gaji yang diterima orang lain.
Hasil penelitian Rivai 2001 menyatakan bahwa kepuasan gaji berpengaruh langsung terhadap kepuasan kerja. Itu berarti bahwa peningkatan
kepuasan gaji pegawai dalam suatu organisasi maka akan semakin meningkat pula tingkat kepuasan kerja pegawai dalam organisasi tersebut.
Tunjangan adalah unsur-unsur balas jasa yang diberikan dalam nilai rupiah secara langsung kepada karyawan individual dan dapat diketahui secara
pasti. Tunjangan diberikan kepada pegawai dimaksud agar dapat menimbulkan meningkatkan semangat dan kegairahan bagi para pegawai.
E. Pengertian dan Tujuan Pemasaran Bank