5. Buruh Pengepul Kelapa Buah Sawit
Setelah proses pemanenan kelapa sawit, buruh pengepulbuah kelapa sawit mengangkut buah untuk kemudian dikumpulkan untuk ditimbang ditempat toke atau tengkulak yang membeli
buah kelapa sawit tersebut. Jarak antara perkebunan kelapa sawit dengan toke atau tengkulak yang membeli buah kelapa sawit pun cukup jauh dan melalui medan jalan yang becek dan
berlumpur.
2.3.2 Gaji atau Upah
Setiap orang yang bekerja memiliki tujuan yaitu ingin mendapatkan penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya atau keluarganya bagi yang telah berkeluarga.
Penghasilan atau upah menurut Undang Undang Ketenagakerjaan adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk sesuatu pekerjan atau jasa yang telah atau
akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, atau peraturan perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja
antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya Benoe, 2002:158.Begitu pula dengan buruh pengepul buah kelapa sawit yang ada
di Desa Ramin, mereka mendapatkan upah dari pekerjaan mereka.Sistem gaji atau upah mereka berbeda dengan buruh atau pekerja yang ada dipabrik-pabrik pada umumnya yang telah diatur
dan ditentukan, banyaknya upah atau gaji mereka ditentukan dengan seberapa banyak mereka melakukan aktivitas pengepulan buah kelapa sawit.
2.3.3 Lama Pekerjaan
Buruh pengepul buah kelapa sawit yang berada di Desa Ramin bekerja tidak seperti buruh pada umumya yang memiliki jam mulai kerja, batasan waktu kerja dan pekerjaan yang
diawasi. Hal ini kerena tidak ada perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah yang mengikatnya, maka mereka mengepulbuah kelapa sawit menunggu pemiliknya siap dalam proses
pemanenan. Semakin lama proses panen dan banyak hasilnya maka lama pula pekerjaan mereka, dan terkadang bila jumlah buah kelapa sawit banyak serta jarak antara kaveling dengan toke atau
tengkulak cukup jauh mereka melakukan proses pengepulan hingga malam hari. Merekapun terkadang tidak bekerja kerena tidak ada pemilik buah kelapa sawit yang memanen.
2.4 Toke Atau Tengkulak Buah Kelapa Sawit
Toke atau tengkulak adalah pedagang yang berkembang secara tradisional di Indonesia dalam membeli komoditas dari petani, dengan cara berperan sebagai pengumpul gatherer,
pembeli buyer, pialang broker, pedagang trader, pemasaran marketer dan kadang sebagai kreditor secara sekaligus https:suwardihagani.wordpress.comtagtengkulak. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2015 pukul 23:32 WIB. Toke atau tengkulak yang dimaksud di sini
merupakan pedagang perantara yang membeli hasil perkebunan kelapa sawit yang ada di Desa Ramin Blok C.
Toke biasanya membeli harga buah kelapa sawit dibawah harga yang dikeluarkan oleh pabrik kelapa sawit. Sistem penjualan kepada toke timbul dikarenakan adanya keinginan pemilik
kelapa sawit untuk mendapatkan uang yang cepat dari penjualan buah kelapa sawit. Sebelumnya pernah ada sistem penjualan buah kelapa sawit yang tergabung dalam koperasi Unit Desa
KUD, harga yang ditetapkan hampir menyamai harga pabrik. Perbedaan yang paling mencolok dengan toke atau tengkulak selain harganya yaitu terletak pada lama pemberian uang hasil
penjualan buah kelapa sawit. Koperasi Unit Desa KUD membayar hasil penjualan buah kelapa sawit sebulan sekali, artinya dalam satu bulan hasil pemanenan diakumulasikan dan dikalikan