masing-masing, jika ada yang kebetulan tidak bawa ya abang ajak untuk makan bersama.”Bang Sulis27 tahunlaki-laki
Selain itu sikap kemurahan hati pun dicerminkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Seperti yang dikemukakan oleh informan berikut ini:
“Kalau sedang ada kebutuhan mendadak seperti biaya sekolah anak atau saat sedang sakit dan belum ada uang, biasanya bapak meminjam
uang kepada rekan bapak. Kalau pas ada ya dipinjam kalau tidak ada bapak pinjam ke toke dulu.”Pak Harno55 tahunlaki-laki
Selain itu apabila ada rekan atau keluarga rekan mereka yang sakit, maka rekan yang lainnya datang menjenguk ke rumah atau ke rumah sakit. Seperti yang dikemukakan oleh
informan berikut ini: “Biasanya kalau lama dan dirawat di rumah sakit, bapak mengajak
rekan sekelompok maupun di luar kelompok untuk menjenguk. Seperti saat orang tua dari pak Nur yang sedang sakit.”Pak Kantri43
tahunlaki-laki
Sikap kemurahan hati tidak hanya sekedar memberikan sedekah atau uang seperti dikira sebagian orang. Secara umum kemurahan hati merupakan sikap untuk berbaik hati terhadap
sesama manusia. Penerapan sikap kemurahan hati ini dapat berupa sukarela memberi tenaga, waktu, dan materi untuk keberhasilan tujuan komunitas mereka. Bentuk kemurahan hati yang
ditunjukkan komunitas buruh pengepul buah kelapa sawit yang ada di Desa Ramin Blok C seperti saling tolong menolong ketika ada kendala saat proses pengepulan buah kelapa sawit,
saling berbagi bekal serta membantu rekannya ketika dalam kesulitan atau tertimpa musibah. Hal ini mereka lakukan karena mereka sadar bahwasannya manusia merupakan mahluk sosial yang
tiak dapat hidup tanpa bantuan orang lain.
4.5.2 Jaringan Pada Buruh Pengepul Buah Kelapa Sawit
Jaringan sosial merupakan salah satu aspek penting dalam modal sosial. Jaringan sosial terbentuk akibat adanya ikatan-ikatan sosial yang terjadi diantara masing-masing individu dalam
sebuah kelompok yang didasari atas kesamaan tujuan yang akan dicapai. Jaringan tersebut merupakan ikatan antar pribadi yang mengikat para individu melalui kekerabatan, persahabatan,
komunitas asal yang sama. Dalam hal ini jaringan sosial juga memainkan peranan penting dalam bermasyarakat.Jaringan sosial sendiri ditandai dengan partisipasi, solidaritas, kerjasama individu
dalam kelompok atau masyarakat.Kerjasama merupakan jaringansesuatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untukmencapai satu atau beberapa tujuan bersama dan
untuk mewujudkan perlu adanya partisipasi dari masing-masing individu. Menurut Granovetter dalam Slamet 2014 memperlihatkan bahwa kuatnya suatu ikatan
jaringan memudahkan seseorang untuk mengetahui ketersediaan pekerjaan.Hal ini didukung dari hasil wawancara dengan informan buruh pengepul buah kelapa sawit yang ada di Desa Ramin
Blok C yang menunjukkan bahwasannya jaringan sangatlah berperan penting. Para buruh pengepul saling membagi informasi mengenai pekerjaan yang baru atau yang akan dikerjakan
kedepannya. Bila dirasa kekurangan anggota, maka mereka mengajak teman mereka yang belum memiliki kelompok. Hal ini dikemukakan oleh informan buruh pengepul berikut ini:
“Abang dulu diajak sama bang Sulis katanya ada kurang orang, ya dari pada ga ada kegiatan dirumah abang ikut juga.Lumayan hasilnya bisa
untuk bantu-bantu orang tua dan sisanya untuk pegangan. Biasanya bang Sulis langsung datang ke rumah atau lewat telfon kalau ada tempat baru
yang mau dikepulkan buah kelapa sawitnya.” Bang Arifin25 tahunlaki- laki
Hal ini pula sejalan dengan yang dikemukakan oleh informan buruh pengepul berikut ini: “Bila ada tempat baru maka bapak akan memberi tahu kepada kawan-
kawan bapak yang lain melalui telfon atau sms dimana lokasinya. Biasanya pemilik kelapa sawit datang langsung ke salah satu dari kami
untuk minta diantarkan buah kelapa sawit miliknya.” Pak Bahrudin47 tahunlaki-laki
Jaringan pada buruh pengepul tidak hanya terjadi pada individu-indidu yang berada dalam satu kelompok saja, akan tetapi terjalin pula jaringan diantara kelompok satu dengan
kelompok pengepul lainnya.Jaringan tersebut membentuk kerja sama yang saling menguntungkan. Menurut Cooley dalam Soekanto2003 menggambarkan kerjasama timbul
apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri
untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut kesadaran akan adanya kepentingan- kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam
kerjasama yang berguna. Sejalan dengan pendapat Cooley, pada para buruh pengepul buah kelapa sawit yang ada di Desa Ramin biasanya menerapkannya disaat salah satu kelompok
kebanjiran pekerjaan, maka mereka memberikan pekerjaan tersebut kepada kelompok lainnya yang sedang tidak banyak buah yang akan dikepul.Hal ini dilakukan selain untuk menjaga agar
pemilik kelapa sawit tidak kecewa, juga turut membantu sesama buruh pengepul buah kelapa sawit yang sedang sepi pekerjaan. Seperti yang dikemukakan oleh informan buruh pengepul
buah kelapa sawit berikut ini: “Pernah bapak mendapat tambahan buah yang akan dikepul dari
kelompok pak Bambang, maklumlah kelompoknya sudah lama dan banyak orang kenal.Pak Bambang langsung datang ke rumah bapak dan
bertanya bisa tidak mengepulkan didaerah TB tanah basah karena kelompoknya pun sedang banyak buah jadi takut tidak terkejarkan.”
Pak Nur46 tahunlaki-laki
Hal yang sama pula dikemukakan oleh buruh pengepul berikut ini: “Abang dan kawan-kawan senantiasa menjaga jaringan serta
komunikasi dengan kawan-kawan yang lain kelompok pula. Jadi selain mempererat silaturahmi merekapun mempercayakan kepada kami kalau
buah mereka lagi banyak, kan lumayan itu untuk tambahan pendapatan abang.” Bang Sulis27tahunlaki-laki
Memberi Informasi Jaringan sosial merupakan bentuk dari modal sosial
.
Jaringan sosial sangat penting peranannya di dalam komunitas buruh pengepul buah kelapa sawit bisa dikatakan bahwa tidak
ada manusia yang tidak terlepas dari yang namanya jaringan sosial.Kemampuan seseorang atau individu dalam suatu komunitas untuk melibatkan diri dalam suatu jaringan sosial merupakan
salah satu kunci keberhasilan untuk membangun modal sosial.Pentingnya jaringan dalam komunitas buruh pengepul buah kelapa sawit pula mempengaruhi pendapatan seseorang dalam
bekerja, para buruh pengepul buah kelapa sawit yang ada di Desa Ramin Blok C mengandalkan jaringan sosial.Hal ini tercermin ketika buruh berbagi informasi tentang pekerjaanya. Kelancaran
arus informasi diantara sesama buruh akan cendrung mendorong pertumbuhan modal sosial. Secara sederhana gambaran jaringan antarapemilik buah kelapa sawit buruh pengepul buah
kelapa sawit dapat dilihat pada skema berikut ini:
Pemilik Kelapa Sawit Buruh Pengepul Buah Kelapa Sawit
Informasi Pekerjaan Ketua
Mengingatkan Mengingatkan
Anggota Anggota Anggota Pada skema diatas menggambarkan jaringan yang terjadi antara pemilik kelapa sawit
dengan para buruh pengepul buah kelapa sawit. Antara pemilik kelapa sawit dengan buruh pengepul buah kelapa sawit memang melakukan interaksi, baik berjumpa langsung maupun
Memberi Informasi
menggunakan alat komunikasi. Bedanya terletak pada komunikasi tersebut mengandung tujuan atau makna tertentu yang dalam hal ini adalah muatan kepentingan proses pengepulan buah
kelapa sawit. Pemilik kelapa sawit mulanya datang bertamu menawarkan pekerjaan kepada salah satu atau ketua dari kelompok, kemudian ketua tersebut memberitahukan kepada anggota yang
lainnya mengenai pekerjaan tersebut kapan dan dimana lokasi kaveling yang dimaksud. Teknologi pun memiliki pengaruh pada buruh pengepul buah kelapa sawit, yaitu salah satu
teknologi penyalur informasi berupa telfon genggam hp. Dengan adanya telfon genggam tersebut kapan pun dan dimana pun para buruh pengepul dapat saling bertukar informasi, saling
mengingatkan serta meminta bantuan dalam ketika mengepul ataupun di kehidupan sehari-hari. Biasanya sehari sebelum proses pengepulan buah kelapa sawit dimulai, para buruh pengepul buah
kelapa sawit saling mengingatkan satu dengan yang lainnya biasanya dengan menggunakan layanan pesan singkat, menelfon atau ketika bertemu dijalan. Selain itu jaringan pula terbentuk
antara kelompok buruh pengepul buah kelapa sawit yang satu dengan kelompok yang lainnya.Gambaran jaringan ini dapat dilihat pada skema berikut ini:
Kelompok Pak Paeran
Komunikasi Kelompok Pak Nur Kelompok Pak Harno
Komunikasi Komunikasi
Dari skema diatas dapat diketahui bahwasannya jaringan terjadi pula pada sesama kelomok buruh pengepul buah kelapa sawit. Mereka tetap menjaga komunikasi meskipun
mereka berbeda kelompok. Salah satu manfaat jaringan antar kelompok buruh pengepul buah kelapa sawit yaitu ketika salah satu kelompok sedang kebanyakan buah yang dikepul atau sedang
sibuk maka kelompok tersebut menghubungi kelompok lain yang sedang tidak sibuk. Hasilnya kelompok yang memberi tidak kehilangan kepercayaan dari pemilik kelapa sawit dan kelompok
yang menerima mendapat rezeki tambahan. Solidaritas adalah faktor utama dalam merekatkan hubungan sosial dalamsebuah
komunitas. Karena rasa solidaritaslah masyarakat bisa menyatukanpersepsinya tentang hal yang ingin mereka perjuangkan. Mengacu pada pendapatEmile Durkheim dalam Ritzer2003,
dijelaskan bahwasannya solidaritas terdiri dari dua jenis, yaitusolidaritas mekanik mechanical solidaritydan solodaritas organik organic solidarity. Bedadari kedua jenissolidaritas ini adalah
sumber dari solidaritas mereka, atau kejadian apa yang telahmembuat mereka dapat bersatu. Kuncinya dalam hal ini adalah keadilan dalampekerjaan dalam kegiatan pengepulan buah kelapa
sawit. Pada solidaritasorganisasi kondisi komunitasnya cenderung sudah sangat kompleks, masing-masingorang memiliki spesialisasi pekerjaan yang banyak jumlahnya, modal
sosialmuncul bukan karena kesamaan pekerjaanpenghidupan, tetapi lebih pada tujuanlain misalnya perjuangan memperoleh kedudukan yang lebih layak. Pada solidaritas mekanis,
pekerjaan komunitasnya cenderung sama danmodal sosial muncul karena tujuan-tujuan yang berhubungan dengan pekerjaanmereka, misalnya dalam hal ini adalah buruh pengepul buah
kelapa sawit yang ada di Desa Ramin memiliki tujuan yang sama meskipun mereka terbagi-bagi dalam beberapa kelompok.
4.5.3 Nilai dan Norma Pada Buruh Pengepul Buah Kelapa Sawit