Interaksi Sosial Elemen Modal Sosial

tentang sesuatu yang dicita-citakan, diinginkan atau dianggap baik. Adapun norma merupakan penjabaran dari nilai-nilai secara terperinci ke dalam bentuk pola-pola kehidupan sosial yang berisi perintah, anjuran dan larangan yang dijabarkan baik dalam bentuk tata aturan yang bernilai informal maupun nonformal. Dalam penelitian ini, nilai dan norma digunakan sebagai acuan dalam pergaulan pada saat pengepulan buah kelapa sawit baik sesama buruh pengepul, buruh pengepul dengan pemilik kelapa sawit, buruh pengepul dengan toke atau tengkulak.Nilai dan norma diterapkan pada segala bentuk aktivitas yang dilakukan buruh pengepul buah kelapa sawit. Nilai dan norma yang berlaku pada komunitas buruh pengepul buah kelapa sawit sama halnya nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat, salah satunya seperti cara berbicara kepada yang lebih tua umurnya.

2.2.3 Interaksi Sosial

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan tanpa bantuan dari orang lain. Oleh karena itu manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya karena interaksi merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Suatu interaksi dapat terjadi jika adanya kontak dan komunikasi baik individu ke individu, individu ke kelompok maupun kelompok dengan kelompok yang lain. Dengan adanya kontak dan komunikasi yang langsung maupun tidak langsung, maka terwujudlah interaksi sosial. Adapun ciri dari interaksi sosial adalah: 1. Pelakunya lebih dari satu orang. 2. Memiliki maksud dan tujuan yang jelas. 3. Adanya dimensi waktu yang akan menentukan sikap aksi yang berlangsung. Raymond mengemukakan bahwasannya interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama Soerjono, 2006:54. Setiap makhluk sosial yang melakukan interaksi selalu diwarnai oleh dua kecenderungan yang saling bertolak belakang.Pada satu sisi manusia berinteraksi untuk saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hidup rukun, dan bergotong royong. Disisi lainnya, manusia berinteraksi dalam bentuk pertikaian, peperangan, tidak adanya rasa saling memiliki, dan lain-lain. Dengan demikian interaksi sosial mempunyai dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah pada bentuk penyatuan proses asosiatif dan mengarah pada bentuk pemisahan proses disosiatif. Terkait dalam proses interaksi sosial ada beberapa hubungan yang terjalin, salah satunya adalah kerja sama. Kerja sama cooperation adalah bergabungnya orang perorangan sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia. Kebiasaan-kebiasaan dan sikap tersebut dimulai dari kehidupan keluarga ataupun kerabat.Bentuk kerja sama ini berkembang apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut dikemudian hari mempunyai manfaat bagi semua orang. Menurut Cooley dalam Soekanto2003:73 pentingnya fungsi kerja sama yaitu kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama pada saat yang bersamaan dan mereka mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.

2.2.4 Kepercayaan Trust

Dokumen yang terkait

Integrasi Pasar Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Perdesaan Asahaan Dengan Pasar Nasional(Studi Kasus : Kabupaten Asahan)

4 82 98

Analisa Posisi Tawar Petani Kelapa Sawit Di Kabupaten Labuhan Batu Dan Kabupaten Serdang Bedagai.

17 87 70

Pengaruh Harga Cpo Terhadap Pendapatan Petani Kelapa Sawit Pir-Lokal Melalui Harga TBS Di Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat

20 154 66

Pengaruh Tekanan Uap Saat Perebusan Tandan Buah Segar Kelapa Sawit ( TBS ) Dan Terhadap Kekuatan Dinding Sterilizer Di PKS Dolok Sinumbah

35 184 71

Prancangan Cake Breaker Screw Conveyor Pengolahan Kelapa Sawit Dengan Kapasitas pabrik 60 Ton TBS Per Jam

13 92 94

PengaruhFraksi Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Terhadap Kadar Minyak yang Dihasilkan di PTP.NusantaraIIISeiSilau-Asahan

4 22 42

1. Kepercayaan (trust) Buruh Pengepul Kelapa Sawit - Modal Sosial Komunitas Buruh Pengepul Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Daerah Transmigrasi (Studi Deskriptif Pada Buruh Pengepul Kelapa Sawit di Desa Ramin Blok C Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten M

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Modal Sosial - Modal Sosial Komunitas Buruh Pengepul Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Daerah Transmigrasi (Studi Deskriptif Pada Buruh Pengepul Kelapa Sawit di Desa Ramin Blok C Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jamb

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Modal Sosial Komunitas Buruh Pengepul Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Daerah Transmigrasi (Studi Deskriptif Pada Buruh Pengepul Kelapa Sawit di Desa Ramin Blok C Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi)

0 0 11

Modal Sosial Komunitas Buruh Pengepul Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Daerah Transmigrasi (Studi Deskriptif Pada Buruh Pengepul Kelapa Sawit di Desa Ramin Blok C Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muaro Jambi)

0 2 10