tengkulak yang memungkinkan terciptanya suatu jalinan yang saling menguntungkan. Hal ini dikarenakan adanya kesamaan kepentingan yang mereka miliki.
2.2.2 Nilai dan Norma
Nilai merupakan sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna. Tiap masyarakat mempunyai sistem nilai sendiri yang coraknya berbeda dengan masyarakat lain.
Dalam sistem nilai itu senantiasa terjalin nilai-nilai kebudayaan nasional dengan nilai-nilai lokal yang unik. Dalam nilai-nilai itu terdapat jenjang prioritas, ada nilai yang dianggap lebih tinggi
daripada yang lain yang berbeda menurut pendirian individual Nasution, 2010:151. Menurut Horton dan Hunt dalam Suyanto2004:35 nilai pada dasarnya mengarahkan
perilaku dan pertimbangan seseorang, tetapi tidak menghakimi apakah sebuah perilaku tertentu itu salah atau benar. Dalam masyarakat nilai sangat dianggap penting, karena nilai tersebut
merupakan jatidiri dari masyarakat tersebut.Adapun norma merupakan penjabaran dari nilai-nilai secara terperinci ke dalam bentuk pola-pola kehidupan sosial yang berisi perintah, anjuran dan
larangan yang dijabarkan baik dalam bentuk tata aturan yang bernilai informal maupun nonformal dan pada akhirnya tiap-tiap individu memiliki sikap kerendahan hati dan saling
menghargai diantara sesama. Norma merupakan aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur untuk menilai
sesuatu. Jadi nilai dan norma saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Ada tiga macam norma umum, yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma moral Bertens, 2005:148.
Pada masyarakat, nilai dan norma selalu melekat dalam tiap individu atau kelompok. Dengan adanya nilai dan norma menjadi tolak ukur bagi orang lain untuk menilai seseorang. Nilai-nilai
yang menjadi kesepakatan bersama didalam kehidupan sosial adalah konsep-konsep umum
tentang sesuatu yang dicita-citakan, diinginkan atau dianggap baik. Adapun norma merupakan penjabaran dari nilai-nilai secara terperinci ke dalam bentuk pola-pola kehidupan sosial yang
berisi perintah, anjuran dan larangan yang dijabarkan baik dalam bentuk tata aturan yang bernilai informal maupun nonformal.
Dalam penelitian ini, nilai dan norma digunakan sebagai acuan dalam pergaulan pada saat pengepulan buah kelapa sawit baik sesama buruh pengepul, buruh pengepul dengan pemilik
kelapa sawit, buruh pengepul dengan toke atau tengkulak.Nilai dan norma diterapkan pada segala bentuk aktivitas yang dilakukan buruh pengepul buah kelapa sawit. Nilai dan norma yang
berlaku pada komunitas buruh pengepul buah kelapa sawit sama halnya nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat, salah satunya seperti cara berbicara kepada yang lebih tua
umurnya.
2.2.3 Interaksi Sosial