Model Kualitas pelayanan Teori Tentang Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan dan Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono 2005, meningkatkan kualitas jasa tidak mudah dilakukan karena berdampak pada budaya organisasi secara keseluruhan, sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa harus mengetahui faktor-faktor untuk mendapatkan perhatian utama, antara lain mengidentifikasi determinan utama, mengelola ekspektasi pelanggan, mengelola bukti kualitas, mendidik konsumen jasa, menumbuh kembangkan budaya kualitas, menciptakan automating quality.

2.3.2. Model Kualitas pelayanan

Parasuraman, et. al. dalam Lupiyoadi, 2001 kesenjangan gap yang menyebabkan adanya persepsi mengenai kualitas pelayanan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.2. 1. Persepsi Manajemen yaitu adanya perbedaan antara penilaian pelayanan menurut pengguna jasa dan persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa. Kesenjangan ini terjadi karena kurangnya orientasi penelitian pemasaran, pemanfaatan yang tidak memadai atas temuan penelitian, kurangnya interaksi antara pihak manajemen dan pelanggan, komunikasi dari bawah ke atas yang kurang memadai, serta terlalu banyaknya tingkatan manajemen. 68 2.Gap Spesifikasi Kualitas yaitu kesenjangan antara persepsi manajemen mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa. Kesenjangan terjadi antara lain karena tidak memadainya komitmen manajemen terhadap kualitas jasa, persepsi mengenai ketidak layakan, tidak memadainya standarisasi tugas, dan tidak adanya penyusunan tujuan. 69 Gap 5 Consumer Marketer Gap 1 Komunikasi dari mulut ke mulut Kebutuhan Pribadi Perceived Service Service Delivery Perubahan dari persepsi menjadi spesifikasi kualitas kerja Perubahan Manajemen tentang harapan konsumen menjadi spesifikasi Gap 4 Komunikasi Eksternal dengan konsumen Gap 3 Gap 2 Expected Service Pengalaman masa lalu Sumber : Parasuraman, et.al dalam lupiyoadi, 2001 Gambar 2.2. Model Gap Kualitas Pelayanan 70 3.Gap penyampaian Pelayanan yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Munculnya kesenjangan ini disebabkan ketidak mampuan sumber daya manusia perusahaan dalam memenuhi standar kualitas pelayanan yang telah ditetapkan. 4.Gap Komunikasi Pemasaran yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Ekspetasi pelanggan mengenai kualitas pelayanan dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melalui komunikasi pemasaran. Kesenjangan ini teriadi karena perusahaan tidak mampu memenuhi janji-janji yang dikomunikasikan secara eksternal melalui berbagai bentuk promosi. 5.Gap dalam Pelayanan yang dirasakan yaitu perbedaan persepsi antara jasa Yang dirasakan dan yang diharapkan pelanggan. Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja dengan cara yang berbeda, atau apabila pelanggan keliru mempersepsikan kualitas pelayanan tersebut. 2.4. Teori Kepuasan Pelanggan 2.4.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan