Fungsi Hiburan Fungsi Musik dalam Gondang Naposo sebagai fenomena kontinuitas

4.1.2. Fungsi Penghayatan Estetis

Fungsi Gondang Sabangunan sebagai penghayatan estetis dapat dilihat pada saat peserta dalam acara Gondang Naposo yang mendengarnya manortor. Peserta tidak diajarkan mengenai gerakan tortor sebelumnya namun terjadi keselarasan antara gerakan tangan, kaki dan badan pada saat manortor dengan irama Gondang Sabangunan. Keselarasan antara gerakan tortor dengan irama Gondang tersebut dapat terjadi karena adanya penghayatan estetis dari peserta yang manortor. Sehingga dapat dikatakan bahwa musik dalam hal ini Gondang Sabangunan juga berfungsi sebagai sarana untuk melakukan penghayatan estetis. Hal tersebut diatas juga terjadi pada acara Gondang Naposo periode yang kedua, dimana keselarasan antara gerakan tortor dengan musik yang dihasilkan Sulkibta juga terjadi karena adanya penghayatan estetis oleh peserta melalui perantaraan musik.

4.1.3. Fungsi Hiburan

Ensambel Gondang Sabangunan memiliki peran penting dalam pelaksaan acara Gondang Naposo. Ensambel Gondang Sabangunan sebagai musik pengiring dalam acara Gondang Naposo pada periode yang pertama berfungsi sebagai hiburan. Penggunaan Gondang Sabangunan sebagai hiburan dalam konteks Gondang Naposo Universitas Sumatera Utara dapat kita lihat dengan jelas. Dimainkannya Gondang Sabangunan identik dengan kegiatan manortor menari. Seperti yang telah penulis uraikan di BAB I tentang pendapat yang dikemukakan oleh Sinaga bahwa perilaku tortor pada masyarakat Batak Toba adalah merupakan salah satu ajang melepas rindu dan pengungkapan nilai kehidupan yang berupa kegembiraan melalui tortor yang diiringi dengan musik Gondang. Rasa gembira dapat terlihat ketika para naposo manortor bersama-sama dan melakukan gerakan-gerakan melompat sambil bergandengan tangan dan membentuk lingkaran marembas. Hal ini juga ditegaskan oleh salah seorang anggota PERMUSIMDES, Melita Zebua dalam kutipan berikut: ....menurut saya acara Gondang Naposo sangat menyenangkan, karena disaat liburan kita tidak perlu bepergian untuk mencari hiburan. Saat Gondang Naposo berlangsung banyak orang yang datang menghadirinya, tidak hanya masyarakat dari desa Desagajah tetapi juga dari desa yang lain. Bahkan yang merantau juga ada yang pulang hanya untuk menghadiri Gondang Naposo. Semua yang menyaksikan Gondang Naposo terhibur karena dapat manortor sepuasnya dan dapat bertemu dengan teman temannya..... Suasana kegembiraan juga terlihat pada pargonsi yang memainkan musik Gondang tersebut, dimana mereka sering memunculkan teriakan-teriakan pada saat memainkan musik seperti “ee..mmada....” yang dalam bahasa Batak Toba berarti “ya inilah” seolah-olah menegaskan “ya inilah kegembiraan kita”. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memeriahkan suasana.referensi.... Universitas Sumatera Utara Manortor bersama dengan iringan musik Gondang Sabangunan secara umum menimbulkan suasana kegembiraan, dengan kata lain tercipta suasana terhibur bagi peserta yang manortor tersebut. Hal tersebut juga tetap terlihat pada palaksanaan Gondang Naposo periode yang kedua, dimana ensambel Gondang Sabangunan telah berganti menjadi ensambel Sulkibta. Ensambel Sulkibta juga tetap memiliki fungsi hiburan bagi para peserta yang manortor, walaupun ensambel musik yang digunakan untuk mengiringi tortor dalam acara Gondang Naposo telah mengalami perubahan menjadi Sulkibta. Hal ini terlihat pada gerakan-gerakan yang dilakukan pada saat manortor seperti melompat dan marembas. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi musik sebagai hiburan dalam acara Gondang Naposo adalah merupakan salah satu fenomena kontinuitas yang terjaga sampai saat ini.

4.1.4. Fungsi Komunikasi