berturut-turut yang dapat dimainkan tanpa henti tetapi bisa juga dengan jeda. Adapun repertoar yang termasuk dalam “Si Pitu Gondang” yaitu Gondang Mula-mula,
Gondang Somba-somba, Gondang Sampur marmeme, Gondang Didang-didang, Gondang Sampur Marorot, Gondang Simonang-monang, Gondang Sitio-tio. “Si Pitu
Gondang” dimainkan tanpa diikuti oleh tarian sama sekali. Tahap terakhir dalam pembukaan Gondang Naposo yaitu Mambuat Tua ni
Gondang atau memohon berkat dari Tuhan untuk acara Gondang yang akan dilaksanakan. Setelah tahap ini selesai dilakukan, para orang tua dan naposo dalam
hal ini panitia akan manortor bersama.
3.2.4.2. Acara Manortor
Dengan berakhirnya acara pembukaan, maka acara pun sepenuhnya diserahkan kepada naposo untuk melanjutkan acara namun tetap mendapat
pengawasan dari orang tua selama acara berlangsung. Pada bagian inilah seluruh peserta dan undangan yang ingin manortor diberikan waktu sesuai dengan urutan
yang telah ditetapkan oleh panitia. Secara umum urutan gondang yang diminta pada saat manortor dibagi
kedalam tiga bagian. Pada bagian yang pendahuluan yaitu Gondang Mula-mula, pada bagian kedua yaitu Gondang Liat-liat dan Gondang Sappe-sappe kemudian pada
bagian penutup yaitu Gondang Hasahatan. Namun apabila undangan merasa belum puas manortor, biasanya mereka akan meminta kembali kepada pargonsi untuk
memainkan gondang tambahan sesuai dengan permintaan mereka. Pada bagian ini
Universitas Sumatera Utara
biasanya seluruh peserta akan manortor dan berbaur satu dengan yang lainnya. Bagian ini merupakan saat-saat yang sering dimanfaatkan untuk berkenalan antara
naposo yang satu dengan yang lain. Tidak tertutup kemungkinan bagi mereka yang ingin mencari jodoh atau pasangan hidup.
Bilamana ada diantara naposo tersebut ada yang saling tertarik, biasanya sang laki-laki akan mengambil daun pohon beringin yang telah tersedia ditengah lokasi
manortor dan akan menyematkan daun tersebut di telinga sang wanita yang disukainya. Bagi masyarakat Batak Toba, pohon atau daun beringin bermakna
sebagai pelindung. Sehingga apabila seorang laki-laki menyematkan daun beringin kepada seorang wanita pada saat manortor, itu merupakan simbol atau tanda bahwa
laki-laki tersebut bersedia untuk menjadi pelindung wanita tersebut wawancara dengan ibu Pakpahan tanggal 22 juni 2008.
Selanjutnya, apabila sang wanita tidak menolak ketika sang laki-laki menyematkan daun beringin tersebut, maka itu adalah tanda bahwa sang wanita juga
menyukai laki-laki tersebut. Tidak jarang para naposo yang menemukan pasangan hidupnya dalam acara Gondang Naposo. Karena acara Gondang Naposo merupakan
salah satu acara yang berfungsi sebagai ajang mencari jodoh bagi para naposo. Acara manortor ini berlangsung sampai seluruh peserta selesai manortor sesuai dengan
urutannya.
Universitas Sumatera Utara
3.2.4.3. Penutup