Faktor Penghambat dan Pendukung Pembelajaran PKn dengan

110 kesempatan pada siswa untuk menanyakan secara langsung jika menemui berbagai mengenai materi konsep hukum dan peradilan internasional. Guru PKn mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kesimpulan bersama-sama.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pembelajaran PKn dengan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning di SMK Gajah Mada. Proses pembelajaran PKn dapat berjalan dengan baik atau tidaknya tergantung pada siswa, guru dan sarana prasarana, karena sarana yang lengkap dapat mendukung peningkatan kreativitas. Siswa yang semanagat dan suka belajar juga dapat menciptakan suasana kelas yang produktif sehingga hasil belajar menjadi lebih maksimal. Begitu pula dari faktor kemampuan guru, guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, karena langsung berhubungan dengan siswa sehingga guru harus berkompeten dibidangnya dan menguasai pembelajaran model CTL dengan baik sehingga siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Hambatan yang terkadang muncul adalah masih ada beberapa fasilitas yang belum tersedia di SMK Gajah Mada Purwodadi. Sehingga guru harus melakukan dengan cara siswa diberikan tugas rumah untuk kemudian siswa mencari jawabannya di kelas atau di luar kelas. Hal ini menunjukkan bahwa masih adanya beberapa fasilitas pembelajaran yang kurang. Sehingga guru mapel harus memberikan tugas pada siswa untuk mencari jawabannya dengan mendatangi bengkel. Meskipun demikian, namun siswa tertarik karena dengan metode CTL ini perpustakaan.uns.ac.id commit to user 111 siswa belajar tidak hanya sekedar materi saja, melainkan siswa langsung bisa masuk dalam kehidupan nyata. Dalam arti siswa langsung mengetahui secara kongkrit mengenai media dan kegunaan alat serta kesulitan dalam penggunaannya.” Dalam proses pembelajaran PKn di SMK Gajah Mada Purwodadi ini ada beberapa pendukung dan penghambat yang dihahapi antara lain dorongan, waktu, kemampuan guru yang merangsang dan kendalanya yaitu sarana prasrana yang kurang dan alat bantu untuk memudahkan imajinasi oleh siswa serta motivasi siswa yang kurang sehingga menghambat jalannya pelaksanaan pembelajaran PKn dengan model CTL Fuad dan Rachmy, 2002: 52. Dari pemaparan di atas memang sarana dan prasarana sangatlah penting sekali bagi kegiatan belajar mengajar, karena siswa tidak merasa jenuh. Apalagi dalam mata pelajaran PKn banyak alat peraga yang harus dipakai guna untuk memudahkan siswa untuk memahami dan mengingatnya, misalnya Bab demokrasi, hak asasi manusia, hukum di Indonesia dan lain-lain. Tanpa adanya alat peraga atau media maka siswa akan kesulitan akan menerima pelajaran. Dari pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan CTL di SMK Gajah Mada Purwodadi meliputi: Faktor Pendukung: a. Peranan para pendidik dalam memberikan materi yang selalu merencanakan sebelum pembelajaran yang baik, hal ini perpustakaan.uns.ac.id commit to user 112 sesuai dengan tujuan pendidikan dan para pendidik selalu memberikan tauladan pada peserta didik. b. Dalam lingkungan sekolah memberikan kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan yang dapat mendukung tercapainya pembinaan moral yang baik. Sehingga harapan pendidikan untuk bermoral baik akan teralisasi meskipun tidak seratus persen.c. Adanya kerjasama dari pihak kepala sekolah, karyawan dan para guru untuk membina moral siswa SMK Gajah Mada Purwodadi mereka selalu mengawasi terhadap kegiatan yang dilakukansiswa dan apabila kasus yang terjadi dianggap menyimpang dari tata tertib sekolah langsung adalaporan untuk segera ditindak dinasehati oleh pihak yang terkait dan apabila kasus yang terjadi dianggap serius maka, tugas BP menyelesaikan kasus tersebut. d. Adanya peraturan sekolah tata tertib sekolah yang bersifat tertulis dan mengikat harus dipatuhi oleh seluruh siswa-siswi SMK Gajah Mada Purwodadi tanpa terkecuali dan berlakunya sanksi bagi mereka yang melanggar tata tertib tersebut. Fungsi dan tujuan dari tata tertib sekolah tersebut dapat membiasakan siswa untuk selalu hidup disiplin baik di dalam kelas, di lingkungan sekolah maupun di masyarakat, sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi kepribadian siswa dalam berperilaku. e. Adanya sarana dan prasarana yang menunjang siswa dalam melakukan aktifitas tambahan misalnya misalanya LAB computer, laptop, LCD dan sarana perpustakaan disediakan bagi siswa yang ingin menyalurkan bakatnya commit to user 113 dalam membaca guna menambah wawasan siswa di bidang Ilmu Pengetahuan. Faktor Penghambat: a. Faktor keluarga siswa, maksudnya kurang adanya kesadaran dalam mengawasi perilaku siswa saat di rumah. b. Faktor yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri karena kurang adanya kesadaran dalam menerapkan perbuatan yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. c. Faktor lingkungan maksudnya orang tua, guru, anak didik akan menjadi kunci kesuksesan dalam pembelajaran sosial bilamana mampu bekerja sama dengan baik. Namun ada beberapa faktor lain yang menunjang kearah tersebut yaitu masyarakat dimana tempat mereka tinggal. Jika lingkungan sekitarnya kurang mendukung maka akan mengakibatkan anak didik terabaikan. Bilamana tidak tersedia media seperti ini akan mengakibatkan pemikiran anak didik yang terus berkembang akan mengalami kebuntuan.

4. Evaluasi Pembelajaran PKn dengan Pendekatan Contextual Teaching