36
Pada umumnya bentuk evaluasi tersebut bisa dilaksanakan secara tertulis dan lisan, namun pada pembelajaran PKn ini, bentuk
evaluasi seringa dilakukan dalam bentuk praktik. Karena mengingat bahwa pembelajaran PKn ini lebih mengedepankan sikap afektif
siswa dari pada aspek kognitif saja. Namun demikian, secara formal akademik juga dilaksanakan evaluasi dalam bentuk tertulis.
Dalam pendekatan kontekstual hal-hal yang biasa digunakan sebagai dasar menilai hasil belajar
siswa adalah proyek kegiatanlaporan, PR, kuis, karya siswa, presentasi atau penampilan
siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tertulis, karya tulis. Dengan penilaian sebenarnya siswa dinilai kemampuannya dengan
berbagai cara, salah satunya adalah tes tertulis sebagai sumber data untuk meihat kemampuanprestasi siswa Trianto,2008:25-26.
B. Penelitian yang Relevan
Wayne Melville dan Bevis Yaxley 2009 dalam jurnal yang berjudul Contextual Opportunities for Teacher Professional Learning: The
Experience of One Science Department. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada tiga poin penting yang timbul dari data analisis.
Yang pertama adalah dampak diabaikan oleh salah satu kebijakan sekolah pada karya para guru di departemen. Yang kedua adalah kemauan guru
untuk memanfaatkan keahlian yang tepat, terlepas dari sumber keahlian itu. Yang ketiga adalah cara dimana guru telah mengembangkan sebuah
komunitas di mana pengajaran praktek, baik individu maupun perusahaan, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
37
dapat dibahas dan dikritik. Implikasi yang jelas dari poin ini adalah bahwa guru, bekerja dalam departemen dan masyarakat pendidikan ilmu
pengetahuan yang lebih luas, yang membuat perubahan konseptual dari pengembangan profesional untuk belajar profesional.
Persamaan dengan penelitian ini adalah peran guru diperlukan dalam menyukseskan pencapaian belajar siswa yaitu dengan pendekatan
kontekstual sedangkan perbedaannya adalah lingkup yang diteliti bahwa di penelitian ini tentang sekolah dan hasil belajar siswanya tetapi dalam
penelitian Wayne Melville dan Bevis Yaxley yaitu guru disebuah departemen ilmu pendidikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Misbachun Nisya’ dan Muchlis. 2013. Berjudul Penerapan pendekatan contextual teaching and learning
CTL Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Untuk Meningkatkan Karakter Menghargai Bagi Siswa Kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter menghargai dan hasil belajar siswa setelah penerapan pendekatan Contxtual Teaching
and Learning CTL pada materi pokok hidrolisis garam. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MA Bahauddin Sidoarjo. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan empat siklus yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan,
dan 4 refleksi. Hasil penelitianmenunjukkan karakter menghargai siswa pada putaran I sebesar 62,5 dengan kategori baik,pada putaran II
sebesar 70,8 dengan kategori baik, dan pada putaran III sebesar perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
38
81,2dengan kategori sangat baik. Ketuntasan hasil belajar siswa pada putaran I sebesar 62,5,pada putaran II sebesar 87,5, pada
putaran III sebesar 87,5. Berdasarkan data tersebut selama penerapan pendekatan CTL karakter menghargai siswa mengalami peningkatan
dan ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan klasikal pada putaran II dan III..
Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian terdahu ini dengan penelitian ini yaitu persamaannya menggunakan sebuah metode
CTL dalam mengukur hasil belajar siswa, Sedangkan perbedaannya pada penelitian terdahulu ini menggunakan metode CTL untuk mengetahui
karakter menghargai dan hasil belajar siswa setelah penerapan , dan menggunakan bebrapa siklus untuk mengetahuinya sedangkan pada
penelitian ini dengan deskriptif kualitatif tentang pelaksanaan hingga evaluasi serta faktor pendukung dan penghambatnya.
Penelitian yang dilakukan oleh I Pt. Agus Putra Adnyana1, Ni Kt. Suarni2, I Wyn. Koyan. 2014. Berjudul Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Kontekstual Berbasis Diskusi Kelompok Debat Terhadap Kemampuan Berpikir Analitik Mata Pelajaran PPKn Ditinjau dari Sikap
Sosial Siswa X MM SMK PGRI 2 Badung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual berbasis
debat terhadap kemampuan berpikir analitik PKn ditinjau dari sikap sosial siswa kelas X MM SMK PGRI 2 Badung dengan rancangan Post Test
commit to user
39
Only Control Group Design. Sampel penelitian ini berjumlah 54 siswa dengan sistem random sampling terhadap kelas. Pengambilan
data dilakukan dengan kuisioner dan tes. Data diolah dengan Anakova satu jalur. Hasil penelitiannya adalah: 1 kemampuan
berpikir analitik PKn siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual berbasis debat lebih baik dari siswa yang
belajar dengan model konvensional sebelum kovariabel sikap sosial dikendalikan Fhitung=15,696;P0,05; 2 setelah kovariabel sikap
sosial dikendalikan, siswa yang belajar dengan model pembelajaran kontekstual berbasis debat memiliki kemampuan berpikir analitik PKn
yang lebih baik dari siswa yang belajar model konvensional Fhitung=9,748;P0,05; 3 sikap sosial memberikan kontribusi positif
terhadap kemampuan berpikir analitik PKn, dengan kontribusi sebesar 16,4. Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kontekstual
berbasis debat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir analitik PKn ditinjau dari sikap sosial siswa
Berdasarkan penelitian terdahulu diatas maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu menggunakan sebuah metode kooperatif CTL
dalam mengukur keberhasilan anak dalam pembelajaran PKn, salah satunya dengan menggunakan metode debat pada pembelajaran ini.
Sedangkan perbedaannya adalah penelitian terdahulu ini mengukur tentang besarnya pengaruh pembelajaran CTL pada tingkat pemahaman
commit to user
40
anak sedangkan penelitian ini tidak ada sebuah pengukuran tetapi deskriptif tentang pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan
CTL hingga sebuah evaluasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Ifraj Shamsid-Deen and Bettye P.
Smith. 2006. yang berjudul “Contextual Teaching And Learning
Practices in The Family and Consumer Sciences curriculum”. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa para guru yang berada di daerah
pedesaan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam melakukan kegiatan pembelajaran kontekstual bila dibandingkan dengan sekolah didaerah
perkotaan. Meurut penelitian yang dilakukan oleh ISfraj bahwa bahwa para
guru yang berada di daerah pedesaan mempunyai kesempatan lebih banyak dalam melakukan kegiatan pembelajaran kontekstual bila
dibandingkan dengan sekolah didaerah perkotaan. Hal ini berbanding terbalik dengan penelitian ini karena lokasi penelitian ini dikota dan
menghasilkan prestasi belajar anak yang lebih baik dibandingkan dengan yang dipelosok. Persamaannya adalah metode yang digunakan dengan
deskriptif kualitatif dengan survey lapangan, dokumen dan diperkuat adanya wawancara.
Agung Yulianto dan Arief Yulianto. 2007. dalam Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Ekonomi melalui Pendekatan
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching and Learning pada SMA perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
41
Negeri 11 Semarang. Hasil penelitian adalah mencoba menerapkan konsep belajar yang mendorong guru menghadirkan dunia nyata ke
dalam kelas, dalam hal ini konsep-konsep ekonomi yang secara realitas terjadi di dunia ekonomi dan memberikan rangsangan kepada
siswa untuk mengembangan kemampuan kritisnya untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Persamaan antara penelitian Agung Yulianto dengan penelitian kali
ini adalah sama-sama mengkaitkan proses pembelajaran dengan dunia nyata yang ada dilingkungan sekitar. Perbedaannya bahwa jenis penelitian
Agung Yulianto penggunaan pendekatan kontekstual dilakukan secara eksperimen, sedangkan jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Dian Ismail. 2013. Penggunaan Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi di kelas V SDN 6 Tibawa
kabupaten Gorontalo. Hasil pelaksanaan siklus I kemampuan siswa kelas V SDN 6 Tibawa dalam menulis puisi masih rendah. Hal ini
berdasarkan hasil penilaian pada siklus I bahwa dari 25 orang siswa terdapat 15 orang siswa atau 60 yang mampu menulis puisi. Dan
dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu dari 25 orang siswa terdapat 20 orang atau 80
tuntas secara klasikal 80. Dengan demikian pelaksanaan tindakan tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Berdasarkan data hasil
penilaian dari siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa kemampuan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
42
siswa dalam menulis puisi melalui penggunaan pendekatan kontekstual dapat meningkat.
Persamaan antara penelitian Dian Ismail dengan penelitian kali ini adalah bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa guru menggunakan
pendekatan kontekstual.
Perbedaanya, penelitian
Dian Ismail
menggunakan pendekatan PTK sementara penelitian kali ini berjenis deskriptif kualitatif.
C. Kerangka Pikir