33
yang menyenangkan, misalnya, mendorong siswa mampu memunculkan sesuatu yang baru. Oleh sebab itu, cara pertama
adalah memberi suasana kondusif pada siswa untuk bisa kreatif.
10
Membantu siswa menemukan cinta pada perbuatannya. Siswa disadarkan pentingnya mencintai apa yang sedang dikerjakan. Hal
ini mendorong siswa menampilkan kerja yang bagus, fokus dan penuh dedikasi.
11
Mengajarkan siswa pentingnya menunda kepuasaan. Siswa harus ditanam kesadaran pentingnya kita mengerjakan suatu proyek
dalam jangka waktu lama, tanpa berharap cepat-cepat mendapatkan hasil
12
Memelihara lingkungan agar tetap kreatif. Suasana kelas hendaknya dikondisikan untuk tetap terjaga kreativitasnya. Dengan
demikian siswa akan terdorong untuk selalu kreatif.
c. Evaluasi Pembelajaran PKn dengan pendekatan CTL
Evaluasi merupakan komponen dalam sistem pengajaran, sedangkan pengajaran merupakan implementasi dari kurikulum.
Fungsi utama evaluasi dalam kelas adalah untuk menentukan hasil- hasil urutan pengajaran. Tujuan evaluasi untuk memperbaiki
pengajaran dan penguasaan tujuan tertentu dalam kelas Oemar Hamalik, 2011: 145-146. Evaluasi merupakan sebuah proses
pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa dan bagaimana tujuan pendidikan dapat tercapai. Pembelajaran yang terjadi
di sekolah atau khususnya di kelas, guru adalah pihak yang bertanggung jawab atas hasil belajar siswa. Dengan demikian, guru
patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru
bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang
commit to user
34
dirumuskan Arikunto, 2006: 3-4. Ada tiga langkah pokok yang dilakukan dalam evaluasi
keseluruhan program pengajaran, terkait dengan pembelajaran PKn yang masuk dalam kurikulum KTSP, yaitu sebagai berikut:
1 Evaluasi awal Evaluasi awal atau pre test dilakukan sebelum pelajaran
diberikan. Tujuan dan fungsinya adalah untuk mengetahui kemampuan
awal siswa
mengenai pembelajaran
yang bersangkutan. Dengan mengetahui kegiatan awal siswa, guru akan
dapat menentukan cara-cara penyampaian yang akan ditempuh nanti. Untuk bahan-bahan yang telah dikuasai siswa, misalnya guru
tidak akan memberikan penjelasan yang banyak lagi, disamping itu dengan adanya evaluasi awal guru akan dapat melihat hasil yang
betul-betul dicapai melalui program yang dilaksanakannya, setelah membandingkannya dengan hasil evaluasi akhir Syaodikh dan
Ibrahim, 2003: 88. 2 Pelaksanaan Pengajaran
Langkah berikutnya adalah melakukan pengajaran sesuai dengan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang sudah
direncanakan. Selama langkah ini berlangsung, kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh guru antara lain dalam bentuk kuis, tugas-
tugas, observasi dan bertanya langsung kepada siswa tentang pelajaran yang disajikan, apakah cukup jelas, dsb. Dari kegiatan
commit to user
35
evaluasi ini, guru dapat mengetahui bagian-bagian mana dari materi yang belum begitu dipahami oleh siswa, dan bagian mana
dari kegiatan belajar mengajar yang tampaknya kurang efektif atau sulit dilaksanakan dengan baik Suwardi, 2007: 98.
3 Evaluasi akhir Evaluasi akhir atau post test berfungsi untuk memperoleh
gambaran tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir pengajaran. Jika hasil evaluasi akhir kita bandingkan dengan
evaluasi awal, maka dapat diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah kita berikan, disamping
sekaligus dapat pula diketahui bagian-bagian mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa
Uno, 2008: 95. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui
kompetensi dan hasil belajar siswa mengenai materi tertentu. Pelaksanaan evaluasi pada sebuah pembelajaran pada prinsipnya juga
sama antara metode yang satu dengan yang lain. Beberapa tahapan evaluasi pembelajaran PKn ini dilakukan baik pada setiap akhir bab,
tengah semester maupun akhir semester. Hasil belajar siswa bisa terlihat pada setiap tahapannya, baik yang jangka pendek maupun
jangka panjang. Pada jangka panjang, hasil evaluasi pada beberapa tahapan tersebut digabung kemudian diambil rata-ratanya.
commit to user
36
Pada umumnya bentuk evaluasi tersebut bisa dilaksanakan secara tertulis dan lisan, namun pada pembelajaran PKn ini, bentuk
evaluasi seringa dilakukan dalam bentuk praktik. Karena mengingat bahwa pembelajaran PKn ini lebih mengedepankan sikap afektif
siswa dari pada aspek kognitif saja. Namun demikian, secara formal akademik juga dilaksanakan evaluasi dalam bentuk tertulis.
Dalam pendekatan kontekstual hal-hal yang biasa digunakan sebagai dasar menilai hasil belajar
siswa adalah proyek kegiatanlaporan, PR, kuis, karya siswa, presentasi atau penampilan
siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, hasil tes tertulis, karya tulis. Dengan penilaian sebenarnya siswa dinilai kemampuannya dengan
berbagai cara, salah satunya adalah tes tertulis sebagai sumber data untuk meihat kemampuanprestasi siswa Trianto,2008:25-26.
B. Penelitian yang Relevan
Wayne Melville dan Bevis Yaxley 2009 dalam jurnal yang berjudul Contextual Opportunities for Teacher Professional Learning: The
Experience of One Science Department. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada tiga poin penting yang timbul dari data analisis.
Yang pertama adalah dampak diabaikan oleh salah satu kebijakan sekolah pada karya para guru di departemen. Yang kedua adalah kemauan guru
untuk memanfaatkan keahlian yang tepat, terlepas dari sumber keahlian itu. Yang ketiga adalah cara dimana guru telah mengembangkan sebuah
komunitas di mana pengajaran praktek, baik individu maupun perusahaan, perpustakaan.uns.ac.id
commit to user