Pola Musim Penangkapan Hubungan Hasil Tangkapan dengan Konsentrasi Klorofil-a

38 frekuensi yang rendah. Nelayan bagan pada umumnya tidak melakukan penangkapan ikan terjadi waktu munculnya bulan terang bulan tampak penuh karena nelayan kesulitan untuk mendapatkan gerombolan ikan teri akibat pada saat bulan terang ini ikan teri cenderung menyebar di permukaan perairan.

5.4 Pola Musim Penangkapan

Hasil tangkapan per unit effort standar diperoleh dari perbandingan total hasil tangkapan ikan teri dengan effort yang sudah distandarisasi. Nilai hasil tangkapan per unit effort standar CPUE std meningkat selama tahun 2006-2009 tetapi pada tahun 2010 terjadi penurunan secara drastis. Nilai CPUEstd tertinggi mencapai 682,15 kghari pada bulan Desember tahun 2009 Gambar 12. Peningkatan CPUE tersebut disebabkan produksi ikan teri yang meningkat. Gambar 12 Nilai CPUE tonhari ikan teri pada tahun 2006-2010 Indeks musim penangkapan IMP ikan teri selama lima tahun 2006- 2010 yang diperoleh dengan menggunakan analisis deret waktu metode rata-rata bergerak moving average disajikan pada Lampiran 5. Nilai IMP setiap bulan bervariasi dan berkisar pada 79,25 sampai 153,66. Nilai rata-rata IMP ikan teri di Perairan Sibolga adalah 99,48. Nilai IMP tertinggi pada bulan Januari yaitu sebesar 153,66 dan nilai IMP yang terendah adalah 79,25 pada bulan Mei. Nilai rata-rata IMP pada musim timur lebih rendah dari 100 yaitu sebesar 82,60. Nilai IMP pada bulan Desember, Januari, Februari musim barat lebih 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 C P U E st a n d a r to n h a r i 2006 2007 2008 2009 2010 39 besar dari 100 dan lebih tinggi dibandingkan dengan musim lainnya yaitu sebesar 134,56. Namun demikian, pada pertengahan musim peralihan timur- barat Oktober IMP juga lebih besar dari 100 Gambar 13. Hal tersebut menunjukkan bahwa musim puncak penangkapan ikan teri di perairan Sibolga terjadi pada bulan Desember, Januari, Februari, dan Oktober. Keterangan: MB = Musim barat M B-T = Musim barat-timur MT = Musim timur M T-B = Musim timur-barat Gambar 13 Grafik IMP tahun 2006-2010

5.5 Hubungan Hasil Tangkapan dengan Konsentrasi Klorofil-a

Kandungan klorofil-a sangat erat kaitannya dengan jumlah produksi ikan di suatu perairan. Jumlah fitoplankton yang ada di suatu perairan dipengaruhi oleh kandungan klorfil-a sehingga terbentuk rantai makanan. Hubungan klorofil-a dan CPUE selama lima tahun 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 14. Jumlah produksi ikan teri setiap tahunnya meningkat begitu juga dengan kandungan klorofil-a. Berdasarkan Gambar 14 tersebut terlihat bahwa adanya pengaruh konsentrasi klorofil-a terhadap jumlah hasil tangkapan ikan teri terutama pada 138,60 153,66 111,40 84,43 88,91 79,25 80,60 81,28 85,92 92,86 102,70 94,17 20 40 60 80 100 120 140 160 180 N il a i IM P MB M B-T MT M T-B 40 musim barat tetapi pengaruh tersebut tidak terlihat jelas pada Januari-Febuari 2006 dan Desember 2006-Febuari 2007. Gambar 14 Hubungan antara CPUE dan konsentrasi klorofil-a Penentuan hubungan klorofil-a dengan hasil tangkapan juga dapat diperoleh dengan menggunakan SPSS melalui hubungan korelasi silang. Hasil tangkapan dan kandungan klorofil-a memiliki jarak untuk korelasi lag terjadi pada hari ke 23 Gambar 15. Nilai korelasi r diperoleh 0,1 dan koefisien determinasi R 2 sebesar 0,579. Sebaran kandungan klorofil-a dan CPUEstd memiliki nilai sig p-value 0,05 yaitu 0,474. Hal ini berarti bahwa kandungan klorofil-a berpotensi secara tidak nyata terhadap jumlah hasil tangkapan ikan teri pada hari ke 23 time lag 23. 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 0.90 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 0.80 Jan A p r J u l O k t Jan A p r J u l O k t Jan A p r J u l O k t Jan A p r J u l O k t Jan A p r J u l O k t K a n d u n g a n k lo r o fi l- a C PU E to n h a r i 2006 2007 2008 2009 2010 CPUE Ka ndungan klorofil-a 41 Gambar 15 Grafik korelasi silang antara hasil tangkapan dengan klorofil-a

5.6 Penentuan Daerah Penangkapan Ikan Potensial