Evaluasi Kelestarian Kebun Campuran Karacak
potensial terjadi. Pepohonan yang daunnya relatif mudah lapuk seperti sengon dan kecapi ditanam di bagian ujung teras untuk mengikat tanah-tanah pada tebing agar
tidak runtuh. Selain itu serasah dari dedaunan yang mudah lapuk ini akan cepat memperbaiki kondisi tanah kritis yang miskin hara. Areal lahan kritis akhirnya
berubah menjadi areal hijau yang membentuk sebuah ekosistem baru yang kini menjadi bagian dari sistem kehidupan di pedesaan.
Kebun campuran didominasi dengan pohon cengkeh pada tahun 1970-an. Penduduk mengembangkan pohon cengkeh di kebunnya karena penduduk tertarik
dengan harga jual cengkeh yang tinggi saat itu. Hal lain yang mendukung pengembangan cengkeh di kebun campuran saat itu adalah ketersediaan bibit-bibit
cengkeh mudah diperoleh di dalam desa dan penguasaan teknik budidaya cengkeh. Kondisi kebun campuran akhirnya menjadi semakin padat dengan
kehadiran pohon cengkeh. Beberapa jenis pohon khususnya yang berdekatan dengan pohon cengkeh ditebang. Hal ini dilakukan agar cengkeh yang menjadi
tanaman idola saat itu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga mampu memberikan hasil panen yang banyak.
Kebun campuran mengalami kembali perubahan jenis komoditi unggulan pada tahun 1990-an. Peristiwa yang terjadi saat itu berhubungan dengan
munculnya Badan Penyangga dan Pemasok Cengkeh BPPC di tahun 1990. BPPC menjadi lembaga tunggal yang menangani tata niaga cengkeh di Indonesia.
Harga dasar cengkeh di tingkat petani yang sangat murah menjadi disinsentif bagi penduduk untuk mepertahankan cengkeh-cengkeh di kebunnya. Petani akhirnya
beralih dengan jenis manggis meskipun harganya lebih rendah dibandingkan dengan harga cengkeh. Namun pemasaran manggis saat itu sebenarnya telah
mencapai pasar internasional. Seiring dengan waktu, permintaan kayu dari kebun campuran ini
meningkat ditandai dengan munculnya industri perkayuan pedesaan yang berada di sepanjang jalan Karacak. Industri perkayuan ini mengolah kayu-kayu dari
berbagai jenis pohon penghasil kayu dan buah menjadi kayu-kayu gergajian sebagai bahan material ataupun kayu olahan untuk peti-peti kemasan kaca.
Dengan demikian, perubahan mendasar yang terjadi dari kebun campuran saat ini
adalah sulitnya ditemukan kebun campuran dengan pepohonan yang berdiameter besar.