Struktur dan Komposisi Kebun Campuran
wawancara, kebakaran tersebut terjadi karena faktor sengaja karena luasan lahan yang terbakar hanya mencakup satu pemilik lahan saja yakni pemilik asing.
Gambar 10 Kebakaran lahan masyarakat. Menurut BPS 2009, data luasan ladang 370 ha sedangkan data profil
Desa Karacak Tahun 2010 luasan ladangkebun menjadi 270,51 ha. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan luas perladangankebun masyarakat seluas
99,49 ha dalam jangka waktu 1 tahun, dimana tidak diketahui perubahan jenis penggunaannya.
Selain itu, perubahan luas lahan juga dipengaruhi peningkatan jumlah penduduk. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Desa Karacak tahun
2009 mencapai 10.678 jiwa dan jumlah penduduk Desa Karacak tahun 2010 mencapai 10.862 jiwa. Dengan melihat angka tersebut maka tingkat pertumbuhan
penduduk mencapai 1,72 selama jangka waktu 2 tahun. Peningkatan jumlah penduduk berarti meningkatkan permintaan lahan tempat tinggal, dengan
demikian mengancam usaha kebun campuran. Hal ini berarti peranan penduduk sangat penting dalam mempengaruhi perubahan lahan.
Penilaian indikator : jelek 3.
Managemen pemeliharaan hutan Pada kebun campuran tidak ditemui pemeliharaan penjarangan untuk
tanaman kayu yang ada hanya untuk tanaman musiman. Pada lokasi penelitian hanya dijumpai satu pembibitan tanaman kayu sengon dengan luasan yang kecil
sementara pembibitan tanaman manggis banyak ditemui baik itu di lahan maupun di pekarangan rumah. Hampir seluruh petani hanya mengharapkan bantuan bibit
sengon.
Tidak adanya sistem tebang pilih dalam menebang pohon sehingga jumlah pohon masak tebang tahun berjalan kurang dari separuh jumlah pohon yang
ditebang tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat dari besarnya ukuran diameter pohon yang terdapat pada lahan tersebut.
Penilaian indikator : Jelek 4.
Sistem silvikultur sesuai daya dukung lahan Penanaman pohon dilakukan dengan menggunakan teknik cara-cara
tanam yang tidak benar, dan tidak mempertimbangkan kemiringan lahan dan pohon terdekat. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya pengaturan jarak tanam
karena petani kurang berani mengambil resiko untuk melakukan pengaturan jarak tanam. Jumlah pohon untuk penebangan satu tahun berikutnya kurang dari
separuh jumlah pohon yang ditebang tahun terakhir. Hal ini dikarenakan penebangan dilakukan dengan sistem tebang butuh sehingga tidak memperhatikan
kelestarian kayu untuk tahun yang akan datang. Penilaian indikator : Jelek
5. Kepastian adanya potensi produksi untuk dipanen lestari
Berdasarkan data analisis vegetasi yang telah dilakukan pada kebun campuran Karacak, terdapat volume pasokan kayu dengan diameter di atas 20 cm
sebesar 0,7 m
3
ha. Sedangkan permintaan kayu untuk kebutuhan bahan baku industri Desa Karacak didekati melalui kebutuhan para tengkulak setiap bulannya.
Dimana, kebutuhan para pedagang pengumpultengkulak yang setiap bulannya membutuhkan 31,65 m
3
bulan untuk memasok kayu ke industri. Kebutuhan kayu oleh pedagang pengumpultengkulak dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Kebutuhan pedagang pengumpul kayu
Nama Pedagang
Intensitas Pembelian phnbln
Diameter cm
Volume Pembelian m3bln
Bagia 12
10 7,77
Samin 20
30 5,63
Maat 8
20 5,76
Warja 20
10 7,77
Zumri 80
15 4,72
Jumlah 140
31,65 Perhitungan volume pohon diasumsikan pada Tarif Volume Pohon Sengon yang didasarkan pada
ukuran diameter pohon di wilayah Jawa Barat.