Implikasi Penelitian Analisis Matriks QSP

107 4. Lingkungan Dalam meningkatkan kapasitas kelembagaan dan usaha, KJKS perlu menjalin kemitraanjaringan kerjasama yang produktif pada asosiasi perhimpunan untuk meningkatkan kapasitas permodalan, standar-standar manajemenprosedur dan penerapan prinsip syariah serta pemanfatan tekonologi bersama. Untuk itu, diperlukan kesiapan KJKS untuk mene- rima perubahan dan keterbukaan dalam manajemen pengelolaan serta menerima standar-standar manajemen bersama. Table 43 Prioritas Strategi yang Disarankan No Strategi STAS 1 Peningkatan kualitas layanan dan pengelolaan usaha sesuai syariah 7,109 2 Meningkatkan Pencitraan Koperasi melalui peningkatan pengawasan internal dan akuntabilitas laporan keuangan 6,148 3 Meningkatkan kualitas SDM yang handal dan tangguh 6,137 4 Menjalin hubungan baikkemitraan dengan Lembaga Keuangan Donor 5,902 5 Optimalisasi Pelayanan dan PembinaanPendampingan Usaha Anggota Untuk Memotivasi loyalitas dan Minat Menabung Anggota 5,772 6 Mengintensifkan PendidikanPelatihan Pengelola untuk meningkatkan kualitas manajemen, penerapan syariah dan layanan 5,649 7 Bergabung dalam APEX BMTNetworking KJKS di Asosiasi Perhim- punan untuk meningkatkan profesionalisme dan memperbesar kapasitas usaha 5,460 8 PembinaanPendidikan Perkoperasian dan Penerapan Pola Syariah bagi Anggota 5,368 9 Penyempurnaan dan Mengefektifkan penerapan SOPM dan prinsip syariah 5,274 10 Pengembangan layanan dengan pendirian kantor cabang yang dekat dengan lokasi usaha anggotacalon anggota 4,872 11 Menjalin hubungan baik dengan pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan dalam rangka pengembangan koperasi 4,697 12 Meningkatkan Modal Sendiri melalui Simpanan Anggota dan Modal Penyertaan Anggota 4,632 Sumber: data primer yang diolah

V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Aspek-aspek yang dimiliki KJKS BMT Mardlotillah dalam mening- katkan kemampuan pengembangan usahanya adalah : 1. Aspek sebagai Lembaga Perkoperasian dan Promosi Ekonomi Anggota a. Rasio partisipasi bruto sebesar 100 sepenuhnya melayani kebutuhan pembiayaan anggota. b. Rasio promosi ekonomi anggota sebesar 56,32 berada pada predikat tinggi, telah mampu memberikan manfaat yang besar bagi anggota. c. Kualitas layanan KJKS BMT Mardlotillah mempengaruhi 55,23 kepuasan anggota, dengan faktor dominan melalui daya tanggap dan empati pada anggota. d. Kepuasan anggota terhadap kualitas layanan juga menunjukan tingkat kepuasan yang signifikan karena 74 responden puas terhadap kua- litas pelayanan KJKS BMT Mardlotillah e. Kepuasan anggota membuat keinginan untuk menyampaikan penga- laman baiknya atas pelayanan 74, keinginan untuk tetap menggu- nakan jasa koperasi 72 dan kemauan mengajakmempengaruhi orang lain untuk menggunakan jasa KJKS BMT Mardlotillah 89. 2. Aspek sebagai Lembaga Keuangan a. Penilaian kinerja kesehatan KJKS BMT Mardlotillah sebesar 81,76 dengan predikat Sehat. b. Rasio Kecukupan ModalCAR sebesar 11,40 berada pada predikat Sehat. c. Rasio tingkat piutang dan pembiayaan bermasalah terhadap jumlah piutang dan pembiayaan sebesar 4,55 berada pada predikat lancar. d. Rasio pembiayaan berisiko terhadap jumlah piutang dan pembiayaan sebesar 2,86 berada pada predikat beresiko rendah. 109 e. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto penda- patan dari partisipasi anggota sebesar 64,68 berada pada predikat efisien. 3. Aspek sebagai Lembaga Keuangan Syariah Pelaksanaan Prinsip Syariah a. skor Kepatuhan Prinsip Syariah dari KJKS BMT Mardlotillah sebesar 8 dari standar 10 berada pada predikat patuh. b. 90 anggota setuju bahwa pengelolaan usaha KJKS sudah sesuai prinsip syariah. c. KJKS telah menjalankan kegiatan maal sosial melalui penyaluran dana zakat, infaq dan shodaqoh. Dengan aspek-aspek yang dimiliki tersebut, KJKS BMT Mardlotillah telah mampu mengembangkan usahanya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terjadi perkembangan selama priode 2008-2011 yaitu 1 permodalan: modal sendiri 49, modal luar 393 dan asset 144,85; 2 keanggo- taan 110,2; dan 3 pembiayaan: total pembiayaan 166, volume pem- biayaan 132 dan debitur 48. Posisi matriks IE menunjukan posisi strategi pengembangan dan pem- bangunan skor 3,1450 : 2,9240 . Strategi pengembangn KJKS BMT Mardlo- tillah yang dihasilkan dari matriks SWOT dan pembobotan dari matriks QSP diperoleh 12 prioritas strategi yang disarankan. Lima prioritas strategi dengan nilai skoring tertinggi secara berurut adalah : 1 Peningkatan kualitas layanan dan pengelolaan usaha sesuai syariah; 2 Meningkatkan Pencitraan Koperasi melalui peningkatan pengawasan internal dan akun-tabilitas laporan keuangan; 3 Meningkatkan kualitas SDM yang handal dan tangguh; 4 Menjalin hubungan baikkemitraan dengan Lembaga Keua-nganDonor; 5 Optimalisasi Pelayanan dan PembinaanPendampingan Usaha Anggota Untuk Memotivasi Loyalitas dan Minat Menabung Anggota. 110

B. Rekomendasi

1. Penurunan jumlah debitur dan perputaran dana pada akhir tahun 2011, memerlukan pengembangan kebijakan berupa penyempurnaan Standar Operasional ManajemenProsedur dalam penyaluran pembiayaan serta pe- ningkatan jumlah kolektor pembiayaan agar besarnya asset yang bersum- ber dari dana pinjaman dapat tersalur menjadi pembiayaan keanggota serta tidak menjadi beban dan mengurangi pendapatan koperasi. 2. Rasio modal sendiri terhadap total asset sebesar 9,59 berdasarkan standar Kementerian KUKM menunjukan predikat tidak sehat, untuk itu KJKS BMT Mardlotillah perlu menambah modal sendiri dengan meningkatkan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib anggota. 3. Dalam pelaksanaan kepatuhan dalam pelaksanan peraturan diperlukan perubahan kebijakan KJKS BMT Mardlotillah terhadap produk dan kegiatan usaha yang dijalankan, yaitu: a. Penggunaan nama Produk Pembiayaan Qordhul Hasan agar konsisten dan perlu disesuaikan dengan Permen Koperasi dan UKM No. 35.2 Tahun 2007 tentang Pedoman SOM KJKS dan Pedoman SOP KJKS Tahun 2009 serta Fatwa DSN-MUI No 19DSN-MUIIV2001 tentang Al-Qardh DSN-MUI, 2001 dengan menggunakan nama produk Pembiayaan Al-Qard dan infaq yang diperoleh pada neraca ditem- patkan pada Aktiva Lain-lain sebagai dana titipan yang dimanfaatkan kembali untuk kebajikan. b. Koperasi Jasa Keuangan Syariah KJKS adalah koperasi yang hanya mengkhususkan pada kegiatan jasa dibidang keuangan. KJKS tidak melaksanakan secara langsung mengelola usaha sektor riil, seperti jasa rental mobil. Dalam pengelolan rental mobil hanya dapat dilakukan melalui investasi sehingga kegiatan usaha rental mobil perlu dialihkan pengelolannya agar sesuai dan fokus pada kekhususan kegiatan KJKS di bidang jasa keuangan.