Koperasi Menurut Ajaran Islam

7 an yang digunakan untuk menegakkan sesuatu yang benar Zuhdi, 2010. Se- bagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Kementerian Agama,2011: Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Surat al-Maidah ayat: 2 Dalam berkoperasi, kerjasama tolong menolong dan saling menutupi kebutuhan untuk kebajikan adalah suatu wasilah dalam mencapai ketaqwaan yang sempurna baqa tuqatih. Koperasi adalah suatu syirkah kerja sama yang besar manfaatnya, yaitu memberikan keuntungan kepada para anggota, membuka lapangan kerja dan sebagian dari sisa hasil usahanya untuk bantuan keuangan Syaltut, dalam Zuhdi 2010. Koperasi dalam prinsip ekonomi Islam melakukan usaha atas perjanjian keuntungan dan kerugian dibagi antara para anggota profit and loss sharring dan besar kecilnya keuntungan bergantung pada kemajuan dan kemunduran koperasi Zuhdi, 2010.

C. Evaluasi Kinerja Koperasi Jasa Keuangan Syariah 1. KJKS sebagai Lembaga Keuangan

Secara umum yang dimaksud dengan lembaga keuangan adalah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau yang memiliki ke- giatan utama di bidang jasa keuangan. Lebih lanjut lembaga keuangan di- definisikan sebagai setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya. Dalam perkem- bangannya, lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, pemberi informasi dan pengetahuan, pemberi jaminan, pencipta dan pemberi likuiditas Kasmir, 2002. Praktek lembaga keuangan digolongkan menjadi dua yaitu lemba- ga keuangan bank dan non-bank. Secara formal berdasarkan peraturan per- undang-undang yang berlaku di Indonesia lembaga keuangan yang memi- liki legalitas dalam menghimpun dan menyalurkan dana adalah bank dan koperasi. Koperasi memiliki legalitas sebagai lembaga keuangan non bank 8 yang menghimpun dana dari para anggota, kemudian menyalurkannya kembali kepada para anggota dan kelebihan dananya kepada masyarakat umum Kementerian KUKM, 2012a. Seiring dengan berkembangnya pemikiran ekonomi syariah dan berdirinya lembaga-lembaga keuangan syariah terutama perbankan, maka berkembang pula koperasi dengan pola syariah yang kemudian disebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah KJKS. Sebagai lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan menghimpun dan meyalurkan dana kepada anggo- ta, KJKS memiliki kedekatan dengan manajemen perbankan terutama bank syariah. KJKS dalam pengelolaannya jika dibandingkan dengan per- bankan konvensional memiliki perbedaan secara prinsip dan nilai-nilai yang mendasari penciptaan produk dan jenis transaksi yang dilakukan Kementerian KUKM, 2012a. Kegiatan tamwil yang dilaksanakan olek KJKS memiliki kesamaan dengan bank syariah, namun pangsa pasar KJKS lebih banyak melayani usaha mikro. KJKS memiliki perbedaan dengan bank syariah, dikarenakan adanya kegiatan maal yang bersinergi dengan kegiatan tamwil, sebagai upaya membangun karakter dan membardayakan usaha ekonomi anggota. KJKS tidak hanya menjalin hubungan bisnis tetapi juga sosial-ekonomi dan kerohaniaan melalui pendidikan, pendampingan teknis manajemen dan kegiatan keagamaan kepada anggota Kementerian KUKM, 2012a.

a. Kesehatan Kinerja KJKS

Sebagai lembaga yang melakukan kegiatan usaha dibidang jasa keuangan, KJKS harus dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan lembaga keuangan, sehingga dapat memberikan kepercayaan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi anggota dan masyarakat di sekitarnya. Untuk mewujudkannya perlu dilakukan evaluasi kinerja KJKS dengan menggunakan instrumen pe- nilaian kesehatan KJKS sebagaimana telah ditetapkan melalui Kepu- tusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 35.3 PerM.KUKMX