Pengolahan dan Analisis Data

41 Koperasi pada tahun buku 2011 dan melalui jawaban pertanyaan formulir kertas kerja yang disusun. Penilaian kesehatan koperasi meliputi penilaian terhadap beberapa aspek dibidang: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan pertumbuhan, jatidiri koperasi dan pelaksanaan prinsip syariah. Setiap aspek tersebut kemudian dianalisis melalui pemberian bo- bot penilaian yang menjadi dasar perhitungan penilaian kesehatan koperasi dengan menggunakan sistem nilai kredit reward system yang dinyatakan dengan nilai kredit 0-100. Perincian mengenai bobot setiap aspek sebagai- mana terdapat pada Table 4. Table 4 Pembobotan Aspek Kesehatan Kinerja No Aspek yang Dinilai Komponen Bobot Penilaian Pendekatan Penilaian 1. Permodala n a. Rasio modal sendiri terhadap total modal 100 x Asset Total Sendiri Modal 5 10 kuantitatif b. Rasio kecukupan modal CAR 100 x ATMR Tertimbang Modal 5 kuantitatif 2. Kualitas Aktiva Produktif a. Rasio tingkat pembiayaan dan piutang bermasalah terhadap jumlah piutang dan pembiayaan 100 x Pembiayaan dan Piutang Jumlah Piutang Pembiayaan Jumlah Bermasalah 10 20 kuantitatif b. Rasio portofolio pembiayaan berisiko 100 x pembiayaan dan Piutang Jumlah Berisiko Portofolio Jumlah 5 kuantitatif c. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif PPAP 100 x PPAPWD PPAP 5 kuantitatif 42 No Aspek yang Dinilai Komponen Bobot Penilaian Pendekatan Penilaian 3. Manaje- men a. Manajemen umum 3 15 kualitatif b. Kelembagaan 3 kualitatif c. Manajemen permodalan 3 kuantitatif dan kualitatif d. Manajemen aktiva 3 kuantitatif dan kualitatif e. Manajemen likuiditas 3 kuantitatif dan kualitatif 4. Efisiensi a. Rasio biaya operasional pelayanan terhadap partisipasi bruto 100 x Bruto i Partisipas lPelayanan Operasiona Biaya 4 10 kuantitatif b. Rasio aktiva tetap terhadap total aset 100 x Aset Total Tetap Aktiva 4 kuantitatif c. Rasio efisiensi staf Staf Jumlah Pembiayaan Mitra Jumlah 2 kuantitatif 5. Likuidi-tas a. Cash Rasio 100 x Lancar Kewajiban Bank Kas  10 15 kuantitatif b. Rasio pembiayaan terhadap dana yang diterima 100 x Diterima yang Dana Pembiayaan Total 5 kuantitatif 6. Kemandiri an dan Pertum- buhan a. Rentabilitas aset 100 , x Aset Total Pajak dan Zakat Nisbah Sebelum SHU 3 10 kuantitatif 43 No Aspek yang Dinilai Komponen Bobot Penilaian Pendekatan Penilaian b. Rentabilitas Modal Sendiri 100 x Sendiri Modal Total Anggota Bagian SHU 3 kuantitatif c. Kemandirian Operasional Pelayanan 100 x Pelayanan l Operasiona Biaya Usaha Pendapatan 4 kuantitatif 7. Jatidiri Koperasi a. Rasio partisipasi bruto 100 x Anggota Non Transaksi Bruto i Partisipas Jumlah Bruto i Partisipas Jumlah  5 10 kuantitatif b. Rasio partisipasi ekonomi anggota PEA 100 x Wajib Simpanan Pokok Simpanan Total Anggota Bagian SHU MEP   MEP = Manfaat Ekonomi Partisipasi PEA = Partisipasi Ekonomi Anggota 5 kuantitatif 8. Kepatuhan Prinsip Syariah Pelaksanaan prinsip-prinsip syariah 10 10 Kualitatif TOTAL 100 Sumber : Kementerian KUKM, 2008b.

2. Analisis Vertikal dan Horisontal

Data perkembangan permodalan dan pembiayaan koperasi yang diperoleh berdasarkan laporan keuangan yang diperoleh dari laporan RAT koperasi tahun buku 2008 sampai dengan 2011 dan di analisis secara vertikal dan horizontal. Analisis vertikal dilakukan dengan cara mem- bandingkan pos yang satu dengan yang lainnya dan analisis horizontal dilakukan dengan perbandingan antar pos-pos laporan keuangan pada 44 priode yang berbeda Arifin, 2007, yang digambarkan dalam bentuk gra- fik dan table.

3. Analisis Kepuasan Anggota Atas Kualitas Layanan

Untuk variable kualitas layanan yang digunakan adalah model servqual yang dikembangkan oleh Parasurman, et al 1988, sedangkan untuk kepuasan anggota menggunakan model evaluasi alternatif Enggel, dalam Tjiptono 2006 dengan variable-variable sebagai berikut : a. Variable bebas X = variable independen, yang terdiri atas variable reabilitas X 1 , daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , empati X 4 dan bentuk fisik X 5 . b. Variable terikat Y = variable dependen, yaitu variable kepuasan anggota. Dalam penelitian ini model analisis kepuasan anggota atas kulitas layanan sebagaimana Gambar 2. Gambar 2 Model Analisis Kepuasan Anggota Atas Kulitas Layanan Pengukuran kualitas layanan dan kepuasan anggota dengan menggunakan skala likret dengan skor masing-masing jawaban adalah: 5 = Sangat Setuju SS 4 = Setuju S 3 = Kurang Setuju KS 2 = Tidak Setuju TS 1 = Sangat Tidak Setuju STS X 1 = Reliabilitas X 2 = Daya Tanggap X 4 = Empati X 3 = Jaminan X 5 = Bentuk Fisik Y = Kepuasan 45 Operasi Table 5 dan ope Table rasionalisasi pengukuran variable kualitas layan operasionalisasi pengukuran variable kepuasan pa ble 5 Operasional pengukuran kualitas layanan a yanan dilihat pada san pada Table 6. n anggota. Ta Perhitun untuk membukt penelitian deng a. Uji Validit Seba bilitas terha kuesioner ngan r tabel , nakan dal Alpha, unt da setiap va tra, 2009. b. Uji Faktor Uji sampel va lanjut. Uj Meyer Olki Table 6 Operasional pengukuran kepuasan angg hitun gan dari skor atau nilai menggunakan apl buktikan hubungan dan pengaruh antar va n dengan menggunakan uji data sebagai berikut: iditas dan Reliabilitas Instrumen Sebagai analisis awal pre-tes dilakukan uji val terhadap kuesioner. Untuk menguji pertanyaan oner dilakukan uji validitas dengan membanding bel , agar pertanyaan dapat dinyatakan valid dan dalam penelitian. Uji reliabilitas menggunaka untuk menunjukkan seberapa tingginya indikat p variable berkorelasi dan berhubungan satu sam 9. ktor Uji faktor digunakan untuk untuk mengeta variabel sudah memadai atau belum untuk Uji Faktor dalam penelitian ini menggunaka Olkin KMO dan Barlett’s test Malhotra, 2009 46 nggota. aplikasi SPSS 15 variabel-variabel : validitas dan relia- aan dalam sebuah ndingkan r hitung de- dan dapat dipergu- ggunakan Cronbach’s kator-indikator pa- u sama lain Malho- etahui kelayakan uk dianalisis lebih nggunakan nilai Keiser 2009. 47 c. Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui terpenuhinya kriteria model penelitian Kriteria Best Linear Unbiased Estimator CriteriaBLUE dilakukan uji asumsi klasik dengan melaksanakan uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. 1 Uji Normalitas Dalam penelitian ini pengujian normalitas data meng- gunakan grafik plot normal Normal Probabilty Plot. Untuk me- ngetahui kenormalan sebaran data dan homogenitas ragam data dapat dilakukan dengan menguji kenormalan data serta homo- genitas ragam dari standardize residual error Steel and Torrie, dalam Santoso 2004. 2 Uji Multikolinearitas Untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah atunya adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor and Tolerance Santoso, 2004. 3 Uji Heterokedastisitas Suatu asumsi pokok dari model regresi linier yang baik adalah gangguan disturbance yang muncul dalam regresi harus homogen terjadi homoskedastisitas dan tidak terjadi heteros- kedastisitas. Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas dilakukan menggunakan uji korelasi Rank Spearman Santoso, 2004. d. Analisis Data dan Interpretasi Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari pengaruh dari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, yaitu: 1 Uji Korelasi Dalam penelitian ini uji korelasi untuk mengetahui hu- bungan antara variable bebas dengan variable terikat digunakan uji korelasi Product Momen Pearson untuk mengetahui apakah kedua 48 variabel tersebut memang mempunyai hubungan yang signifikan dan seberapa kuat hubungan tersebut Santoso, 2004. 2 Uji Koefisien Korelasi Determinasi Ganda dan Koefisien Deter- minasi Koefisien korelasi ganda R yang menunjukkan derajat keeratan hubungan antara semua variabel, sedangkan besarnya pe- ngaruh variabel independen terhadap keragaman dari variabel dependen ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi R Square Ghozali, 2005. 3 Uji Serempak Uji F Uji F menggunakan Anova Tes yang dilakukan untuk me- ngetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen Ghozali, 2005, dengan hipo- tesis: a H : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 , B 5 = 0 variabel yang terdiri atas reabilitas X 1 , daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , empati X 4 dan bentuk fisik X 5 secara serempak tidak berpengaruh terhadap kepuasan anggota Y. b H 1 : B 1 , B 2 , B 3 , B 4 , B 5 0 variabel yang terdiri atas reabilitas X 1 , daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , empati X 4 dan bentuk fisik X 5 secara serempak berpengaruh terhadap kepuasan anggota Y. Ketentuan,dalam pengujian hipotesis : a Apabila F hitung F tabel maka H ditolak dan H 1 diterima, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen. b Apabila F hitung F tabel maka H diterima dan H 1 ditolak, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. 4 Uji Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk menguji pengaruhi secara parsial dari kualitas pelayanan yang meliputi dari reabilitas X 1 , daya tanggap 49 X 2 , jaminan X 3 , empati X 4 dan bentuk fisik X 5 terhadap kepuasan anggota Y. Langkah-langkah dalam uji parsial uji t adalah sebagai berikut Ghozali, 2005: 1 Menetapkan formulasi hipotesis : a H0 : β = 0, artinya variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 tidak mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel Y. b H0 : β  0, artinya variabel X1, X2, X3, X4 dan X5 mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel Y. 2 Menetapkan derajat kepercayaan 95 α =0,05 3 Menetapkan signifikansikesimpulan : a Jika t hitung t tabel atau p value 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima atau masing-masing variabel bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variael terikat b Jika t hitung t tabel atau p value 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak atau masing-masing variabel bebas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variael terikat 5 Uji Regresi Linear Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel reabilitas X 1 , daya tanggap X 2 , jaminan X 3 , empati X 4 dan bentuk fisik X 5 secara serempak terhadap kepuasan anggota Y. Persamaan regresi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, Supranto, 1998: Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 +e Keterangan : Y = Kepuasan anggota koperasi β = Nilai parameter atau koefisien regresi β 1 = Koefisien regresi dari variabel X 1 Bukti Langsung X 1 = Bukti Langsung β 2 = Koefisien regresi dari variabel X 2 Kehandalan X 2 = Kehandalan 50 β 3 = Koefisien regresi dari variabel X 3 Daya Tanggap X 3 = Daya Tanggap β 4 = Koefisien regresi dari variabel X 4 Jaminan X 4 = Jaminan β 5 = Koefisien regresi dari variabel X s Empati X 5 = Empati e = Standar error

4. Analisis Pelaksanaan Nilai dan Prinsip Koperasi

Analisis pelaksanaan nilai dan prinsip koperasi secara kuntitatif dilakukan melalui pembobotan aspek pelaksanaan jati diri koperasi, sebagaimana termuat dalam penilaian kinerja kesehatan koperasi. Analisis pelaksanaan nilai dan prinsip koperasi secara secara kualitatif dilakukan dengan membandingkan konsepsi nilai dan prinsip koperasi dengan pelaksanaan dilapangan, berdasarkan laporan Rapat Anggota Tahunan, wawancara dengan pengurus dan anggota serta hasil observasi lapangan.

5. Analisis Pelaksanaan Prinsip Syariah

Analisis pelaksanaan prinsip Syariah koperasi secara kuntitatif melalui pembobotan aspek pelaksanaan prinsip syariah, sebagaimana termuat dalam penilaian kesehatan kinerja koperasi. Analisis kualitatif di- lakukan dengan memberikan gambaran perbandingan atas konsepsi pelak- sanaan prinsip syariah dengan pelaksanaan dilapangan, berdasarkan laporan Rapat Anggota Tahunan, wawancara dengan pengurus dan anggota serta hasil observasi lapangan.

6. Analisis Matrik EFI, EFE dan IE

Untuk mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan koperasi de- ngan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal, alat analisis yang di- gunakan adalah matriks IFE Internal Factor Evaluation, matriks EFE External Factor Evaluation dan dengan langlah-langkah sebagai berikut Rangkuti, 2005: a. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Koperasi 51 b. Penentuan Bobot setiap Peubah. c. Penetuan Peringkat Rating Untuk menganalisis posisi koperasi dari kekuatan dan kelemahan koperasi dengan peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal digu- nakan matrik IE Internal Eksternal.

7. Analisis Matriks SWOT

Analisa Strengths-Weakness-Opportunities-Threaths SWOT di- gunakan dalam merumuskan strategi yang akan digunakan dalam pengem- bangan koperasi. Analisa SWOT ini dilaksanakan dengan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut Rangkuti, 2005: a. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan. b. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan. c. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan. d. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan. e. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi SO yang tepat. f. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi ST yang tepat. g. Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk mendapatkan strategi WO yang tepat. h. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal untuk mendapatkan strategi WT yang tepat.

8. Analisis Matriks QSP

Untuk mengevaluasi dan menganalisis beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT menjadi urutan prioritas strategi yang paling tepat diimplementasikan dipergunakan analisis melalui Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix QSP. Matriks QSP adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objekti eksternal yang

9. Kerangka Pen

Secara ringkas ktif, berdasarkan pada faktor-faktor sukses kri ng diketahui sebelumnya David, 2006. Penelitian kas kerangka penelitian disajikaan sebagaimana Gambar 3 Kerangka Penelitian 52 kritis internal dan na Gambar 3.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Perkembangan KJKS BMT Mardlotillah KJKS BMT Mardlotillah didirikan atas prakarsa 8 orang alumni mahasiswa Fakultas Hukum dan Ekonomi Universitas Pasundan Bandung untuk berperan dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi syariah dikalangan masyarakat. KJKS BMT Mardlotillah pada awal pendiriannya di tahun 1997 adalah Kelompok Swadaya Masyarakat di bawah binaan PINBUK. Pada tahun 1998 baru menjadi Koperasi BMT Mardlotillah dengan badan hukum Nomor 34BHKDK. 10.13XII1998 Tanggal 24 Desember 1998 dari Dinas Koperasi Kab. Sumedang, dengan 24 orang anggota dari para inisiator dan masyarakat sekitar. Berbekal modal awal sebesar Rp 5.000.000,- Koperasi BMT Mardlotillah mulai melayani usaha mikro anggota dan calon anggota koperasi di wilayah Sumedang, khususnya di sekitar lokasi usaha di Jl. Pasar Utara No. 15D Pasar Tanjungsari, Sumedang. Dengan Visi: “menjadikan BMT Mardlotillah sebagai lembaga ke- uangan syariah yang maju, sehat dan mengakar di masyarakat dalam me- nuju ridlo Allah”, Koperasi BMT Mardlotillah berupaya mewujudkannya dengan misi sebagai berikut KJKS BMT Mardlotillah, 2012 : a. menjadi lembaga intermediasi keuangan dan perekonomian ummat de- ngan menciptakan sarana penghimpunan dan penyaluran dana sesuai prinsip koperasi dan syariah. b. meningkatkan produktivitas anggota, pengurus dan pengelola dengan kekuatan sumber daya insani dan management organisasi. c. menumbuhkembangkan sikap dan prilaku yang peduli terhadap ummat dengan konsep baitul maal yang edukatif, produktif dan bernilai ibadah. 54 d. menjadi mitra bagi pemerintah, swasta dan lembaga swadaya ma- syarakat dalam rangka pemberdayaan ekonomi dan pembinaan bisnis masyarakat Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Koperasi BMT Mardlotillah menetapkan tujuan organisasi KJKS BMT Mardlotillah, 2012 yaitu: “untuk meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyara- kat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian daerah dan nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Syari’ah Islam”. Budaya organisasi yang dikem- bangkan adalah: komitmen pada sinergi, menciptakan suasana kerja yang kondusif serta kerjasama antar karyawan yang harmonis guna mening- katkan kualitas sumber daya manusia; memberikan pelayanan kepada anggota dengan cepat dan tepat secara profesional dan akuntabel. Melalui visi, misi, tujuan dan budaya organissi yang diterapkan membuat Koperasi BMT Mardlotillah menjadi begitu dekat dengan ma- syarakat dan banyak para pelaku usaha mikro yang berminat untuk mem- peroleh pelayanan simpananpembiayaan dan menjadi calon anggotaang- gota Koperasi BMT Mardlotillah. Besarnya kebutuhan pembiayaan anggota membuat Koperasi BMT Mardlotillah berupaya menjalin kemitra- an dengan lembaga kemasyarakatan, pemerintah dan lembaga keuangan untuk membantu pengembangan kapasitas kelembagaan dan perkuatan permodalan Koperasi BMT Mardlotillah. Kerjasama dengan beberapa lembaga kemasyarakatan dilakukan antra lain dengan Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK dalam rangka advokasi manajemen dan SDM, dengan Yayasan Dompet Dhuafa sebagai motivator bisnis dan sosial, Yayasan Pemulihan Keberdayaan Masyarakat PKM dan Mercy Corp Internasional sebagai donasi dalam pemberdayaan anggotacalon anggota. Melalui program pemerintah Kope- rasi BMT Mardlotillah dipercaya memperoleh perkuatan permodalan un- tuk pengembangan usaha anggota melalui program P2KER 1989, DBS 2004 dan P3KUM 2007. Kepercayaan juga diterima dari lembaga keuangan dengan pemberian pembiayaan dari Bank Syariah Mandiri