Analisis Matrik IFE, EFE dan IE

101 Table 41 Hasil Skor Internal Faktor Evaluation IFE Internal Factor Evaluation IFE 3,14507 Strengths Skor Weaknesses Skor SDM PengelolaKaryawan Yang Potensial 0,3106685 Terbatasnya Pengawasan Manajemen dan Prinsip Syariah 0,2101648 Pelayanan Yang Ramah dan Tanggap 0,2932692 Minimnya Minat anggota untuk menabung 0,1971917 Lokasi Usaha Yang Strategis 0,2692308 Besarnya Pembiayaan Bermasalah 0,1916972 PelaksanaanPenerapan PrinsipPolaSyariah oleh KJKS 0,2580128 Penerapan Operasional Manajemen dan Prosedur Yang Longgar 0,1868132 Pembinaan dan PendidikanPelatihan Pengelola KJKS 0,254884 Terbatasnya Kemampuan Menyediakan Pembiayaan bagi Anggota 0,1855922 Pelaksanaan Pembinaan dan Pendampingan Usaha Anggota 0,2197802 Keterbatasan Penggunaan Teknologi Informasi Networking System 0,1855159 Ringannya Prosedur dan Biaya Perolehan Pembiayaan 0,2015415 Besarnya Modal Luar Yang Mengandung Resiko 0,1807082 Total Strengths 1,807387 Total Weaknesses 1,3376832 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan perhitungan dari matriks IFE pada Tabel 41, dapat diketahui bahwa KJKS BMT Mardlotilla memiliki tiga kekuatan utama, yaitu SDM pengelolakaryawan yang potensial 0,3106685, dilanjutkan dengan pelayanan yang ramah dan tanggap 0,2932692 dan lokasi usaha yang strategis 0,2692308. Dari sisi kelemahan terdapat tiga kelemahan utama adalah terbatasnya pengawasan manajemen dan prinsip syariah 0,2101648, dilanjutkan minimnya minat anggota untuk menabung 0,1971917 dan besarnya pembiayaan bermasalah 0,1916972. Dari total skoring nilai faktor-faktor strategis internal KJKS BMT Mardlotillah memiliki posisi yang kuat dengan nilai 3,14507. 3. Analisis Matrik EFE Matriks EFE disusun berdasarkan identifikasi faktor peluang dan tantangan yang dimiliki, key succes factors dari lingkungan eksternal yang diperoleh dirangkum dalam sebuah tabel External Factor Evaluation IFE. Weight bobot dan rating peringkat atas faktor-faktor strategis 102 eksternal. Hasil dari kuesioner pembobotan dan pemberian rating terhadap faktor internal kekuatan dan kelemahan tersebut dilakukan perhitungan untuk menentukan nilai rataannya Rangkuti, 2005. Tabel 42 External Faktor Evaluation EFE External Factor Evaluation IFE 2,92407 Opportunities Skor Threats Skor Keinginan Masyarakat Untuk Menjalankan Syariat Islam 0,3125000 Persaingan dengan Lembaga Keuangan Lain 0,1794872 Adanya Kepercayaan Pihak Luar Sebagai Mitra Lembaga Donor 0,3036477 Berkembangnya Layanan Produk Perbankan berbasis Teknologi Informasi 0,1770452 Besarnya Pelaku Usaha Mikro Yang Berminat Terhadap Layanan Koperasi 0,2983822 Pesatnya Perkembangan Kredit Mikro dari PerbankanLembaga Keuangan 0,1746032 Perhatian Positif Pemerintah Terhadap Pengembangan KJKS 0,2537393 Lemahnya Pemahaman Masyarakat Terhadap Koperasi dan Penerapan Syariah 0,156746 Kebutuhan Pembiayaan Yang Mudah, Murah dan Cepat 0,2479396 Lemahnya Pengawasan Pelaksanaan Prinsip Syariah dari PemerintahMUI 0,1364469 Pendirian dan Perkembangan Jaringan KJKS melalui PerhimpunanAsosiasi 0,218254 Lemahnya Regulasi Pemerintah terhadap KJKS 0,1259921 Semakin mudah akses sistem manajemen informasi dan teknologi bagi KJKS 0,2167277 Besarnya Biaya Perolehan Pendanaan dari Lembaga Perbanakan 0,122558 Total Strengths 1,85119 Total Weaknesses 1,0728785 Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan hasil perhitungan dari matriks IFE pada Tabel 42, KJKS BMT Mardlotillah memiliki tiga peluang utama, yaitu keinginan masyarakat untuk menjalankan syariat islam 0,3125000 dilanjutkan dengan adanya kepercayaan pihak luar sebagai mitralembaga donor 0,3036477 dan besarnya pelaku usaha mikro yang berminat terhadap layanan koperasi 0,2983822. Dari sisi ancaman terdapat tiga ancaman utama adalah persaingan dengan lembaga keuangan lain 0,1794872, berkembangnya layanan produk perbankan berbasis teknologi informasi 0,1770452 pesatnya perkembangan kredit mikro dari perbankanlembaga keuangan 0,1746032. Dari total skor nilai faktor-faktor strategis eks- ternal KJKS BMT Mardlotilla memiliki peluang yang cukup baik mene- ngah dengan nilai 2,92407 . 4. Analisis Matri Analisi memadukan ke ancaman yang matriks IE unt tegis internal da gambar Matriks Matriks tegis saat ini, menentukan da Rangkuti, 2005 lui matriks IF faktor-faktor sr faktor strategi strategis interna Mardlotillah pa Sebaga dlotillah pada Pembangunan Gambar 10. H triks IE lisis Matriks Internal – Eksternal Matrik IE di n kekuatan dan kelemahan yang dimiliki deng ang dihadapi KJKS BMT Mardlotillah. Tujua untuk mencocokkan posisi total skor nilai fakt nal dan total skor nilai faktor-faktor strategis ekst triks Internal - Eksternal. riks Internal - Eksternal berguna untuk menentuka ni, sehingga mempermudah KJKS BMT Mar n dan mengembangkan strategi yang sesuai unt 2005. Berdasarkan analisis faktor internal dan ks IFE dan EFE, maka dapat diketahui bahwa or srategis internal sebesar 3,14507 dan total skor egis eksternal sebesar 2,92407 . Dari total skor ernal dan eksternal tersebut, menempatkan posi h pada posisi sebagaimana pada Gambar 10. bagaimana pengelompokkan strategi, posisi KJ da kelompok IV dengan posisi Strategi Peng an David, 2006. 10. Hasil Analisis Matriks Internal – Eksternal 103 digunakan untuk ngan peluang dan ujuan utama dari faktor-faktor stra- eksternal ke dalam ntukan posisi stra- Mardlotillah dalam untuk diterapkan dan eksternal mela- a total skor atas l skor atas faktor- skor faktor-faktor posisi KJKS BMT KJKS BMT Mar- engembangan dan l Matrik IE 104

H. Analisis Matriks SWOT

Analisa Matriks SWOT Streghts, Weakness, Opportunities, Threats dilakukan dengan menggunakan table matrik SWOT yang menempatkan faktor-faktor stategis internal disisi vertikal dan faktor-faktor stategis eksternal disisi horisontal. Pada matriks tersebut dipasangkan masing-masing faktor internal dan eksternal dan dikembangkan 4 tipe strategi yang dihasilkan yaitu Rangkuti, 2005: 1. Strategi SO Strengths-Opportunities Strategi ini menggunakan kekuatan untuk meraih peluang yang ada di luar. a. Peningkatan Kualitas Layanan dan Pengelolaan Usaha Sesui Prinsip Syariah. b. Menjalin Hubungan Baik dengan Pemerintah dalam Pembinaan dan Pengawasan KJKS. c. Pengembangan Layanan melalui Peningkatat Jumlah SDM untuk Pendampingan dan Kolekter Pembiayaan serta Membuka Kantor Layanan yang Dekat dengan Lokasi Usaha AnggotaCalon Anggota. 2. Strategi WO Weakness-Opportunities Strategi WO bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal. Kadang kala perusahaan mengalami kesulitan karena adanya kelemahan Internal a. Optimalisasi peran KJKS dalam Jaringan KJKSAPEX BMT pada AsosiasiPerhimpunan dalam rangka Meningkatkan Kapasitas Permo- dalan, Standar-standar ManajemenProsedur dan Penerapan Prinsip Syariah seerta Pemanfatan Tekonologi Bersama. b. Menjalin HubunganKemitraan dengan Lembaga KeuanganDonor un- tuk Meningkatkan Akses Pendanaan yang Murah c. Meningkatkan Pencitraan Koperasi melalui Peningkatan Pengawasan Internal dan Akuntabilitas KJKS 3. Strategi ST Strengths-Threats Melalui strategi ST, koperasi berusahaa untuk menghindari atau mengu- rangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti perusahaan yang tangguh akan harus selalu medapatkan ancaman. 105 a. Optimalisasi pelayanan dan pembinaanpendampingan usaha ang- gota untuk memotivasi loyalitas dan minat menabung anggota b. Mengintensifkan pendidikanpelatihan pengelola untuk meningkat- kan mualitas pelayanan, manajemen, dan penerapan prinsip syariah. c. Pembinaanpendidikan anggota di bidang perkoperasian dan pene- rapan pola syariah 4. Startegi WT Weakness-Threats Strategi WT merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman. Suatu perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya dalam kondisi yang berbahaya. a. Penyempurnaan dan Mengefektifkan Penerapan SOPM dan Pelak- sanaan Prinsip Syariah. b. Meningkatkan Modal Sendiri melalui Simpanan Anggota dan Modal Penyertaan Anggota c. Meningkatkan Kualitas SDM yang Handal dan Tangguh.

I. Analisis Matriks QSP

Untuk mengevaluasi 12 alternatif strategi yang dihasilkan agar dapat diimplementasikan berdasarkan skala prioritas digunakan analisis matriks QSP. Berdasarkan analisis matriks QSP diperoleh prioritas strategi yang disarankan berdasarkan urutan nilai STAS David, 2006 dari nilai tertinggi sampai terendah berturut-turut pada Table 43. Secara praktis ke-12 prioritas strategi yang disarankan tersebut dapat diklasifikasikan atas faktor: 1 Manajemen 3,6,8,9,; 2 Pengawasan 5,11; 3 Network 4, 7, 10; dan MutuModal 1,12.

J. Implikasi Penelitian

Strategi Pengembangan KJKS yang dihasilkan berimplikasi terhadap berbagai aspek, yaitu: 106 1. Teknis Implikasi penerapan strategi pengembangan KJKS dalam aspek teknis adalah KJKS BMT Mardlotillah perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM pengelolakaryawan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat meningkatkan mutu SDM, meningkatkan kinerja manajemen, penerapan syariah dan kualitas layanan. Untuk meningkatkan kepercayaan anggota, lembaga keuangandonor dan masyarakat diperlukan pula peningkatan pengawasan internal dan akuntabilitas KJKS melalui penyempurnaan standar operasional manajemenprosedur dan audit independen oleh akuntan publik. 2. Ekonomi Dalam aspek ekonomi, terbatasnya modal yang dimiliki membuat KJKS BMT Mardlotillah meningkatkan modal luar dari lembaga keuangan perbankan dan lembaga donor. Masuknya modal luar menunjukan ke- percayaan KJKS BMT Mardlotillah, namun masuknya modal luar mem- buat biaya perolehan yang cukup besar kepada anggota dibandingkan modal sendiri serta menimbulkan kewajiban bagi hasil atas perolehan pendapatan koperasi. Untuk itu prinsip kehati-hatian perlu dijalankan dengan tidak menghambat optimalisai penyaluran pembiayaan kepada anggota dan mempertimbangan kemampuan KJKS dalam memberikan layanan pembiayaan secara cepat, tepat dan sesuai kebutuhan anggota. Penyempunaan prosedur dan peningkatan personil SDM diperlukan agar modal luar tersebut dapat secara optimat termanfaatkan bagi pembiayaan anggota. 3. Sosial Optimalisasi pembinaanpendampingan usaha anggota KJKS BMT Mardlotillah yang berjalan, diharapkan berdampak peningkatan pendapa- tan anggota yang pada gilirannya akan meningkatkan rasa kepemilikan dan loyalitas anggota.Untuk itu diperlukan pola pembinaan dan pendam- pingan yang efektif sesuai dengan karakteristik anggota.