Keektifan Komunikasi Organisasi Jaringan-Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi

34 Universitas Sumatera Utara

2.2.5.1 Keektifan Komunikasi Organisasi

Sejumlah waktu yang besar yang disediakan dalam organisasi hanya untuk melakukan komunikasi, maka para anggota organisasi sebenarnya telah menjadi komunikator yang cakap. Sayangnya hal ini bukan keadaan yang perlu. Suatu organisasi mungkin menekankan latihan dan mengembangkan pengetahuan- pengetahuan pengelolaan yang lainnya, tetapi biasanya komunikasi akan selalu dianggap benar. Bahwa kelihatannya jika seorang individu dapat berbicara, membaca dan menulis organisasi menganggap bahwa ia dapat berkomunikasi. Akan tetapi komunikasi bukanlah hanya sekedar membaca, menulis dan berbicara melainkan pemindahan informasi dan pengertian dari seorang kepada yang lainnya. Pengaruh komunikasi terhadap produktivitas organisasi telah ditegaskan oleh sejumlah penelitian. Misalnya, suatu penelitian terhadap 27 cabang dari suatu organisasi pengepakan dan pengiriman diadakan untuk menentukan mengapa cabang-cabang telah mengalami suatu variasi yang luas di bidang produktivitas. Untuk maksud ini, data komunikasi dikumpulkan oleh suatu survey terhadap 975 karyawan pada berbagai cabang perusahaan tersebut. Tatkala data produktivitas dan komunikasi dibandingkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi yang tinggi pada berbagai cabang korelasinya cenderung positif dengan keterbukaan jalur-jalur komunikasi diantara atasan dan bawahan Hicks, 1975: 525-526.

2.2.5.2 Jaringan-Jaringan Komunikasi Dalam Organisasi

Suatu sudut penganalisaan suatu organisasi adalah untuk meninjaunya sebagai suatu jaringan komunikasi. Dalam pengertian ini, suatu peta organisasi merupakan suatu diagram arus komunikasi formal dalam organisasi. Arus informasi yang menurun dari atasan sampai bawahan dengan melalui tingkatan yang bermacam-macam dalam organisasi dan arus-arusnya yang baik dengan melalui jaringan yang sama. Informasi akan mengalir dari manager yang memimpin pada sebuah perusahaan kepada kepala bagian, dari kepala bagian kepada para mendor, dan dari mandor kepada para pekerja. Tambahan pula komunikasi yang menurun akan memanfaatkan rangkaian yang sama dalam kebalikannya Hicks, 1975: 526. 35 Universitas Sumatera Utara

2.2.6 Tujuan dan Fungsi Komunikasi Organisasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Mengedepankan Komunitas Film Independen.

0 1 2

komunikasi dan filmstudi tentang makna

0 0 15

WADAH KOMUNITAS FILM INDEPENDEN DI JAKARTA

0 2 161

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kajian - Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omn

0 0 7

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

0 0 15

Pola Komunikasi Komunitas Solo Runners (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Komunitas Solo Runners)

1 2 16

PERENCANAAN KOMUNIKASI PADA KARYA DAKWAH KOMUNITAS FILM MAKER MUSLIM - FISIP Untirta Repository

0 0 247