30 Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Komunikasi Organisasi
Kata komunikasi berasal dari perkataan communication, dan perkataan ini berasal dari bahasa Latin Communis yang artinya sama, dalam arti kata sama
makna mengenai suatu hal. Jadi komunikasi berlangsung antar orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan
secara jelas Effendy, 1993: 30. Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi Wiryanto, 2005: 54. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi
itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Berupa cara kerja organisasi, produktivitas dan berbagai kegiatan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Komunikasi organisasi merupakan sebuah proses penyampaian pesan, ide-
ide atau sikap dalam suatu organisasi, seperti institusi pemerintahan, swasta maupun pendidikan. Proses penyebaran atau penyampaian pesan, ide-ide atau
sikap ini terjadi antara pimpinan, pegawai dan teman sejawat yang juga dapat menggunakan media informasi. Adapun pembagian atau pertukaran pesan-pesan
tersebut melalui proses dua arah agar makna pesan yang disampaikan dapat dan diterima dengan baik, sebagaimana yang dimaksudkan oleh pengirim pesan.
Menurut Redding dan Sanborn komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk di
dalamnya antara lain: komunikasi downward, komunikasi upward, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama tingkatannya dalam
organisasi. Keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan, menulis dan mengevaluasi program Muhammad, 2009: 65.
Komunikasi organisasi menurut Wayne adalah suatu pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dan lainnya dan berfungsi dalam
suatu lingkungan Umar, 2002: 8-9.
31 Universitas Sumatera Utara
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada orang-orang yang terlibat dalam mencapai
tujuan organisasi tersebut. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang
dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-
pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis
organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Arus komunikasi dalam organisasi meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal. Masing-masing dari arus komunikasi tersebut mempunyai
perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication mencoba menguraikan masing-
masing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi tersebut. Pertama adalah downward communication. Komunikasi ini berlangsung ketika orang-
orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah dalam
Sendjaja, 1994: 133-134: 1.
Pemberian atau penyampaian instruksi kerja job instruction. 2.
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan job rationale.
3. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku
procedures and practices. 4.
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Sedangkan upward communication terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
1. Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan. 2.
Penyampaian informasi mengenai persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
32 Universitas Sumatera Utara
3. Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
4. Penyampaian keluhan dari bawahan mengenai dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
Arus komunikasi berikutnya adalah horizontal communication. Tindakan komunikasi ini berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah: 1.
Memperbaiki koordinasi tugas. 2.
Upaya pemecahan masalah. 3.
Saling berbagi informasi. 4.
Upaya memecahkan konflik. 5.
Membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik, suatu
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan berhasil begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak adanya komunikasi, organisasi dapat macet atau berantakan.
Pengkajian mengenai peranan komunikasi dalam organisasi oleh para ahli semakin berkembang, karena pengaruh dari komunikasi dalam organisasi
dipandang dapat meningkatkan sumber daya manusia dan produktivitas dalam organisasi dengan terciptanya hubungan antar individu dalam organisasi tersebut
Kholil, 2011: 86. Komunikasi yang efektif dalam organisasi dapat ditingkatkan dengan suatu pengetahuan mengenai dasar-dasar yang paling mendasar mengenai
hubungan manusia.
2.2.4 Elemen Organisasi