Usaha-Usaha Mengurangi Hambatan Komunikasi Organisasi

45 Universitas Sumatera Utara 8. Prestise Salah satu halangan yang mendasar dalam organisasi adalah berkenaan dengan prestise. Prestise tersebut merupakan penghalang bagi komunikasi yang efektif antara orang yang berbeda levelnya dalam sebuah organisasi. Prestise menjadikan hubungan komunikasi antara orang yang mempunyai prestise yang lebih tinggi dengan orang yang lebih rendah menjadi kurang lancar atau tidak bebas. Jika prestise dan ego terlibat dalam pesan yang dikirimkan masalah komunikasi menjadi bertambah berat dapat menimbulkan pertentangan dan percekokan. Percekokan ini akan menimbulkan gangguan dan kemacetan dalam organisasi. Meskipun hubungan prestise pada kenyataannya diberikan dalam organisasi namun iklim organisasi dapat dikembangkan sehingga pesan antara atasan dan bawahan tidak tetap bersaing. Masalah organisasi yang lain berkenaan dengan kurangnya pengetahuan tentang apa yang dilakukan dalam bagian-bagian organisasi. 9. Jaringan Komunikasi Hambatan yang lain juga dapat disebabkan oleh karena banyaknya tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan dalam komunikasi. Pesan yang dikirim secara seri atau berantai banyak cenderung diubah oleh penerima sebelum dilanjutkan pengirimannya. Makin banyak mata rantai yang dilalu oleh pesan makin memungkinkan pesan tersebut akan salah diartikan. Pesan itu akan berubah detail-detailnya yang asli dibuang dan ditambahkan detail yang baru. Kecenderungannya penyampai pesan itu akan membuat interpretasi sendiri terhadap pesan tersebut.

2.4.3 Usaha-Usaha Mengurangi Hambatan Komunikasi Organisasi

Menurut Down dalam Muhammad, 2009: 220-222, ada empat cara umum yang dapat dilakukan oleh anggota organisasi untuk menambah ketepatan mengkomunikasikan informasi dalam organisasi. Cara tersebut adalah sebagai berikut: 1 Menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi. Bila seorang karyawan atau pimpinan merasa bahwa informasi yang dia terima mungkin mendapat gangguan maka salah satu cara menemukan gangguan maka salah satu cara untuk menemukan gangguan tersebut adalah mengkonfirmasikan pesan itu dengan berbagai sumber pesan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berikut: a Menggunakan sumber informasi yang di luar organisasi, termasuk materi yang telah dipublikasikan, teman dari organisasi lain, langganan organisasi, orang yang memberikan bantuan terhadap organisasi, kenalan, kontak yang bersifat politik dan desas-desus. 46 Universitas Sumatera Utara b Menciptakan bidang tanggung jawab yang tumpang tindih di antara karyawan sehingga adanya kompetisi dalam proses komunikasi. Tiap orang dalam bagian itu akan mengetahui apabila laporannya kurang tepat maka akan dibantah oleh karyawan lainnya. 2 Menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi atau hambatan Seorang pemimpin hendaklah mengindentifikasi gangguan dengan teliti sehingga dia dapat mengenal mana informasi yang lebih dekat pada yang asli. Bila prosedur pengimbangan digunakan dalam organisasi, sebagaimana kecenderungan biasanya banyak efek faktor personal dan organisasi ini dapat dikurangi. 3 Menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dengan pemberi informasi. Cara ini dapat dilakukan dengan memelihara struktur organisasi yang mendatar atau dengan menggunakan bermacam-macam strategi langsung. Dengan mengurangi jumlah mata rantai jaringan komunikasi maka jumlah penyaringan dan distorsi komunikasi akan berkurang. Struktur organisasi yang datar menghendaki pengontrolan yang luas. Bawahan mempunyai tingkat kebijaksanaan yang lebih besar karena supervisor mempunyai waktu yang sedikit dengan tiap-tiap bawahan. Kecenderungan dalam struktur organisasi yang datar adalah kurangnya distorsi dalam komunikasi vertikal karena kurangnya jumlah tingkat yang dilalui oleh suatu pesan. 4 Mengembangkan pembuktian gangguan pesan. Satu cara untuk mengurangi hambatan adalah menciptakan sistem pesan yang tidak boleh mengubah arti pesan selama dalam pengiriman. Untuk membuktikan tidak ada distorsi, suatu pesan, suatu pesan harus dapat dikirimkan tanpa penyingkatan atau perluasan di antara sumber dan tujuan si penerima.

2.5 Iklim Komunikasi Organisasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media pemutaran film di kelas V MI Miftahul Hidayah Kota Bekasi

2 124 132

Mengedepankan Komunitas Film Independen.

0 1 2

komunikasi dan filmstudi tentang makna

0 0 15

WADAH KOMUNITAS FILM INDEPENDEN DI JAKARTA

0 2 161

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

0 0 36

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Kajian - Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah - Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omn

0 0 7

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

0 0 15

Pola Komunikasi Komunitas Solo Runners (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Komunitas Solo Runners)

1 2 16

PERENCANAAN KOMUNIKASI PADA KARYA DAKWAH KOMUNITAS FILM MAKER MUSLIM - FISIP Untirta Repository

0 0 247