Perempuan Kajian tentang Pemberdayaan Perempuan
27 pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi
kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya. Menurut Suparjan dan Hempri 2003: 50, konsep pemberdayaan
sebenarnya merupakan proses belajar yang menekankan orientasi pada proses serta pelibatan masyarakat partisipasi. Proses pemberdayaan
ini diharapkan mampu menumbuhkan kompetensi masyarakat yang meliputi tanggung jawab sosial dan kapasitas masyarakat. Kompetensi
tanggung jawab sosial berarti bahwa tanggung jawab adalah masyarakat itu sendiri.
Keberhasilan suatu pemberdayaan merupakan keberhasilan bersama dari seluruh masyarakat. Apabila mengalami kegagalan
maupun kekurangan dalam proses pemberdayaan maka masyarakat itu sendiri yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya. Sementara
kompetensi kapasitas terkait dengan pengembangan diri. Dalam hal ini adalah kemampuan penilaian kebutuhan, identifikasi sumber daya,
dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa pemberdayaan adalah suatu kondisi yang cukup kuat meliputi ketrampilan,
pengetahuan, serta
kekuasaan sehingga
dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakatnya serta dapat
berkembang untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pemberdayaan merupakan bagian strategi dan program pembangunan kesejahteraan
sosial. Dalam upaya pemberdayaan maka harus dapat memotivasi dan
28 membangkitkan kesadaran orang mengenai potensinya untuk
selanjutnya dikembangkan. Pemberdayaan merupakan usaha meningkatkan kemampuan
meliputi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan guna memenuhi kebutuhan sendiri. Menurut Edi Suharto 2010: 59, pemberdayaan
adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan dan
keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu yang mengalami kemiskinan.
Pengertian pemberdayaan sebagai tujuan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial,
yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup tersebut dapat bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,
mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, mandiri, dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.
Menurut Andi Hanindito 2011: 11 “pemberdayaan
perempuan merupakan upaya peningkatan kemampuan perempuan dalam memperoleh akses dan kontrol terhadap semua sumber daya
dalam seluruh aspek kehidupan”. Menurut Harkristuti 2008: 17 pemberdayaan perempuan sebagai langkah tindak yang efektif untuk
29 memerangi kemiskinan, kelaparan dan penyakit, dan pencapaian
pembangunan yang benar-benar berkelanjutan. Menurut Moser dalam Dzuhayatin dalam Dirdja 2014: 52,
inti strategi pemberdayaan sesungguhnya bukan bermaksud menciptakan perempuan yang lebih unggul daripada kaum pria.
Pendekatan pemberdayaan perempuan lebih berupaya untuk mengidentifikasi kekuasaan bukan sekedar dalam kerangka dominasi
laki-laki terhadap perempuan, melainkan dalam kerangka kapasitas perempuan untuk meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pemberdayaan perempuan merupakan usaha untuk memberikan
kemampuan kepada perempuan agar menjadi manusia yang mandiri, berpengetahuan,
dan produktif.
Hal ini
dilakukan untuk
meminimalisir kesenjangan antara laki-laki dengan perempuan serta mencegah adanya sikap dan tindakan diskriminatif terhadap
perempuan. Murniarti 2004: 119 berpendapat bahwa indikator seorang
perempuan telah berdaya sebagai berikut: “perempuan yang mandiri juga kreatif, terampil menciptakan
sesuatu yang baru, mampu berpandangan realistis, kuat dalam permasalahan dan kuat dalam proporsinya, ia juga berani
melakukan sesuatu dan dapat memegang kebenaran serta berani memberikan kritik, dengan demikian ia mampu berdiri
di atas keyakinannya walaupun tanpa bantuan orang lain.” Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa
suatu proses pemberdayaan perempuan adalah suatu kondisi di mana
30 perempuan memiliki aktivitas-aktivitas positif, sehingga perempuan
memiliki kapasitas yang lebih dalam kehidupan sosial baik dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakatnya. Aktivitas dalam hal
ini adalah kemampuan perempuan dalam mengolah sumber daya yang ada secara kreatif sehingga dapat menjadi perempuan yang
mandiri dalam kaitannya kehidupan ekonomi dan sosialnya. Perempuan juga memiliki pengetahuan mengenai isu-isu pendidikan,
kesehatan, serta isu gender yang berkembang di lingkungan masyarakat saat ini.