47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian dimulai dari
merumuskan masalah sampai dengan penarikan suatu kesimpulan. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik
atau dengan cara-cara kuantifikasi M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, 2012: 25.
Pendekatan penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi
dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit
yang diteliti Sanapiah Faisal, 2010: 20. Dalam penelitian deskriptif tidak menggunakan
dan tidak
melakukan pengujian
hipotesis. Peneliti
menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena bermaksud untuk mendeskripsikan penyelenggaraan serta manfaat pendidikan sadar
gender yang dilakukan oleh kelompok P2WKSS di Kelurahan Wirobrajan.
48
B. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian
1. Penentuan Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian dalam penelitian ini menggunakan purpose sampling. Purpose sampling dilakukan dengan mengambil orang-
orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik dan dimiliki oleh sampel itu serta dipilih dengan cermat hingga relevan dengan desain
penelitian Nasution, 2006: 98. Menurut Sugiyono 2012: 56-57, sampel sebagai sumber data atau sebagai informan sebaiknya memenuhi kriteria
sebagai berikut: a.
Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui,
tetapi juga dihayatinya.
b. Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau
terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti. c.
Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
d. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil
“kemasannya” sendiri. e.
Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan peneliti sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan
semacam guru atau narasumber.
Subjek dalam penelitian ini adalah pengurus, narasumber, serta anggota warga belajar yang terlibat dalam pendidikan sadar gender di
Kelurahan Wirobrajan. a.
Pengurus P2WKSS Kelurahan Wirobrajan Pengurus P2WKSS di Kelurahan wirobrajan yang menjadi sumber
data adalah ketua dan sekretaris. Informasi yang akan digali dari kedua narasumber ini adalah proses perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi pendidikan sadar gender. Selain itu, mereka juga akan
49 dimintai informasi mengenai faktor pendukung dan penghambat
pendidikan sadar gender. b.
Narasumber pendidikan sadar gender
Informasi yang akan digali dari narasumber tentang penyelenggaraan pendidikan sadar gender mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga evaluasi serta menggali informasi tentang komponen- komponen serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
penyelenggaraan pendidikan sadar gender. c.
Warga belajar pendidikan sadar gender
Informasi yang akan digali dari warga belajar adalah dampak penyelenggaraan pendidikan sadar gender dalam penambahan
pengetahuan dan pengalaman warga belajar. 2.
Penentuan Objek Penelitian Menurut Sugiyono 2012: 49 penelitian kualitatif tidak
menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social
situation” atau situasi sosial yang terdiri atas 3 elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis.
Situasi sosial tersebut dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin dipahami secara lebih mendalam.
Berdasarkan pengertian di atas, maka objek penelitian ini adalah pemberdayaan perempuan melalui pendidikan sadar gender di Kelurahan
Wirobrajan.
50
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Wirobrajan, di mana kelurahan ini merupakan salah satu tempat yang ditunjuk untuk
melaksanakan Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera P2WKSS. Penunjukan ini berdasarkan SK
dari Walikota tentang Penetapan Lokasi Program Terpadu P2WKSS. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena kelompok P2WKSS di
Kelurahan Wirobrajan menjadi salah satu tim yang karena keberhasilan dalam pelaksanaan program ditunjuk untuk mewakili Kota Yogyakarta dalam
rangka lomba P2WKSS antar Kabupaten dan Kota se-Provinsi Yogyakarta. Kelompok P2WKSS di Kelurahan Wirobrajan memperoleh juara ketiga di
tingkat provinsi. Keunikan dari pelaksanaan program kerja kelompok P2WKSS di
Kelurahan Wirobrajan adalah sasaran dari program ini tidak sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Sasaran seharusnya untuk perempuan dari
keluarga miskin, namun di Kelurahan Wirobrajan sasarannya mayoritas adalah ibu rumah tangga dan sebagian lainnya merupakan perempuan yang
memiliki KMS. Alasan penting lain pemilihan lokasi ini adalah salah satu program kerja dari kelompok P2WKSS menyelenggarakan pendidikan sadar
gender. Tujuan dari program tersebut adalah untuk mengatasi maupun mengantisipasi ketidakadilan gender di Kelurahan Wirobrajan.